Pembelajaran Deep Learning untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

Selasa, 04 Maret 2025


Definisi Pembelajaran Mendalam


PAUD-AnakBermainBelajar-Blog---Merujuk pada dasar pengembangan Deep Learning yang digunakan kementrian Pendidikan Dasar dan Menengah dinyatakan bahwa:


Pembelajaran mendalam merupakan pendekatan yang memuliakan dengan menekankan pada penciptaan suasana dengan menekankan pada penciptaan suasana belajar dan proses pembelajaran berkesadaran, bermakna dan menggembirakan melalui olah piker, olah hati, olah rasa, dan olah raga secara holistik dan terpadu.

Pembelajaran Deep Learning untuk Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)


Pembelajaran deep learning PAUD adalah pendekatan pembelajaran yang berfokus pada pemahaman konsep secara mendalam. Pendekatan ini mendorong anak-anak untuk berperan aktif dalam proses pembelajaran. 


Deep learning, sebagai bagian dari kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), telah diadopsi di berbagai sektor, termasuk pendidikan. Meskipun konsep deep learning lebih sering dikaitkan dengan teknologi canggih dan pendidikan tinggi, potensi aplikasinya dalam pembelajaran anak usia dini, khususnya di taman kanak-kanak (TK), mulai dieksplorasi. Berikut adalah desain pembelajaran yang mengintegrasikan deep learning untuk TK dengan tetap memperhatikan kebutuhan anak-anak pada tahap perkembangan ini.


1. Pendekatan Visual dan Interaktif


Pembelajaran deep learning untuk anak usia dini harus berfokus pada pendekatan visual dan interaktif. Anak-anak di TK cenderung belajar dengan baik melalui stimulasi visual, seperti gambar, animasi, dan video. Teknologi berbasis AI yang menggunakan deep learning dapat mengidentifikasi pola preferensi anak dan menyesuaikan konten visual sesuai dengan tingkat minat dan perkembangan anak. Misalnya, aplikasi pembelajaran berbasis deep learning dapat mempersonalisasi cerita bergambar atau video edukatif berdasarkan gaya belajar masing-masing anak.



2. Gamifikasi dan Pembelajaran Adaptif


Gamifikasi adalah salah satu strategi efektif untuk memotivasi anak-anak. Deep learning memungkinkan pembelajaran adaptif, di mana sistem pembelajaran dapat menyesuaikan tingkat kesulitan permainan edukatif secara otomatis berdasarkan kemampuan anak. Misalnya, jika seorang anak menunjukkan kemajuan dalam pengenalan angka, permainan dapat bergerak ke level yang lebih menantang. Hal ini memungkinkan setiap anak belajar pada kecepatan mereka sendiri tanpa merasa tertinggal atau bosan.


3. Pengembangan Keterampilan Berpikir Kritis


Meskipun deep learning digunakan untuk membantu memahami preferensi dan pola belajar anak, teknologi ini juga bisa mengembangkan keterampilan berpikir kritis anak melalui aktivitas berbasis AI. Contoh implementasinya adalah penggunaan aplikasi interaktif yang meminta anak menyusun teka-teki atau mencari solusi untuk masalah sederhana, dan sistem dapat memberikan umpan balik instan yang membantu anak belajar dari kesalahan.


4. Pendekatan Emosional


Pembelajaran deep learning untuk anak-anak juga harus memperhatikan aspek emosional. Teknologi pengenalan wajah berbasis deep learning dapat mendeteksi ekspresi emosional anak, sehingga aplikasi dapat menyesuaikan materi atau pendekatan pengajaran saat anak merasa frustrasi atau bosan. Ini membantu menciptakan pengalaman belajar yang lebih ramah anak.


5. Pengawasan dan Kolaborasi Guru


Meskipun teknologi deep learning bisa sangat bermanfaat, peran guru tetap esensial. Guru dapat memantau kemajuan anak melalui platform pembelajaran berbasis AI dan memberikan intervensi langsung jika diperlukan. Ini juga membantu guru merancang kegiatan belajar yang lebih personal dan relevan berdasarkan data yang dihasilkan oleh sistem AI.



Contoh Desain Pembelajaran Mendalam (Deep Learning) di PAUD 


1. Praktik Pedagogis

- Pembelajaran berbasis Inkuiri

- Kerja Kelompok, eksplorasi lapangan, presentasi.


2. Lingkungan Pembelajaran

- Ruang Fisik: Lingkungan di sekitar sekolah

- Ruang Virtual: Virtual Field Trip (kunjungan kebun secara Virtual)

- Budaya Belajar: Kolaboratif, berpartisipasi aktif, dan rasa ingin tahu


3. Pemanfaatan Teknologi Digital

- Perencanaan: Modul ajar berbasis teknologi

- Pelaksanaan: Sumber belajar video tentang pertumbuhan tanaman dan stimulasi interaktif tentang pertumbuhan tanaman

- Asesmen: Berbasis TIK


4. Kemitraan Pembelajaran

Penjual Tanaman dilingkungan tempat tinggal.


LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARAN


Contoh Langkah-Langkah Pembelajaran


- Minggu ke-1


Awal (Berkesadaran, Bermakna)


1. Guru membuka pelajaran dengan salam, doa Bersama, dan sapaan ramah untuk menciptakan suasana positif.

2. Guru menerapkan Teknik permainan pemusatan konsentrasi 

3. Guru menumbuhkan kesadaran anak bahwa tanaman merupakan makhluk ciptaan Tuhan yang perlu kita rawat

4. Guru memulai dengan video kondisi tanaman yang terawat dan tidak terawat

5. Guru memberikan pertanyaan pemantik untuk menstimulasi empati peserta didik terhadap tanaman yang tidak terawat. "Apakah kondisi kedua tanaman tersebut berbeda?"

"Mengapa ada tanaman yang tumbuh dan tidak tumbuh?"

6. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dengan mengaitkan peran peserta didik "Apa yang dapat kita lakukan untuk merawat tanaman agar tumbuh dengan baik?"    


Memahami (Bermakna dan menggembirakan)


1. Guru menstimulasi pengetahuan anak tentang tanaman

- Apa itu tanaman?

- Apa Saja bagian-bagian tanaman?

- Apa yang membuat tanaman dapat tumbuh?

- Bagaimana merawat tanaman agar tumbuh dengan baik?

2. Guru memberikan pengalaman berbagai sumber belajar mengenai tanaman dari video dan stimulasi interaktif

3. Membuat gambar tanaman dan merawat tanaman



Minggu ke-2


1. Anak melakukan kunjungan ke penjual tanaman

2. Anak mengamati tanaman-tanaman di penjual tanaman

3. Anak melakukan tanya jawab dengan penjual tanaman tentang cara merawat tanaman

4. Anak menyimak penjelasan dari penjual tanaman

5. Anak bercerita tentang kunjungan ke penjual tanaman

6. Guru menumbuhkan kesadaran kepada anak mengenai pentingnya menyayangi tanaman.



Minggu ke-3 dan ke-4 (bermakna dan menggembirakan)


1.Anak berdiskusi dengan teman guru pendamping untuk merancang proyek pertumbuhan tanaman

2. Anak menanam tanaman dan mengamati perubahannya

3. Anak mempresentasikan kegiatan proyek pertumbuhan tanaman 

4. Guru memfasilitasi diskusi hasil proyek pertumbuhan tanaman

5. Anak memperoleh umpan balik dari guru atau teman-temannya


Minggu ke-4


Merefleksi (berkesadaran dan bermakna)


1. Anak melakukan refleksi pengalaman belajarnya

2. Guru mengecek pencapaian tujuan pembelajaran anak

3. Anak distimulasi untuk menyampaikan peranannhya untuk memelihara tanaman

4. Anak menyampaikan motivasi dirinya untuk terus belajar


ASESMEN PEMBELAJARAN


Minggu ke-4


Penutup


1. Asesmen Awal : Asesmen awal pengetahuan tentang tanaman melalui pertanyaan lisan

2. Asesmen Proses: gambar tanaman dan presentasi proyek dan pengalaman belajar

3. Asesmen Akhir: Catatan anekdot, hasil karya, Observasi.

Prinsip Penilaian Asesmen Pembelajaran mendalam Deep learning PAUD




11.52.00

0 komentar: