HAKIKAT PERMAINAN YANG DISUKAI ANAK-ANAK DAN KONSEP PEMBELAJARANNYA

Rabu, 03 Mei 2023

 PAUD-AnakBermainBelajar---Dunia anak adalah dunia bermain yang penuh warna warni. Permainan apakah yang disukai anak, khususnya anak usia dini. Permainan yang menarik yang dan tidak banyak aturan pada umumnya disukai anak-anak. Guru dapat menggunakan permainan untuk membelajarkan anak. Caranya, guru mengajarkan permainan tersebut kepada anak. Caranya, guru mengajarkan permainan tersebut kepada anak. Setelah anak mampu memainkannya, maka guru memberi muatan edukatif terhadap permainan tersebut, sehingga secara tidak langsung anak belaja. Berbagai jenis permainan, termasuk bermain peran yang sangat potensial untuk membelajarkan anak. Konsep itulah yang dikenal dengan bermain sambil belajar.

Anak pada usia dini disebut sebagai usia emas (golden age) sehingga merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar. Golden age adalah usia anak ketika mereka berumur 0 – 6 tahun. Usia tersebut berada pada perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak. Pada usia ini anak memiliki kemampuan dan semangat untuk belajar yang luar biasa khususnya pada awal masa kanak-kanak. Mengingat anak usia dini merupakan usia emas maka pada masa itu perkembangan anak harus dioptimalkan. Rata –rata anak kecil cenderung senang bermain dan menyukai sebuah permainan. Fungsi permainan bagi anak adalah merangsang pertumbuhan, perkembangan maupun kecerdasan dasar seorang anak. Bermain adalah kegiatan utama yang dijalani anak-anak usia dini setiap hari. Melalui kegiatan bermain, banyak hal yang bisa dikembangkan dari seorang individu anak, yaitu saraf-saraf motoriknya, baik kasar maupun halus, sikap emosional, kecerdasan, sikap sosial, perilaku bekerja mandiri dan bekerjasama, kedisiplinan, dan lain-lain. Tetapi semua perkembangan tersebut hanya bisa diperoleh jika permainan yang dirancang untuk mereka adalah permainan yang bermakna. Permainanan yang bermakna adalah kegiatan bermain yang diarahkan dan dibuat dengan metode, prinsip, dan tujuan yang menekankan pada unsur terciptanya kesenangan, motivasi, berkembangnya motorik yang memicu bekerjanya neuron/ saraf otak, dan bukan paksaan, sekaligus berisi pembelajaran

Anak pada usia dini disebut sebagai usia emas (golden age) sehingga merupakan kesempatan emas bagi anak untuk belajar. Golden age adalah usia anak ketika mereka berumur 0 – 6 tahun. Usia tersebut berada pada perkembangan terbaik untuk fisik dan otak anak. Pada usia ini anak memiliki kemampuan dan semangat untuk belajar yang luar biasa khususnya pada awal masa kanak-kanak. Mengingat anak usia dini merupakan usia emas maka pada masa itu perkembangan anak harus dioptimalkan. Rata –rata anak kecil cenderung senang bermain dan menyukai sebuah permainan. Fungsi permainan bagi anak adalah merangsang pertumbuhan, perkembangan maupun kecerdasan dasar seorang anak. Bermain adalah kegiatan utama yang dijalani anak-anak usia dini setiap hari. Melalui kegiatan bermain, banyak hal yang bisa dikembangkan dari seorang individu anak, yaitu saraf-saraf motoriknya, baik kasar maupun halus, sikap emosional, kecerdasan, sikap sosial, perilaku bekerja mandiri dan bekerjasama, kedisiplinan, dan lain-lain. Tetapi semua perkembangan tersebut hanya bisa diperoleh jika permainan yang dirancang untuk mereka adalah permainan yang bermakna. Permainanan yang bermakna adalah kegiatan bermain yang diarahkan dan dibuat dengan metode, prinsip, dan tujuan yang menekankan pada unsur terciptanya kesenangan, motivasi, berkembangnya motorik yang memicu bekerjanya neuron/ saraf otak, dan bukan paksaan, sekaligus berisi pembelajaran


Pengertian Permainan - Conny R. Semiawan (2008: 19-20) mengungkapkan bahwa permainan adalah berbagai kegiatan yang sebenarnya dirancang dengan maksud agar anak dapat meningkatkan beberapa kemampuan tertentu berdasarkan pengalaman belajar. Permainan adalah alat bagi anak untuk menjelajahi dunianya dari yang tidak anak kenal sampai pada yang anak ketahui dan dari yang tidak dapat diperbuatnya sampai mampu melakukanya.


Bermain merupakan aktivitas yang penting bagi anak. Kegiatan pembelajaran di Taman Kanak-kanak yang menyenangkandilaksanakan melelui aktivitas permainan. Permainana bagi anak merupakan suatu aktivitas yang sangat menyenangkan, menimbulkan kegembiraan serta sebagai tempat mengekspresikan apayang anak rasakan. (Andang Ismail, 2009: 5) permainan adalah bagian mutlak dari kehidupan anak dan merupakan bagian integral dari proses pembentukan kepribadian anak. Artinya, dengan dan dari permainan itu anak belajar hidup.


Hurlock (1978: 280) mengemukakan pengertian permainan adalah proses aktivitas fisik atau psikis yangmenyenangkan dan menggembirakan. Bagi anak bermain merupakan kegiatan khas sebagaimana pekerjaan yang merupakan aktivitas khas orang dewasa dalam kehidupan. Senada dengan pendapat diatas, Joan Freeman dan Utami Munandar (Andang Ismail, 2009: 16) mendefinisikan permainan sebagai suatu aktivitas yang membantu anak mencapai perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional.


Berdasarkan uraian diatas dapat ditegaskan bahwa permainan merupakan suatu aktivitas yang menyenangkan bagi anak yang mampu mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak. Permainan bagi anak yaitu permainan yang mengandung nilai pendidikan karena melalui permainan tersebut anak belajar mengembangkan segenap aspek.


Manfaat Permainan Bagi Pembelajaran Anak


Cara belajar yang baik, salah satunya adalah dalam suasana tanpa tekanan dan paksaan. Cara belajar yang paling menyenangkan adalah sambil bermain. Teknik mengajar dengan permainan sangat efektif untuk menjelaskan suatu pengertian yang bersifat abstrak dan konsep yang sulit dijelaskan dengan kata-kata.


Berbagai penelitian menyebutkan bahwa bermain mempunyai manfaat yang besar bagiperkembangananak. Bermain merupakan pengalaman belajar yang berguna untuk anak. Menurut Mayke S. Tedjasaputra (2001:38-44), bermain mempunyai beberapa manfaat, yaitu:


1. Mengembangkan aspek fisik


Bermain merupakan wahana untuk mengembangkan fisik. Bermain memberikan kesempatanuntuk mengembangkan gerakanhalus dan kasar.


2. Mengembangkan aspek sosial


Aspek sosial anak seperti sikap sosial, komunikasi,mengorganisasi peran, dan interaksi dengan sesama teman akanberkembang melalui permainan.


3. Mengembangkan aspek emosi


Bermain merupakan media untuk mengekspresikan pikirandan perasaan. Saat kegiatan permainan, anak dapat mengendalikan emosinya, menyalurkan keinginannya, dan menerapkan disiplin dengan menaati peraturan.


4. Mengembangkan aspek kognisi


Bermain bagi anak berfungsi untuk mempermudah perkembangan kognisi anak. Anakberkomunikasi dengananaklain sehingga perbendaharaan katanya menjadi lebih banyak.Bermain simbolik juga dapat meningkatkan kognisi anak untuk dapat berimajinasi menuju berpikir abstrak.


Frobel (Mayke Sugianto, 1995: 4) mengemukakan bahwa bermain penting dalam belajar. Kegiatan bermain sangat dinikmati anak dan mainan yang sangat disukai anak dapat digunakan untuk menarik perhatian serta mengembangkan kapasitas dan pengetahuan anak tersebut. Mayke Sugianto (1995: 4) menyatakan bahwa tokoh-tokoh seperti Plato, Aristoteles, dan Frobel melihat bermain sebagai kegiatan yang mempunyai nilai praktis, artinya bermain digunakan sebagai media untuk meningkatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.


Dengan demikian, belajar bahasa melalui bermain lebih efektif karena anak menggunakan bahasa bukan hanya sekedar teoritis tetapi juga pragmatik dalam kehidupan dan dunia mereka sendiri. Melalui bermain anak belajar bagaimana menggunakan bahasa secara nyata dan kontekstual.


Demikian secara ringkas pengertian permainan dan manfaat permainan bagi pembelajaran anak khususnya anak usia dini. Baca juga: Pengertian, Fungsi dan Tugas Guru Taman Kanak-Kanak. 





10.19.00

0 komentar: