Dongeng "Si Bekantan" dalam Bahasa Banjar
Di sebuah hutan nang ada di sebuah pulau yang bangaran Pulau Kambang, badiamlah macam-macam binatang, ada warik, ular, dan macam-macam burung. Di huta pulau Kambang ini juga terdapat salah saikung binatang nang kada lain adalah maskot Kalimantan Selatan yaitu warik Bekantan.
Di kesahakan nang kaya tahun-tahun sebelumnya, di hutan pulau Kambang rajin diadakan lomba banaik pohon, selain lomba benaik pohon juga lomba bagantungan dari satu pohon ke pohon yang lainnya.
Seberataan binatang asik mamandirakan menganai lomba tersebut.
"Kakawanan bolehlah ulun umpat lomba nangitu?" ujar saekong bekantan nang biasa di kiau Tantan.
Saikung warik hirang menyahut; "Kada buleh, ikam makan haja gin sana, awak lamak kaya itu, ikam pasti tagugur kena, "ujar warik. Tantan Pina Sadih.
Imbah itu kasturi mambisiki Tantan, "Kada usah didangari pandiran warik nang ngitu, mun ikam handak umpat lumba, balatih bujur-bujur, ikam pasti kawa. kalahkah manangkah nangitu kada panting, nang panting ikam samangat maupati lumba.
Saisukn sampai kamarian si Tantan cangkal balatih manaiki lawan bagantung di pohon Kasturi yang jadi kawannya. Pas rahatan balatih datang warik pina sumbung mau ucapi tantan. "eee sudah kupadahi kalo ikam kada usah umpat, tatap haja, pancangan kalah jua, awak ikam lamak pang pasti kaena tagugur" Nang kaya itu pandiran warik mahuluti tantan.
Bekantan bediam haja inyua tarus basumangat balatih kada maherani si warik. Karena munyak kada diherani Tantan, warik bukah bajauh.
Pas berapa hari, imbahnya palumbaan manaiki pohon dimulai. Warik pina percaya diri bersiap-siap meumpati lumba. kasturi mambari aba-aba, satu... dua... tiga... Wusss... tantan lawan warik langsung haja badahuluan basumangat manaiki pohon.
Tantan pina laju banar manaiki pohon-pohon nangitu. Timbul maulah warik sarik. Garakannya jadi kacau lawan mulai tatinggal jauh. Malihat Tantan mendahului warik. Warik timbul pusang. Inya kada menyangka tantan kawa manyalipnya Tantan pina nyaman manuntunganakn palumbaan. "Alhamdulillah..!" Umar Tantan basukur.
Laluai warik manyadari kasalahannya. Salamt tantanlah, aku kalah laju lawan ikam, ujar warik pina supan-supan. "Maapkan akulah, rancak menyambati ikam sakalinya ikam lihai banar". "Inggih ikam sudah ku maafkan, jangan diulangi lagilah kaerna, Ujar tantan". Imbah itu tantan lawan warik bakawan akrab. Inya salalu bamainan basamaan lawan kakawanan lainnya.
Papadahan:
Jadilah urang nang sayang lawan kakawanan, hakun mamaafkan, cangkal, katuju manulung kawan jangan kada ingat basyukur lawan Allah. Tumbuhkan rasa percaya diri, selalu bersyukur lawan apa nang dibarii Allah lawan kita.
Sumber : Buku Model Bercerita dengan Bahasa Ibu Untuk menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak usia Dini. Kementrian Pendidika dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini Balai Pengembangan Pendidikan anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kalimantan Selatan tahun 2017.
* * *
Dongeng "Si Bekantan" dalam Bahasa Indonesia
Disebuah hutan yang ada di sebuah pulau yang bernama Pulau Kambang, tinggalah bermacam-macam binatang, ada monyet, ular, dan berbagai macam burung. Di hutan pulau Kambang ini juga terdapat salah satu binatang yang merupakan maskot Kalimantan Selatan yaitu Monyet Bekantan.
Di kisahkan seperti tahun-tahun sebelumnya, di hutan pulau Kambang selalu diadakan lomba memanjat pohon, selain lomba memanjat juga lomba bergelantungan dari satu pohon ke pohon yang lainnya.
Semua binatang asik membicarakan tentang lomba tersebut.
"Teman-teman bolehkan aku ikut perlombaan tersebut?" kata seekor bekantan yang biasa dipanggil Tantan.
Seekor monyet hitam menjawab; "Tidak boleh, sebaiknya kamu makan saja sana, badan gendut begitu, kamu pasti tidak bisa memanjat dan bergelantungan, kamu pasti akan jatuh," begitu kata monyet. Tantan menjadi sedih.
Lalu sebuah pohon Kasturi berbisik, "Tantan tidak usah didengar perkataan monyet tadi ya, kalau mau ikut lomba, berlatih ya!! kamu pasti bisa ! Kalau atau menang itu tidak penting, semangatmu untuk ikut lomba itu sangat penting."
Pagi dan sore Tantan memacu semangatnya untuk berlatih memanjat dan bergelantungan di pohon Kasturi sahabatnya. Sedang asyik berlatih datanglah monyet, dengan sombong lalu berkata, "Eee sudah kubilang tidak usah ikut, malah nekat, kamu pasti kalah, karena badanmu gendut pasti kamu jatuh" begitu ejek monyet kepada Tantan.
Bekantan hanya diam saja mendengar ejekan monyet, ia terus saja berlatih dengan giat dan penuh semangat, karena kesal tidak dipedulikan, monyet pun pergi menjauh.
Beberapa hari kemudian, perlombaan memanjat pohon dilaksanakan. Monyet dengan percaya diri bersiap-siap untuk mengikuti perlombaan. Pohon Kasturi memberi aba-aba, "Satu..dua.. tiga....!"
Wuss..wuss..Tantan dan Monyet langsung memanjat pohon dengan semangat.
Awalnya Tantan dan Monyet terlihat sama-sama cepat, mereka hampir bersamaan memanjat pohon, tetapi lama kelamaan Tantan terlihat semakin cepat memanjat pohon, dan monyet mulai tertinggal ia pun menjadi panik melihat itu. Gerakannya telihat menjadi kacau dan semakin tertinggal jauh. Monyet kaget dan tidak menyangka kalau Tantan bisa memanjat pohon secepat itu, membuat konsentrasinya jadi buyar seketika. Akhirnya Tantan dengan mudah menyelesaikannya perlombaannya dan menjadi pemenang. "Alhamdulillah ...!" kata Tantan penuh rasa sukur dan bahagia.
Akhirnya monyet menyadari kesalahannya. "Selamat ya Tantan, kau kalah cepat darimu" kata monyet dengan malu-malu. "Maafkan aku juga ya, selama ini selalu mengejek kamu, ternyata kamu juga pandai memanjat dengan cepat." Lalu tantan menjawab, "Iya sudah aku maafkan kok, tapi jangan diulangi lagi ya." Sejak saat itu tantan dan monyet menjadi teman yang baik... mereka lalu bermain bersama dengan teman-teman lainnya.
Pesan moral:
Jadilah anak yang sayang teman, mau memaafkan, senang menolong, pantang menyerah dan tanamkan sikap percaya diri. Dan selalu mensyukuri apa yang telah diberikan Allah kepada kita.
Sumber : Buku Model Bercerita dengan Bahasa Ibu Untuk menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak usia Dini. Kementrian Pendidika dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini Balai Pengembangan Pendidikan anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kalimantan Selatan tahun 2017.
* * *
The Tale of "Bekantan" in Bahasa Indonesia
In a forest on an island called Kambang Island, there are a variety of animals, monkeys, snakes, and various birds. In the forests of Kambang island there is also one of the animals that are the mascot of South Kalimantan is the Monkey Bekantan.
Separated as in previous years, in the forests of Kambang island always held a tree climbing competition, in addition to climbing competitions also race from one tree to another.
All the cool animals talk about the race.
"Friends can I join the race?" said a proboscis, commonly called Tantan.
A black monkey replied; "No, you should just eat there, fat body, you can not climb and hang up, you'll fall," said the monkey. Tantan became sad.
Then a Kasturi tree whispered, "Tantan do not have to listen to the words of the monkey, yes, if you want to join the race, practice ya !! you can! If or win is not important, your spirit to join the race is very important.
Morning and afternoon Tantan spurred his spirit to practice climbing and hanging on his friend Kasturi's tree. Being so engrossed in training came a monkey, arrogantly and said, "Eee I told you do not have to come, even desperate, you must lose, because your body is fat you must fall" so mocked monkey to Tantan.
Proboscis just silent to hear the ridicule of monkeys, he continues to practice with eager and vigorous, because irritated not to be cared for, monkeys went away.
A few days later, a tree-climbing race was held. Monkeys confidently get ready for the race. The Kasturi tree gave the order, "One .. two .. three ...!"
Wuss..wuss..Tantan and Monkey directly climb trees with passion.
Initially Tantan and Monkey looked equally fast, they almost climbed trees simultaneously, but over time Tantan seen faster climbing trees, and monkeys began to fall behind he was panicked to see it. His movements seem to be chaotic and getting left behind. The monkey was startled and did not think Tantan could climb the tree that fast, making his concentration so instantaneous. Finally Tantan easily finish the race and become a winner. "Alhamdulillah ...!" Tantan said gratefully and happily.
Finally the monkey realized his mistake. "Congratulations ya Tantan, you lost quickly from you" said the monkey shyly. "I'm sorry, too, so long as you always taunted you, you're also good at climbing fast." Then tantan replied, "Yes I already forgive, but do not repeat it again yes." From then on tantan and monkey became good friends ... they then played together with other friends.
Moral message:
Be a dear child friend, forgive, happy to help, never give up and cultivate confidence. And always be grateful for what God has given us.
Source: Storytelling Model Book with Mother Language To stimulate Early Childhood Language Development. Ministry of Education and Culture Directorate of Early Childhood Development Center for Early Childhood Education and Community Education South Kalimantan 2017.
* * *

DONGENG SI BEKANTAN (DALAM TIGA BAHASA; Bahasa Ibu, Bahasa Nasional, Bahasa Inggris)
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
10.42.00
PAUD-Anakbermainbelajar---Bercerita adalah suatu kegiatan yang dilakukan seseorang secara lisan kepada orang lain dengan alat atau tanpa alat tentang apa yang harus disampaikan dalam bentuk pesan, informasi atau hanya sebuah dongeng, yang dikemas dalam bentuk cerita yang dapat didengarkan dengan rasa menyenangkan.
Bahasa menurut Departemen Pendidikan Nasional Jakarta (2000 : 81), bahsa merupakan alat komunikasi utama bagi seorang anak untuk mengungkapkan berbagai keinginan maupun kebutuhannya. Perkembangan bahasa anak usia dini adalah salah satu aspek dari tahapan perkembangan anak yang diekspresikan melalui pemikiran anak dengan menggunakan kata-kata yang menandai peningkatan kemampuan dan kreatifitas anak sesuai dengan tahap perkembangannya.
Bahasa Ibu adalah bahasa pertama yang dipelajari oleh seseorang dan orangnya disebut merupakan penutur asli dari bahasa tersebut. Kepandaian dalam bahasa Asli sangat penting untuk proses belajar berikutnya karena bahasa ibu dianggap sebagai dasar cara berpikir. Kepandaian yang kurang dari bahasa pertama seringkali merupakan proses belajar bahasa lain menjadi sulit. Bahasa asli dianggap memiliki peran sentral dalam pendidikan.
Tujuan mendongeng atau bercerita
Kegiatan bercerita dan mendongeng dalam perkembangan anak usia dini adalah untuk:
1. Merangsang dan menumbuhkan kemampuan imajinasi dan daya fantasi anak secara wajar
2. Mengembangkan daya penalaran sikap kritis serta kreatif
3. Mendorong anak untuk berbicara
4. Mempunyai sikap kepedulian terhadap nilai-nilai luhur budaya bangsa
5. Dapat membedakan perbuatan yang baik dan perlu ditiru, dan yang buruk tidak perlu dicontoh
6. Mendorong rasa hormat dan kepercayaan diri dan sikap terpuji pada anak-anak
7. Menambah perbendaharaan bahasa anak.
Manfaat Mendongeng atau Bercerita
Manfaat mendongeng atau bercerita bagi perkembangan anak usia dini, khususnya bagi anak dalam program pendidikan anak usia dini (PAUD), antara lain:
1. Menstimulasi keterampilan menyimak
2. Menstimulasi keterampilan berbicara dan bahasa
3. Menambah perbendaharaan kosa kata
4. Menstimulasi keterampilan membaca dan menulis
5. Membantu memperluas wawasan anak
6. Mempererat hubungan antara guru dengan anak, anak dengan teman sebayanya.
Cara Praktis Membuat Naskah Cerita dalam bahasa Ibu
Adapun langkah-langkah membuat naskah cerita dalam bahasa Ibu antara lain:
1. Tentukan terlebih dahulu pesan yang akan disampaikan
Dalam menentukan pesan yang akan disampaikan ada beberapa hal yang harus diperhatikan yaitu:
- anak hanya mampu menyerap satu pesan saja dalam sebuah cerita
- Pesan yang berkaitan dengan ilmu pengetahuan dan pendidikan moral harus dipisahkan
- Buatlah pesan dengan kalimat singkat sederhana yang mudah dicerna anak, gunakan bahasa ibu.
- Hindari kata-kata menakut-nakuti anak.
2. Tentukan tokoh cerita
Dalam menentukan tokoh cerita hal yang harus diperhatikan yaitu:
- Jumlah tokoh untuk anak usai 2-7 tahun adalah 2 orang
- Pilih nama tokoh yang unik dengan bunyi pengulangan. Misalnya: mimi, kiki, bubu, didi, dll
- Anak di bawah usia 4 tahun suka dengan cerita-cerita fable dan berbau horor.
3. Tentukan sifat tokoh
- Dalam cerita biasanya ada tokoh antagonis dan protagonis
- Tokoh pemeran utama: mempunyai tanggung jawab dan rasa puas menyelesaikan tugas dengan baik (responsible), suka mengevaluasi diri sendiri (self evaluation), menyelesaikan tugas dengan cara yang bervariasi (inovatif).
4. Membuat alur cerita
- Alur cerita harus sederhana, meski tidak terlalu bermakna buat orang dewasa.
- Lamanya bercerita untuk anak usia di bawah 4 tahun adalah maksimal 7 menit
- Permasalahan yang timbul dalam cerita adalah permasalahan yang dapat dicerna anak usai dini.
Cara Menggunakan Media Gambar dalam Bercerita
- Pilihlah gambar yang bagus sesuai dengan isi cerita berukuran agak besar, dicetak dalam kertas relatif tebal, memiliki tata warna yang indah dan menarik.
- Urutkan gambar terlebih dahulu, kuasai dengan baik detail cerita yang dikandungi oleh gambar dalam setiap lembarnya
- Perlihatkan gambar pada anak secara merata sambil terus bercerita, gambar harus selalu menghadap anak
- Sinkronkan cerita dengan gambar, hati-hati jangan salah mengambil gambar
- Gambar dalam posisi kiri atau di dada, dan tidak menutup wajah guru
- Jika perlu gunakan telunjuk untuk menunjukan objek tertentu dalam gambar demi kejelasan seperti menunjuk gambar binatang, pohon, atau benda lain.
- Sambil bercerita, perhatikanlah reaksi anak, amati apakah mereka memperhatikan gambar atau tidak.
Kegiatan Bercerita dengan Bahasa Ibu
Agar supaya kegiatan bercerita dengan menggunakan bahasa Ibu menjadi menarik bagi anak usia dini, maka perlu memperhatikan tahapan bercerita sebagai berikut :
1. Persiapan sebelum bercerita
- Memilih judul buku atau menyusun naskah cerita yang menarik dan mudah diingat
- Menyiapkan media/alat peraga (gambar, boneka atau yang lainnya)
- Tempatkan alat peraga pada tempat yang mudah terlihat oleh anak
- Ciptakan suasana hening dan mengajak anak berdoa sebelum memulai bercerita
- Mendalam karakter tokoh-tokoh yang ada dalam cerita
- Melakukan latihan, sehingga dapat mengevaluasi kekurangan-kekurangan pada saat bercerita dan durasi yang dibutuhkan.
2. Pelaksanaan Bercerita
- Mengkoordinasikan anak-anak untuk siap mendengarkan cerita, usahakan agar anak dapat duduk dengan nyaman tidak berdesakan
- Tunggu suasana hening (kondusif) untuk mulai diperhatikan oleh anak
- Menyapa anak-anak atau membuat sesuatu yang menarik perhatian, misalnya; melakukan gerakan bersama, bernyanyi satu atau dua lagu.
- Menggunakan kata-kata yang mudah dipahami anak, dengan menggunakan bahasa ibu dari anak-anak di lembaga PAUD
- Mengucapkan huruf, kata dan kalimat dengan lafal yang tepat
- Nama-nama tokoh disebutkan dengan benar
- Sesekali melakukan dialog dengan anak-anak
- Libatkan anak dalam penghayatan karakter tokoh dengan cara menirukan karakter bersama-sama anak
- Perhatikan dan jaga agar anak tetap fokus saat guru bercerita
Beberapa hal yang dapat menunjang proses bercerita menjadi menarik
a. Kotak mata
Saat bercerita, guru harus melakukan kontak mata dengan anak. Pandanglah anak dan diam sejenak. Sehingga anak merasa diperhatikan dan diajak untuk berinteraksi. Selain itu, guru dapat melihat apakah anak menyimak jalannya cerita.
b. Mimik wajah
Saat bercerita mimik wajah atau ekspresi wajah guru dapat menunjang hidup dan tidaknya seluruh cerita yang disampaikan. Guru harus bisa mengekspresikan wajahnya sesuai dengan situasi yang sedang diceritakan.
c. Gerak tubuh
Cerita yang diceritakan akan lebih menarik apabila guru melakukan gerakan-gerakan yang merefleksikan apa yang dilakukan tokoh-tokoh yang diceritakan.
d. Suara
Tinggi rendahnya suara yang diperdengarkan dapt digunakan guru untuk membawa anak merasakan situasi cerita. Selain itu guru juga harus bisa menirukan suara-suara dari tokoh-tokoh dalam cerita.
e. Kecepatan
Usahakan kecepatan dalam berbicara selalu dalam tempo yang sama atau ajeg. Tidak terlalu cepat sehingga membuat anak bingung atau terlalu lambat yang membuat anak menjadi bosan.
f. Intonasi kalimat
Intonasi adalah naik turunnya lagu kalimat yang berfungsi membantuk makna kalimat. Dengan intonasi yang tepat, pendengar dapat membedakan pengucapan kalimat untuk nada sedih, marah, gembira dan sebagainya.
g. Interaksi dengan anak
Interaksi dengan anak harus dilakukan pada saat bercerita, bisa dalam permintaan guru pada anak melakukan sesuatu. Misalnya; bisa dalam menghitung, menyebutkan warna atau mengikuti bunyi-bunyian. Atau bisa juga dengan memegang bagian tubuh anak.
Yang disukai anak biasanya: pengulangan bunyi, pengulangan nama, pengulangan adegan, pengulangan gerakan, tunggu sampai reaksi mereka tersenyum, baru lanjutkan bercerita.
3. Setelah Kegiatan Bercerita
Langkah-langkah mengakhiri cerita, antara lain:
- Mengakhiri cerita harus dengan optimis, gembira, positif.
- Nada diakhir cerita harus ringan dan riang.
- Wajah guru harus tersenyum
- Ajak anak-anak bertepuk tangan
- Mintalah kepada anak untuk menceritakan kembali apa yang sudah diceritakan dengan bahasa mereka sendiri
- Sampaikan pesan moral sebelum mengakhiri cerita
- Tutup kegiatan bercerita dengan bersyukur
- Kemudian anak diajak melakukan kegiatan bermain sesuai dengan cerita yang telah disampaikan
Setelah kegiatan bercerita selesai, guru harus mengevaluasi hasil cerita yang telah dilakukan. Hasil belajar adalah perubahan perilaku baik, peningkatan pengetahuan, perbaikan sikap, maupun peningkatan keterampilan.
4. Dimana meletakan kegiatan bercerita
- Bercerita bisa dilakukan di awal pembelajaran sebagai pembuka dari pembelajaran hari tersebut
- Bercerita bisa dilakukan di akhir pembelajaran, sebagai bonus untuk anak-anak setelah lelah melaksanakan kegiatan belajar seharian.
- Tidak disarankan mendongeng di tengah pembelajaran
Guru memperhatikan hal-hal berikut agar kegiatan bercerita berjalan lancar dan mendapatkan hasil sesuai yang diharapkan:
- Tempat bercerita
- Kegiatan bercerita dilaksanakan di dalam atau di luar ruangan disesuaikan dengan lingkungan
- Posisi duduk
- Usahakan anak duduk dengan nyaman dan dekat dengan guru
- Bahasa cerita
- Untuk menarik perhatian anak gunakan bahasa yang sering digunakan anak yaitu bahasa ibu.
Lihat contoh Materi Dongeng dan Cerita dengan bahasa Ibu di sini !!
Sumber:
Buku Model Bercerita dengan Bahasa Ibu Untuk menstimulasi Perkembangan Bahasa Anak usia Dini. Kementrian Pendidika dan Kebudayaan Direktorat Pembinaan Anak Usia Dini Balai Pengembangan Pendidikan anak Usia Dini dan Pendidikan Masyarakat Kalimantan Selatan tahun 2017.
Dengan penambahan dan perubahan seperlunya !!

BERCERITA DENGAN BAHASA IBU UNTUK MENSTIMULASI PERKEMBANGAN BAHASA ANAK USIA DINI
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
13.00.00
PAUD-Anakbermainbelajar----Pengusaan bahasa Inggris pada era-globalisasi seperti sekarang ini mutlak dibutuhkan. Hal ini didasari atas kebutuhan dasar manusia yang tak dapat ditawar lagi yakni aspek komunikasi dan informasi. Semakin pesat arus globalisasi, maka semakin tak berbataslah ruang dan waktu. Seorang anak yang terlahir pada era seperti ini dihadapkan dengan kondisi dimana warga belajar harus menguasai bahasa Inggris yang dalam politik bahasa nasional kita disebut sebagai bahasa asing pertama. Berdasar pada asumsi akan hilanya batasan antara satu negara dengan negara lain, dapat kita pastikan baahwa bahasa Inggris akan mengambil bagian tempat dari bahasa Indonesia dalam hal komunikasi. Sangat pentingnya penguasaan bahasa Inggris lebih didasari lagi akan kenyataan minimnya buku maupun bahan kepustakaan yang berkualitas yang ditulis dalam bahasa Indonesia, sehingga tak dapat dihindari lagi setiap individu yang ingin maju membutuhkan bahasa Inggris dalam rangka pemahaman peningkatan ilmu pengetahuan. Penguasaan bahasa Inggris ini menjadi salah satu prioritas perencanaan pemerintah kita khususnya di jalur pendidikan baik itu formal, nonformal, maupun informal.
Jalur formal telah sejak dulu merintis pengembangan bahasa Inggris dengan menempatkan pelajaran bahasa Inggris dalam kurikulumnya. Tak tanggung-tanggung, pelajaran bahasa Inggris menjadi satu dari beberapa pelajaran lain yang diujinasionalkan. Namun sepertinya hasilnya belum memperhatikan hasil yang maksimal, mengingat minimnya jam pelajaran yang ada. Usaha pemerintah tak berhenti sampai di sini, jalur nonformal pun tak kalah seru geliatnya dalam mengembangkan bahasa Inggris mulai dari lembaga yang bermanajemen professional hingga yang tergolong asal-asalan.
Melihat usaha pemerintah kita yang begitu keras dalam meningkatkan kemampuan bahasa Inggris masyarakatnya serta melihat pada kenyataan belum maksimalnya hasil yang didapat dari usaha tersebut, saya mencoba berpikir akan penyebab awal yang menghambat usaha tersebut hingga tidak menghasilkan hasil sesuai dengan yang diharapkan. Hasil analisa saya akan penyebab utama permasalahan ini lebih pada keterlambatan kita dalam mengajarkan bahasa Inggris pada tiap individu. Jika melihat pada sistem pendidikan pendidikan formal, Seorang murid mulai diajarkan bahasa Inggris pada level sekolah lanjutan tingkat pertama, (meskipun sudah ada beberapa sekolah dasar dan taman kanak-kanak yang mulai memasuki pelajaran bahasa Inggris dalam kurikulumnya). Di sini jelas muncul permasalahan yang kontradiktif dengan teori psikologi perkembangan yang menyatakan bahwa usia 0-6 tahun adalah masa dimana anak seharusnya mulai belajar bahasa.
Hal ini didukung oleh pendapatnya Dryden dan Jeannette Vos yang menyatakan bahwa lima puluh persen kemampuan belajar seseorang dikembangkan pada masa emapt tahun pertamanya termasuk di dalamnya belajar bahasa. Mereka juga menambahkan bahwa tahun-tahun yang amat penting tersebut meletakan landasan bagi semua proses belajar di masa depan. Senada dengan pendapat tersebut, McLaughlin dan Genesee menyatakan bahwa anak-anak lebih cepat memperoleh bahasa tanpa banyak kesukaran dibandingkan dengan orang dewasa. Tak dapat disanggahkan lagi, Eric H. Lennenberg, ahli neurologi, berpendapat bahwa sebelum masa pubertas, daya pikir (otak) anak lebih lentur, sehingga memungkinkannya menangkap bahasa yang dipelajarinya dengan mudah. Hal ini dapat dibuktikan dengan menempatkan seorang anak pada sebuah lingkungan yang menggunakan bahasa tertentu, maka dengan sendirinya ia akan menguasai bahasa tersebut. Bukti nyata yang dapat kita lihat adalah bagaimana penguasaan anak terhadap bahasa ibu, dan bahasa ibu yang kita miliki tentulah hasil dari pembelajaran bahasa di masa kanak-kanak kita. Dengan berlatar belakang pada kenyataan-kenyataan ini dapat saya katakan bahwa semakin dini anak belajar bahasa baik bahasa itu bahasa ibu, bahasa Indonesia, maupun bahasa asing maka semakin mudah anak tersebut menguasainya.
Jika memang faktor keterlamabatan pengajaran bahasa Inggris menjadi penyebab utama dari permasalahan ini, maka diperlukan sebuah jalan keluar yang paling cocok untuk menyelesaikannya, salah satunya adalah peningkatan peran keluarga dalam upaya pengembangan kemampuan berbahasa Inggris pada anak. Keluarga dalam hal ini orang tua atau keluarga lainnya dapat mengajarkan bahasa Inggris mulai dari hal yang paling mudah, misalnya mengenalkan anak kita dengan benda-benda yang ada di sekelilingnya degan menunjukan gambar-gambar yang menarik. Di sini sekalipun anak belum berada pada usia dimana ia mampu menggunakan seluruh inderanya, kita masih bisa mengajarkan anak kita melalui indera tertentu yang sudah optimal. Misalnya indera penglihat dan pendengar. Orangtua dapat mengenalkan benda-benda yang ada disekelilingnya dengan maksud merangsang indera penglihatannya. Sambil menunjukan benda tersebut orang tua juga harus tetap mengucapkan nama benda tersebut seolah-olah anak tersebut dapat menirukannya. Terkait dengan hal ini, hal yang paling penting untuk dimengerti adalah bahwasanya kita sebagai orangtualah yang paling mengerti keadaan dan kemampuan anak kita, sehingga kita dituntut untuk kreatif mengembangkan kemampuan kita untuk mendesain metode yang paling sesuai untuk mengajarkan bahasa Inggris yang tentunya tetap disesuaikan dengan tahap-tahap perkembangan anak kita.
Demikianlah artikel singkat tentang alasan pentingnya mengenalkan pembelajaran bahasa Inggris pada Anak Usia Dini, Semoga bermanfaat. terimakasih.

INILAH ALASAN PENTINGNYA MENGENALKAN PEMBELAJARAN BAHASA INGGRIS PADA ANAK USIA DINI
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
12.44.00
PAUD-Anakbermainbelajar---Dalam penyelenggaraan Pendidikan Anak Usia Dini, kita harus mengacu pada Standar tingkat perkembangan anak (STPPA) yang merupakan kriteria minimal tentang kualifikasi perkembangan anak. STPPA ini mencakup beberapa aspek yaitu aspek nilai agama dan moral, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial, emosional, dan seni. Secara rinci dalam garis besarnya aspek-aspek tersebut dijabarkan sebagai berikut :
1. Nilai Agama dan Moral
Nilai dan moral agama yang ingin dicapai adalam mengenal agama yang dianut, penolong, sopan, hormat, sportif, mejaga kebersihan diri dan lingkungan, mengetahui hari besar agama, dan menghormati (toleransi) agama orang lain.
2. Fisik Motorik
Fisik Motorik yang ingin dicapai pada anak adalah
a. Motorik Kasar: memiliki gerakan tubuh secara terkoordinasi, lentur, seimbang, dan lincah dan mengikuti aturan.
b. Motorik Halus: memiliki kemampuan menggunakan alat untuk eksplorasi dan mengekspresikan diri dalam berbagai bentuk.
c. Kesehatan dan Perilaku Keselamatan: memiliki kemampuan untuk berperilaku hidup bersih, sehat dan peduli keselamatannya.
3. Kognitif
Kognitif yang ingin dicapai adalah:
a. Belajar dan pemecahan masalah: mampu memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari dengan cara yang fleksibel terjadi dan diterima sosial dan menerapkan pengetahuan atau pengalaman dan konteks yang baru.
b. Berpikir logis: mengenal berbagai perbedaan, klasifikasi, pola, bernisiatif, berencana, dan mengenal sebab akibat.
4. Bahasa
a. Memahami (reseptif) bahasa: memahami cerita, perintah, aturan, dan menyenangi serta menghargai bacaan
b. Mengekpresikan bahasa: mampu bertanya, menjawam pertanyaan, berkomunikasi secara lisan, menceritakan kembali apa yang diketahui
c. Keaksaraan: memahami hubungan bentuk dan bunyi huruf, meniru bentuk huruf, serta memahami kata dalam cerita.
5. Sosial Emosional
a. Kesadaran diri: memperlihatkan kemampuan diri, mengenal perasaan sendiri dan mengendalikan diri, serta mampu menyesuaikan diri dengan orang lain
b. Rasa tanggung jawab untuk diri dan orang lain: mengetahui hak-haknya, mentaati aturan, mengatur diri sendiri, serta bertanggung jawab atas perilakunya untuk kebaikan sesama.
c. Perilaku prososial: mampu bermain dengan teman sebaya, memadhami perasaan, merespon, berbagi, serta menghargai hak dan pendapat orang lain; bersikap kooperatif, toleransi, dan berperilaku sopan.
6. Seni
Seni, meliputi: mengeksplorasi dan mengekspresikan diri, berimaginasi dengan gerakan, musik, drama, dan beragam bidang seni lainnya (seni lukis, seni rupa, kerajinan), serta mampu mengapresiasi karya seni. Pengembangan kemampuan anak dalam segi estetika diharapkan tumbuh seiring dengan perkembangan fisiknya.

STPPA (STANDAR TINGKAT PENCAPAIAN PERKEMBANGAN ANAK)
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
09.56.00
PAUD-Anakbermainbelajar----Ketika anak berusia 0-5 tahun, ia berada pada tahap golden age (masa emas). Masa ini ialah masa dimana pertumbuhan dan perkembangan anak sedang dalam masa bagus-bagusnya. Oleh karena itu hendaknya orang tua mengarahkan anak ke dalam berbagai kegiatan positif. Sebab melalui berbagai kegiatan positif ini anak yang sedang dalam masa golden age tadi pertumbuhan dan perkembangannya akan terarah dengan baik. Selain itu ketika masa golden age ini anak akan lebih mudah menyerap apa yang oleh orang tua dan lingkungannya ajarkan. Jika orang tua dan lingkungannya mengajarkan hal-hal baik ketika ia pada masa golden age maka kebiasaan itu akan terbawa hingga ia besar. Begitu juga sebaliknya ketika ia banyak mendapat pengaruh negatif dari lingkungannya maka perilaku buruklah yang akan ia miliki dan kemungkinan akan terus dimiliki hingga anak dewasa. Nah salah satu kegiatan yang bisa anda berikan kepada buah hati anda yang berusia 0-5 tahun yakni menggambar dan mewarnai. Sebab menggambar dan mewarnai ini memiliki beberapa manfaat positif untuk buah hati anda:
1. Sebagai Wadah Ekspresi kreasi Anak
Dengan menggambar dan mewarnai anak bisa mengekspresikan dirinya tergantung apa yang ia sukai. Bisa jadi ia hanya membentuk gambar-gambar tidak jelas dengan kombinasi berbagai warna, ataupun ia akan menggambar tokoh-tokoh maupun benda-benda yang ia sukai dan sering ia lihat. Biasanya semakin dewasa anak kemampuan menggambarnya semakin baik jika memang diasah sejak dini.
2. Melatih Motorik halus dari Kelentukan Tangan Anak
Ketika anak sudah dibiasakan untuk menggambar ataupun mewarnai maka ia akan terlatih dalam menggengam pensil dan karayon. Oleh karena itu ketika ia belajar menulis kelak di SD ia tidak akan kaku lagi. Jadi sebaiknya ketika anak menggambar atau mewarnai diperhatikan dan dibantu cara memegang dan menggenggam pensilnya. Awalnya biarkan anak menggenggam seperti keinginan mereka yang penting mereka merasa nyaman, selanjutnya dibantu dan diarahkan cara memegang dan menggenggam pensil atau krayon yang baik dan benar.
![]() |
Perhatikan Cara Anak Menggenggam alat tulisnya. |
3. Membantu Anak mengenal warna dan campurannya
Pada kegiatan mewarnai gambar yang telah anak buat, secara tidak langsung ia akan belajar tentang warna. Baik itu jenisnya, maupun kegunaanya, Seperti warna gelap untuk apa dan warna terang untuk apa.
4. Melatih fokus dan konsentrasi anak
Setiap kegiatan dan pekerjaan anak kelak ketika dewasa, tentu harus dilakukan dengan konsentrasi dan fokus yang besar. Anak yang telah terbiasa berkonsentrasi tentunya tidak akan kesulitan lagi. Nah bunda kegiatan menggambar dan mewarnai ini juga dapat membantu melatih anak untuk meningkatkan fokus dan konsentrasinya.
5. Melatih Kesabaran pada anak
Menggambar dan mewarnai bukanlah hal yang mudah dan memerlukan proses. Oleh karena itu dengan kegiatan ini anak dilatih kesabarannya menjalani proses dari awal hingga akhir kegiatan menggambar dan mewarnai. Bahwa untuk menciptakan sesuatu yang bagus dan indah itu tidaklah mudah tetapi melalui perjalanan dan proses yang memerlukan konsistensi.
6. Mengasah sistem motorik
Pada saat menggambar maupun mewarnai sistem motorik anak, khususnya tangan dapat bekerja dengan baik. Melalui aktifitas ini otot-otot tangan akan bekerja dan terlatih untuk melakukan sesuatu. Sehingga dikemudian hari jika ia melakukan kegiatan yang menggunakan tangannya ia tidak akan kaku dan mudah lelah.
7. Melatih kreatifitas dan daya imajinasi
Saat menggambar maupun mewarnai anak hendaknya diberikan kebebasan untuk menggambar apapun yang ia suka dan memwarnai sesuai warna yang ia pilih. Hal ini dalam rangka melatih kreatifitas dan daya imajinasi.
8. Melatih membuat target
Melalui kegiatan menggambar dan mewarnai ini anak juga dilatih membuat target, yaitu target gambar apa yang dibentuk, warna apa yang dipakai, berapa lama waktu yang diperlukan, serta hasilnya ingin seperti apa. Hal ini baik karena jika ia terbiasa membuat target sejak kecil, kelak ketika ia besar ia tak akan kesulitan membuat target lain dalam hidupnya.
9. Mengenalkan anak pada nilai estetika
Menggambar dan mewarnai merupakan suatu proses yang akan menghasilkan sebuah karya dengan nilai indah. Oleh karena itu ketika anak diajarkan dua hal ini ia sudah dikenalkan pada apa itu suatu keindahan, bagaimana cara membuatnya, serta bagaimana cara mengapresiasinya.
10. Mengenalkan anak pada garis batas dan aturannya
Setiap gambar memiliki garis batas/ tepi, sehingga ketika anak menggambar ia tidak boleh melebihi batas itu. Fungsinya agar gambar terlihat rapi dan tidak melebar kemana-mana. Hal ini bisa saja dikaitkan bahwa segala sesuatu itu ada batasnya dan tidak boleh berlebihan. Anak disini diajarkan untuk disiplin dan konsisten dalam hal peraturan dan tata tertip yang ada lingkungannya.
Demikianlah 10 manfaat menggambar dan mewarnai bagi anak usia dini, yang sangat perlu bunda-ayah dukung dan bantu sehingga ananda sangat senang melakukannya. semoga artikel ini bermanfaat. terimakasih..jangan lupa dishare ya bunda...

INILAH 10 MANFAAT MENGGAMBAR DAN MEWARNAI UNTUK ANAK USIA DINI
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
15.41.00
PAUD-Anakbermainbelajar-----Indonesia Heritage Foundation (IHF)-Full-Materi - IHF mencoba membuat terobosan-terobosan baru bagaimana mewujudkan insan berkarakter mulia yang konsisten antara pikiran, hati, dan tindakan nyata (“habit of the mind”, “habit of the heart”, dan “habit of the hands”), yaitu melalui pengkajian, pengembangan, dan pendidikan 9 Pilar Karakter, serta pengembangan beberapa strategi pendidikan untuk menciptakan generasi kreatif dan berdaya pikir tinggi (Higher Order Thinking Skills). Dalam 14 tahun terakhir ini, IHF telah mengembangkan dan menjalankan beberapa program, di antaranya adalah:
- Pengembangan dan penerapan model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (PHBK). Model PHBK memfokuskan pada pembentukan seluruh aspek dimensi manusia, sehingga dapat menjadi manusia yang berkarakter, kreatif, dan berdaya pikir tinggi.
- Program Semai Benih Bangsa (SBB) untuk masyarakat miskin, yaitu menerapkan model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter (ciptaan IHF) di TK/PAUD dan SD. Khusus untuk TK/PAUD, model ini sudah diterapkan di lebih dari 2.000 lokasi terutama di daerah miskin di seluruh pelosok Indonesia bekerja sama dengan banyak mitra sponsor. Sedangkan untuk SD, model ini sudah diterapkan di 30 SD (Negeri dan Swasta) di DKI (kerja sama dengan Pemda DKI) dan 20 lokasi lainnya di Kalimantan Timur dan Sulawesi Selatan.
- Membina Sekolah Karakter sejak tahun 2001, yaitu sekolah formal di bawah naungan IHF (dari PG, TK, SD, dan SMP) di Cimanggis, Depok. Sekolah ini juga menerapkan model Pendidikan Holistik Berbasis Karakter.
- Workshop Pendidikan Karakter untuk guru SMP dan SMA.
- Training Brain-Based Parenting (Pengasuhan Ramah Otak) untuk menyiapkan orangtua agar dapat mengasuh anak dengan cinta, serta menyiapkan anak untuk dapat mengoptimalkan perkembangan otak dan kepribadiannya.
- Feeling Education (Kecerdasan Emosi) yaitu menyiapkan para siswa untuk belajar mengendalikan emosinya melalui aplikasi neuroscience (Neuroscience for Kids).
- Violence Prevention, melalui program Stop Kekerasan Pada Anak, Stop Video Game
- Training untuk mencetak generasi kreatif melalui Brain-Based Learning, Creative Education, dan Origami for Character Building.
- Penerbitan buku-buku yang bertemakan karakter.
Materi yang di ajarkan untuk guru-pendidik paud, sebagai bahan presentasi pada kegiatan diklat dan pelatihan guru-guru PAUD di seluruh Indonesia, meliputi materi tentang pengembangan anak dan pendidikan budi pekerti/karakter anak usia dini. yaitu :
1. Mencetak generasi unggul abad 21
2. Pola Asuh Ramah Otak
3. Kelekatan Ibu-Anak
4. Tahap Perkembangan Moral Anak
5. Bahaya Video Kekerasan dan Melindungi Anak dari Bahaya Pornografi
6. Komunikasi Positif untuk Membentuk Karakter Anak dll
Selengkapnya; lihat, baca dan Download materi Presentasi IHF-Full Materi tersebut di sini !!

INDONESIA HERITAGE FOUNDATION (IHF) - Full Materi Presentasi
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
08.54.00
PAUD-Anakbermainbelajar---Sebelum menginstal menggunakan aplikasi Dapodik PAUD Dikmas Versi 3.0.0 - 3.2.2 Tahun Pelajaran 2017/2018 ada beberapa hal penting yang harus diperhatikan antara lain mengenai perangkat dan spesifikasi komputer dan spesifikasi software yang digunakan harus mendukung terhadap aplikasi Dapodik PAUD Dikmas ini sebagai berikut:
SPESIFIKASI MINIMAL KOMPUTER (HARDWARE)
Untuk dapat menjalankan Aplikasi Dapodik PAUD Dikmas, Spesifikasi perangkat keras-Hardware minimal yang diperlukan adalah :
a. Processor minimal Pentium IV
b. Memory minmal 512 MegaByte
c. Storage tersisa minimal 100MegaByte
d. CD/DVD drive jika instalasi melalui meida CD/DVD
SPESIFIKASI MINIMAL SOFTWARE (OPERATING SYSTEM)
Untuk dapat menjalankan Aplikasi Dapodik PAUD Dikmas, Spesifikasi perangkat lunak-Software yang diperlukan adalah:
Operating sistem:
a. Windows XP SP3
b. Windows Vista
c. Windows 7 - 32 & 64 Bit
d. Windows 8 - 32 & 64 Bit
e. Windows 8.1 32 & 64 Bit
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi dapodik PAUD Versi 3.1.0 dalam memasuki tahun ajaran baru 2017
a. Registrasi kembali ke aplikasi dengan kode registrasi lama
b. Lulusan/Keluaran siswa tahun ajaran sebelumnya ke PD keluar
c. Entri siswa baru ke aplikasi
d. Entri PTK jika ada perpindahan dari/masuk sekolah
e. Buat rombel baru
f. Pindahkan siswa pada anggota rombel sesuai rombelnya
g. Entrikan data JJM PTK pada pembelajaran
h. Jangan lupa untuk sinkron setelah melakukan perubahan
Browser
a. Google Chrome (Sangat Disarankan dan Bersih dari plugins-plugins)
b. Opera
c. Mozila Firefox
YANG TERBARU DARI VERSI 3.1.0
Dibanding Versi sebelumnya yaitu, versi 3.0.0 dalam versi 3.1.0 terbaru ini, ada beberapa pembaruan di beberapa bagian yaitu :
Lembaga
LANGKAH-LANGKAH INSTALASI APLIKASI
1. Terlebih dahulu dapatkan dan Download Aplikasi Dapodik PAUD Versi 3.1.0 atau versi terbarunya lagi untuk Tahun Pelajaran 2017/2018
2. Setelah mendapatkan aplikasi bisa langsung melakukan instalasi pada PC atau Laptop khusus pendataan Dapodik PAUD. Disarankan menggunakan 1 PC atau Laptop khusus dalam melakukan entry data. Seteleh itu aplikasi akan berjalan dan akan ditayangkan jendela berikut ini.
SPESIFIKASI MINIMAL KOMPUTER (HARDWARE)
Untuk dapat menjalankan Aplikasi Dapodik PAUD Dikmas, Spesifikasi perangkat keras-Hardware minimal yang diperlukan adalah :
a. Processor minimal Pentium IV
b. Memory minmal 512 MegaByte
c. Storage tersisa minimal 100MegaByte
d. CD/DVD drive jika instalasi melalui meida CD/DVD
SPESIFIKASI MINIMAL SOFTWARE (OPERATING SYSTEM)
Untuk dapat menjalankan Aplikasi Dapodik PAUD Dikmas, Spesifikasi perangkat lunak-Software yang diperlukan adalah:
Operating sistem:
a. Windows XP SP3
b. Windows Vista
c. Windows 7 - 32 & 64 Bit
d. Windows 8 - 32 & 64 Bit
e. Windows 8.1 32 & 64 Bit
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi dapodik PAUD Versi 3.1.0 dalam memasuki tahun ajaran baru 2017
a. Registrasi kembali ke aplikasi dengan kode registrasi lama
b. Lulusan/Keluaran siswa tahun ajaran sebelumnya ke PD keluar
c. Entri siswa baru ke aplikasi
d. Entri PTK jika ada perpindahan dari/masuk sekolah
e. Buat rombel baru
f. Pindahkan siswa pada anggota rombel sesuai rombelnya
g. Entrikan data JJM PTK pada pembelajaran
h. Jangan lupa untuk sinkron setelah melakukan perubahan
Browser
a. Google Chrome (Sangat Disarankan dan Bersih dari plugins-plugins)
b. Opera
c. Mozila Firefox
YANG TERBARU DARI VERSI 3.1.0
Dibanding Versi sebelumnya yaitu, versi 3.0.0 dalam versi 3.1.0 terbaru ini, ada beberapa pembaruan di beberapa bagian yaitu :
Lembaga
- Pembaruan; Penambahan sekolah aman
- Pembaruan; Penambahan anggota panitia sekolah aman
Sapras
- Pembaruan; Keterangan pada input kondisi
- Pembaruan; Penambahan persentase tingkat kerusakan.
PTK
- Pembaruan; Penambahan Referensi Kepercayaan Kepada Tuhan YME & Perubahan label menjadi Agama dan Kepercayaan.
- Pembaruan; Penambahan Menu NPWP
- Pembaruan; Penambahan Riwayat Jabatan Pendidik/Tenaga Kependidikan, Kompetensi & Riwayat Karir Guru
- Pembaruah; Penambahan NIK Ayah dan Ibu
- Pembaruan; Penambahan Kesejahteraan Peserta Didik pada data rinci
LANGKAH-LANGKAH INSTALASI APLIKASI
1. Terlebih dahulu dapatkan dan Download Aplikasi Dapodik PAUD Versi 3.1.0 atau versi terbarunya lagi untuk Tahun Pelajaran 2017/2018
2. Setelah mendapatkan aplikasi bisa langsung melakukan instalasi pada PC atau Laptop khusus pendataan Dapodik PAUD. Disarankan menggunakan 1 PC atau Laptop khusus dalam melakukan entry data. Seteleh itu aplikasi akan berjalan dan akan ditayangkan jendela berikut ini.
Tekan tombol Run untuk melanjutkan proses instalasi aplikasi. Selanjutnya tampilan aplikasi akan seperti jendela berikut ini
Anda sangat disarankan untuk menutup program lain sebelum proses instalasi. Hal ini diperlukan agar berkas yang terkait dapat diperbaharui tanpa harus booting ulang komputer Anda.
Tekan tombol (Lanjut>) untuk melanjutkan atau tombol (Batal) untuk membatalkan instalasi.
Jika anda memilih batal maka akan dikonfirmasi proses pembatalan instalasi, tekan tombol (Yes) untuk membatalkan instalasi, tombol (No) untuk melanjutkan instalasi.
Bacalah dengan seksama sebelum menginstall atau menggunakan perangkat lunak ini. Setelah anda baca dengan seksama dan anda menyetujui tekan tombol (Saya Setuju) yang berarti Anda setuju dengan ketentua yang dituliskan dengan lisensi tersebut lalu klik (Lanjut>). Atau tekan tombol (Batal) jika tidak setuju.
Setelah proses penginstalan selesai, klik (Lanjut>) dan tunggu hingga proses pengaturan aplikasi Dapodik PAUD Dikmas selesai.
Selanjutnya otomatis akan muncul Java Setup dan tekan tombol (Install>) seperti gambar berikut.
Tunggu sampai indikator proses ekstrasi selesai, setelah itu tekan toombol (Selesai) untuk menutup penutup instalasi.
Dengan demikian proses install dapodik PAUD telah selesai, selanjutnya dapat dilanjutkan dengan langkah Data Prefill dan penentuan Username & Password, untuk itu silakan ikuti postingan selanjutnya tentang pengisian dapodik PAUD Versi. 3.1.0 Demikian semoga bermanfaat, terimakasih.

CARA INSTAL DAPODIK PAUD APLIKASI VERSI 3.1.0 TAHUN 2017
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
00.33.00
PAUD-Anakbermainbelajar----Setelah kegiatan pengukuran dan penimbangan tinggi badan dan berat badan anak di lembaga PAUD selanjutnya yang harus bunda lakukan adalah melakukan penilaian hasil pengukuran yang telah dilakukan tersebut. Adapun penilaian hasil pengukuran dilakukan sebagai berikut;
1. Indeks Berat Badan Menurut Umar (BB/U)
Indeks Berat Badan menurut Umat (BB/U) mencerminkan keadaan berat badan anak menurut umurnya saat penimbangan terhadap standar NCHS-WHO.
Cara Penilaian:
a. Ukuran Berat Badan anak
b. Tentukan umur anak yang ditimbang dan jenis kelaminnya
c. Lihat Tabel Standar NCHS-WHO Berat Badan menurut umur dan Jenis kelamin tersebut (Lihat di sini !!), Lalu catat berapa berat badan median untuk umur jenis kelamin yang sesuai.
d. Bandingkan berat badan anak dengan berat badan median untuk umur dan jenis kelamin yang sesuai lalu dikali 100%. Hasil tersebut diinterpretasikan menurut keriteria berikut:
- Status Gizi Baik jika nilainya > 80%
- Stutus Gizi Sedang jika nilainya antara 70% - 80%
- Stutus Gizi kurang jika nilainya antara 60% - 70%
- Stutus Gizi Buruk jika nilainya berada < 60%
Mengingat kekurangan gizi juga bisa menyebabkan timbulnya Oedema (pembengkakan) maka dalam interpretasi perlu diperhatikan apakah ada Oedema atau tidak. JIka ada oedema maka interpretasinya dapat menggunakan klasifikasi Wellcome, seperti terlihat pada tabel berikut ini :
2. Indeks Tinggi Badan Menurut (TB/U)
Indeks Tinggi Badan menurut Umur (TB/U) mencerminkan keadaan tinggi badan menurut umurnya terhadap standar NCHS-WHO.
Cara Penilaian Status Gizi :
a. Ukuran Panjang/tinggi Badan anak.
b. Tentukan umur anak yang ditimbang dn jenis kelaminnya
c. Lihat Tabel standar NCHS-WHO Tinggi Badan menurut umur dan jenis kelamin. Catat berapa panjang dan Tinggi badan median untuk umur jenis kelamin yang sesuai.
d. Bandingkan Tinggi Badan anak dengan Tinggi Badan median untuk umur dan jenis kelamin yang sesuai lalu di kali 100%. Hasil tersebut diinterpretasikan menurut kriteria berikut:
- Status Gizi Baik jika nilainya > 95%
- Stutus Gizi Sedang jika nilainya antara 90% - 95%
- Stutus Gizi kurang (Stunting) jika nilainya antara 85% - 95%
- Stutus Gizi Buruk (Stunting berat) jika nilainya berada < 85%.
3. Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB)
Indeks Berat Badan Menurut Tinggi Badan (BB/TB) mencerminkan proporsi berat badan relatif terhadap tinggi badan yang dibandingkan terhadap standar NCHS-WHO.
Cara Penilaian:
a. Ukur Berat dan Panjang/tinggi Badan Anak.
b. Lihat Tabel standar NCHS-WHO BB/TB. Catat median Berat Badan untuk tinggi badan anak
c. Bandingkan Berat badan anak tersebut dengan Berat badan median untuk tinggi badan anak tersebut lalu di kali 100%. Hasil tersebut diinterpretasikan menurut kriteria berikut:
Tabel Cara Membaca Catatan KMS untuk 1 (satu) kali Penimbangan
Demikian cara penilaian hasil pengukuran berat badan dan tinggi badan anak usia dini atau anak-anak lembaga PAUD. semoga bermanfaat untuk bunda sekalian, terimakasih.
b. Lihat Tabel standar NCHS-WHO BB/TB. Catat median Berat Badan untuk tinggi badan anak
c. Bandingkan Berat badan anak tersebut dengan Berat badan median untuk tinggi badan anak tersebut lalu di kali 100%. Hasil tersebut diinterpretasikan menurut kriteria berikut:
- Status Gizi Baik jika nilainya > 90%
- Stutus Gizi Sedang jika nilainya antara 80% - 90%
- Stutus Gizi kurang jika nilainya antara 70% - 80%
- Stutus Gizi Buruk jika nilainya berada < 70%.
4. Indeks Gabungan Antara BB/U, TB/U dan BB/TB
Penilaian status gizi dengan menggabungkan 3 (tiga) indikator (BB/U, TB/U dan BB/TB) sekaligus lebih baik dibandingkan hanya melihat satu indikator saja. Interpretasi dapat dilakukan dengan mengacu pada Tabel berikut ini :
Tabel Interpretasi Status Gizi Anak dari Indikator Gabungan (WHO, 1983).
5. Cara Sederhana Penilaian Berat dan Tinggi Badan
Secara sederhana untuk menilai berat badan dan tinggi badan anak usia dini yang lahirkan cukup bulan juga sering dilakukan dengan berbasis berat badan dan tinggi badan waktu lahir, yaitu sebagai berikut:
- Berat badan bayi cukup bulan akan kembali pada hari 10
- Berat badan menjadi 2 kali berat waktu lahir saat usia 5 bulan,
- menjadi 3 kali berat lahir saat usia satu tahun, dan
- Menjadi 4 kali berat waktu lahir saat usia 2 tahun.
- Pada masa prasekolah kenaikan berat badan rata-rata 2 kg/tahun.
- Usia 1 tahun 1,5 kali tinggi badan saat lahir,
- Usia 4 tahun 2 kali tinggi badan lahir,
- 6 tahun 1,5 kali tinggi badan 1 tahun.
6. Cara Menilai Hasil Pengukuran Berat Badan dengan KMS (Kartu Menuju Sehat).
Bunda Guru-pendidik PAUD sekalian, dapat menilai hasil pengukuran dengan cara membaca grafik pertumbuhan dan perkembangan anak dari bulan ke bulan, seperti yang ada dalam Kartu Menuju Sehat atau KMS (Iran). Berikut ini disajikan cara pengisian hasil timbangan pada KMS.
Langkah pertama Lakukan pencatatan Bulan dan tahun lahir sesuai kelahiran bayi dan anak, lanjutkan mengisi kolom-kolom berikutnya dengan bulan-bulan selanjutnya.
Setelah bulan berikutnya tercatat, tentukan titik pada grafik KMS.
Setelah hasil penimbangan dicatatkan pada KMS maka dilakukan penilaian, dengan cara seperti tersaji pada Tabel berikut ini :
Tabel Cara Membaca Catatan KMS untuk dua kali penimbangan atau lebih:
Keadaan Berat Badan
|
Arti
|
Tindak Lanjut
|
Berat badan
naik atau meningkat
|
Anak sehat,
gizi baik
|
ü Anak dan juga orang
tua diberi pujian dan dukungan untu mempertahankan kondisi anak.
ü Program Gizi dan
kesehatan bersamaan dengan Program Parenting tetap diberikan untuk
memantapkan apa yang telah dicapai
|
Berat badan tetap
|
Anak memiliki kemungkinan makanannya kurang dari segi jumlah atau
mutu gizinya, atau terganggu kesehatannya (misalnya, cacingan).
|
ü Menjadi acuan dalam
program pemberian makanan di PAUD agar anak mendapat asupan ang cukup baik
jumlah maupun mutu gizinya
ü Menjadi acuan dalam
Program Pemberian Gizi di PAUD
ü Materi pada program
Parenting gizi seimbang
ü Perlu pemeriksaan
lebih lanjut oleh petugas Puskesmas.
|
Berat badan berkurang
|
Anak memiliki kemungkinan makanannya kurang dari segi jumlah atau
mutu gizinya, atau terganggu kesehatannya (misalnya cacingan, panas, campak,
dll)
|
ü Anak diberi makan
tambahan yang bisa dihubungkan dengan PMT di Puskesmas setempat
ü Keluarga diberi petunjuk
teknis dan gambaran apay ang sedang terjadi dan apa yang dampaknya terhadap
kualitas anak usia dini serta kualitas dan konsentrasi belajar anak
ü Perlu dirujuk ke
sarana kesehatan (Puskesmas/Rumah sakit).
|
Titik-titik berat badan dalam KMS terputus-putus (tidak teratur)
|
Orang tua kurang giat memantau proses tumbuh kembangan anaknya
|
ü Pendekatan dan
penjelasan tentang manfaat memantau proses tumbuh kembang anak
ü Diberi motivasi
untuk menimbang setiap bulan.
|
Catatan: Tabel ini hanya berlaku untuk anak usia dini yang berat badanya baik atau kurang, tidak belaku bagi balita yang kegemukan (obesitas).
Keadaan Berat Badan
|
Arti
|
Tindak Lanjut
|
Dibawah garis
merah
|
Anak kurang gizi tingkat sedang dan berat (anak kurang gizi
tingkat berat tidak dapat diidentifikasi KMS)
|
ü Perlu
pemberian makanan tambahan (PMT) yang diselenggarakan oleh sekolah
ü Perlu penyuluhan gizi
oleh guru/petugas gizi
ü Perlu
dirujuk ke sarana kesehatan (puskesmas/Rumah sakit) untuk penyembuhan
penyakit yang melatarbelakangi
|
Pada daerah dua pita warna kuning (di atas garis merah)
|
Anak kurang gizi ringan.
|
ü Ibu
dianjurkan untuk memberikan makanan yang berimbang dalam jumlah yang cukup
dan kualitas yang baik
ü Program
Parenting
ü Perlu
pemantauan pertumbuhan secara penimbangan berkala.
|
Dua pita warna hijau muda dan dua warna hijau tua di atas pita kuning
|
Anak dengan berat badan normal/baik
|
ü Anak
juga keluarga diberi pujian
ü Perlu
tetap mempertahankan pertumbuhan sesuai dengan umur anak (penimbangan
bulanan)
ü Program
Parenting tentang makanan seimbang sesuai dengan pertambahan usia.
|
Empat pita (2 pita warna hijau muda ditambah 2 pita warna kuning) dan
selebihnya di atas pita warna hijau tua
|
Anak mempunyai kelebihan berat badan
|
ü Konsultasi
gizi dengan petugas gizi di Puskesmas
ü Pemeriksaan
kesehatan oleh dokter Puskesmas.
|

CARA PENILAIAN HASIL PENGUKURAN BERAT BADAN DAN TINGGI BADAN ANAK PAUD
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
10.23.00