PAUD-Anakbermainbelajar----Bunda-ayah, kita mengenal perangkat digital yang kita gunakan sehari-hari. Salah satu karakteristik perangkat digital adalah mendorong anak melakukan multi-tasking (melakukan beberapa hal sekaligus). Tanpa sadar anak telah melakukan berbagai pekerjaan di saat yang bersamaan, walaupun dia sendiri tidak ingin melakukannya.
Gambar: Anak dan Smartphone - Foto : Pixabay.com |
Pengertian Multi-tasking adalah keterampilan dalam mengerjakan beberapa aktivitas atau pekerjaan sekaligus dalam waktu yang bersamaan. Multi-tasking kerap dilakukan untuk menghemat waktu. Namun, pada kenyataannya, multi-tasking sering kali tidak efisien dan bahkan dapat mengganggu kesehatan, khususnya kesehatan mental pelakunya.
Secara harfiah, multi-tasking berarti tugas ganda. Istilah ini tidak hanya digunakan oleh orang yang bekerja di kantor, namun juga setiap orang yang melakukan berbagai pekerjaan secara bersamaan, baik anak-anak maupun ibu rumah tangga.
Sering jika kita memegang perangkat digital, pasti kita akan melakukan multi-tasking. Kita akan membaca berkas yang tampil di ponsel cerdas (smartphone) secara sekilas sambil mengecek berita di Internet. Dalam waktu singkat, kita mengecek ada tidaknya pesan singkat atau posting dari media sosial yang masuk ke smartphone sambil membuat berkas dokumen yang baru. Kadang tidak lupa pula saya membuka situs terkait ramalan cuaca esok hari dan mengecek laman web yang kebetulan terlihat di depan mata.
Sebagian besar pengguna perangkat digital memang sering melakukan multi-tasking itu. Tentunya begitu pula yang dialami anak-anak yang diberikan fasilitas perangkat digital ini. Pada anak-anak, terutama usia pra sekolah, multi-tasking dapat menjadi penyebab utama terdistraksinya perhatian daya konsentrasi anak.
Daya konsentrasi anak mulai berkembang sejak usia tujuh tahun. Sebelum memasuki usia tersebut, anak tidak bisa bermain ke satu hal secara konstan. Dia akan melakukan hal yang berbeda-beda. Sejak usia tujuh tahun, kemampuan anak untuk berkonsentrasi ke satu hal akan berkembang dengan wajar. Namun, multi-tasking yang merupakan ciri khas perangkat digital hanya akan menjadi penghambat perkembangan daya konsentrasi anak sehingga otak tidak dapat menyerap pelajaran dengan baik.
Perkembangan daya konsentrasi pada anak yang terbiasa mengerjakan tugas melalui perangkat digital bisa terhambat. Anak-anak generasi sekarang selalu mencari informasi melalui internet untuk menemukan jawaban dari berbagai hal yang membuat mereka penasaran. Jika ada informasi yang dibutuhkan, mereka akan mencari berbagai konten di internet yang terkait dengan tugas sekolah mereka. Hal tersebut kelihatannya memang memudahkan dan cepat, namun, ada harga yang harus dibayar dengan adanya kecepatan dan kemudahan mengakses internet tersebut. Anak cenderung tidak terfokus pada satu topik karena mereka bisa menemukan informasi sekaligus dalam jumlah yang banyak.
Bahaya perangkat digital bagi anak usia dini, tentunya belum lagi masalah radiasi yang cukup serius dampaknya terhadap otak anak. Ini harus kita perhatikan dan pertimbangkan benar-benar jika memberikan getget pada anak-anak.
Demikian tentang bahaya multi-tasking perangkat digital pada konsentrasi anak, semoga artikel singkat ini bermanfaat, terimakasih.
0 komentar:
Posting Komentar