CONTOH MODEL PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN PAUD TERPADU

Rabu, 28 Januari 2015

PAUD-Anakbermainbelajar----contoh model pengembangan pembelajaran PAUD Terpadu. Model pembelajaran PAUD terpadu pada dasarnya mengembangkan program kegiatan belajar/kurikulum berdasarkan tingkat perkembangan anak, pendekatan berpusat pada anak dengan strategi pembelajaran tematik dalam kegiatan sentra dan saat lingkaran.

Komponen Model

Komponen model pengembangan pembelajaran di PAUD terpadu meliputi :

Raw Input

Peserta didik adalah anak usia dini usia 2 - 6 tahun yang aktif mengikuti pembelajaran di PAUD Terpadu

Pengelompokan peserta didik :

1. Pengelompokan menurut usia

- Kelompok usia 2 - 3 tahun

- Kelompok usia 3 - 4 tahun

- Kelompok usia 4 - 5 tahun

- Kelompok usia 5 - 6 tahun


2. Pengelompokan menurut program :

- Program TPA usia 2 - 6 tahun

- Program KB usia 2 - 4 tahun

- Program TK usia 4 - 6 tahun


Instrumental Input

Instrumental input terdiri dari :

1. Narasumber

Narasumber bertugas sebagai fasilitator bagi pendidik PAUD dalam proses pembelajaran di kelompok bermain. Narasumber adalah akademisi/ praktisi dan tim pengembang model.


2. Pendidik PAUD

Pendidik PAUD adalah pendidik yang di tempat uji coba sebagai guru bagi peserta didik di PAUD terpadu. Secara lebih rinci persyaratan guru PAUD adalah sebagai berikut:

a. Kualifikasi

- Pendidikan minimal SLTA/Sederajat di utamakan S1 Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD)

- Sehat jasmani dan rohani

- Memiliki sertifikat atau pernah mengikuti pelatihan PAUD tentang sentra dan saat lingkaran


b. Kompetensi Guru

Kompetensi yang harus dimiliki oleh pendidik antara lain:

- Kompetensi akademis

Guru memiliki pengetahuan tentang PAUD dan memahami tentang pembelajaran sentra dan saat lingkaran.

- Kompetensi profesional

Guru memiliki keterampilan dalam mendidik anak usia dini, yang didapat melalui pendidikan, kursus, pelatihan ataupun magang

- Kompetensi personal/sosial

Guru memiliki kepribadian dan jiwa sebagai seorang pendidik yang menjadi teladan bagi anak didik

- Kompetensi Pedagogis

Pendidik harus memiliki pengetahuan dan keterampilan mendidik atau membimbing anak dalam mencapai tujuan yang diharapkan.


Pendidik di bagi tiga kelompok yaitu guru sentra, guru pendamping (wali kelompok atau kelas), dan pengasuh

1. Guru Sentra

Guru sentra adalah guru yang mempunyai kompetensi mengelola sentra dan khusus mengelola sentra dengan kemampuan sebagai pengelola sebagai berikut :

- Memahami tentang pengelolaan pembelajaran dan pengelolaan sentra.

- Memahami tentang standar tingkat pencapaian perkembangan anak menurut kelompok usia.

- Menguasai alat permainan edukatif yang bisa digunakan kepada anak usai dini menurut kelompok usia.


2. Guru Pendamping/ wali kelompok

Guru pendamping adalah guru yang mengelola kelompok usia dan mendampingi anak didiknya pada saat mengikuti pembelajaran di sentra.


3. Pengasuh

Pengasuh adalah guru PAUD jalur pendidikan nonformal (TPA, KB, dan yang sederajat) yang belum memenuhi kualifikasi akademik dan kompetensi. 

(Permendiknas Nomor 58 tahun 2009).


c. Rasio Guru dengan peserta didik

Perbandingan antara guru dengan peserta didik:

1. Kelompok usia 2 - <3 tahun 1 : 8 anak

2. Kelompok Usia 3 - <4 tahun 1 : 10 anak

3. Kelompok Usia 4 - <5 tahun 1 : 12 anak

4. Kelompok usia 5 - <6 tahun 1 : 15 anak


3. Pengelola PAUD

Pengelola PAUD adalah pengelola PAUD terpadu di tempat ujicoba di dampingi oleh tim pengembang PAUD.


4. Program belajar

a. Kurikulum/program pembelajaran

Kurikulum belajar merupakan serangkaian rencana materi atau kegiatan yang akan dilakukan anak. Program belajar yang menjadi acuan untuk program PAUD Permendiknas Nomor 58 tahun 2009 tentang standar PAUD. Program belajar yang disusun disesuaikan dengan tahap tumbuh kembang anak, dengan mengembangkan seluruh aspek perkembangan anak usia dini. Program belajar diwujudkan pada program tahunan, program semester, program bulanan dan program kegiatan harian. Program belajar ini disusun secara bersama-sama oleh pendidik dan pengelola.


b. Pendekatan/metode

-+ Pendekatan dalam Pengembangan Kurikulum

Pendekatan pembelajaran yang berpusat pada anak engan memperhatikan seluruh kecendrungan, minat dan bakat anak sehingga seluruh anak aktif mengikuti proses pembelajaran, tidak ada anak yang merasa diabaikan. Anak diperlakukan sebagai subjek pembelajaran, semua terarah untuk memenuhi kebutuhan anak.


-+ Pengembangan tematik

Pembelajaran tematik merupakan suatu strategi pembelajaran yang melibatkan beberapa bidan pengembangan untuk memberikan pengalaman yang bermakna kepada anak. Keterpaduan pada pembelajaran ini dapat dilihat dari aspek atau waktu, aspek kurikulum, dan aspek belajar mengajar. Pembelajaran tematik diajarkan pada anak karena pada umumnya mereka masih melihat segala sesuatu sebagai satu keutuhan (holistic), perkembangan fisiknya tidak pernah dapat dipisahkan dengan perkembangan mental, sosial dan emosional.

Perkembangan tematik dalam model ini adalah menggali budaya lokal yang dapat diperkenalkan kepada anak usia dini dan dapat menumbuhkan karakter yang mulia dalam diri anak tersebut. Unsur-unsur budaya lokal tersebut meliputi: 

a. Sistem religi/upacara keagamaan dan upacara adat, contoh: upacara kelahiran, upacara pernikahan, upacara kematian

b. System organisasi kemasyarakatan, Contoh: budaya gotong royong, penunjukan tokoh masyarakat, sistem kekerabatan.

c. Bahasa, contoh: bahasa ibu, kata-kata santun, cerita rakyat

d. Kesenian, contoh: tarian, lagu, permainan tradisional, alat musik dan sebagainya

e. Teknologi dan pralatan, contoh: peralatan makan, peralatan pertahanan diri, pakaian dan sebagainya.

f. Mata pencaharian hidup, contoh: nelayan, petani, pandai besi, dan sebagainya

g. Sistem pengetahuan adalah cara manusia memperoleh pengetahuan melalui pengalaman dan berpikir menurut logika contoh: menentukan arah mata angin, menentukan waktu sholat, menentukan pergantian bulan.


Tema yang dapat dikembangkan dalam pembelajaran berbasis budaya lokal antara lain:


1. Pakaian (asal pakaian, jenis/motif, bahan dan alat yang digunakan dan cara pembuatan)

2. Kesenian (wayang, tarian, lagu daerah, alat musik)

3. Rumah (rumah banjar, rumah baanjung)

4. Kerajinan tangan (anyaman, pahatan, Sulaman)

5. Makanan dan minuman tradisional

6. Permainan tradisional

Disamping pengembangan tema di atas, dapat juga menggunakan tema umum yang diberi muatan lokal. misalnya tema yang terdapat dalam metrik berikut ini:


----- Metrik unsur budaya -----


Tema di atas merupakan contoh pengembangan tema secara sederhana, untuk aplikasi dilapangan dapat dikembangkan sesuai dengan indikator yang harus dicapai anak. 


-+ Pengembangan Sentra

Pembelajaran dengan pendekatan sentra dan saat lingkaran adalah pembelajaran anak usia dini dengan kegiatan bermain melalui sentra-sentra. Setiap sentra memberikan kesempatan kepada anak untuk melakukan kegiatan bermain sensorimotorik, simbolik dan pembangunan. Setiap sentra mengembangkan seluruh aspek kecerdasan anak. Sentra-sentra yang dikembangkan dalam pendekatan sentra dan saat lingkaran di sesuaikan dengan kebutuhan dan kemampuan lembaga. Dalam pengembangan dan ujicoba model pembelajaran PAUD terpadu mengembangkan sentra ; sentra balok, sentra persiapan, sentra bahan alam dan sentra main peran.

Kegiatan di masing-masing sentra menggunakan tahap-tahap pembelajaran sebagai berikut : pihakan lingkungan main, pijakan sebelum main, pijakan saat main, dan pijakan setelah main. 

Proses pembelajaran dalam sentra adalah sebagai berikut :

- Setiap kelompok usia, bermain dalam satu sentra dalam satu hari, didampingi oleh guru pendamping masing-masing kelompok usia.

- Setiap kelompok usia, berpindah ke sentra lain dihari lain, diikuti oleh guru pendamping masing-masing kelompok usia.

- Guru sentra tetap di sentra yang menjadi tanggung jawabnya tidak berpindah ke sentra lain.

- Peserta didik TPA setelah mengikuti pembelajaran di KB atau TK, kemudian mengikuti kegiatan pengasuhan dengan tema yang sama dengan program KB dan TK.


Adapun kegiatan pembelajaran di sentra-sentra PAUD Terpadu, adalah sebagai berikut :


--- Tabel ---hari dan sentra---



5.  Sarana Belajar (APE)

Saran belajar yang digunakan untuk kegiatan pembelajaran adalah sarana yang sudah ada dikelompok bermain tempat ujicoba. Sarana belajar disesuaikan dengan sentra dan tema yang sedang diberian.


Environmental Input

1. Mitra

2. Orang tua, keluarga dan masyarakat

3. Aspek lingkungan


Output

Setelah mengikuti pembelajaran di PAUD Terpadu akan dapat berhasil apabila diselenggarakan dengan optimal, yang salah satunya dengan merencanakan pembelajaran yang sesuai dengan tumbuh kembang anak. Pengembangan model pembelajaran PAUD Terpadu merupakan suatu upaya untuk memberikan alternatif metode pembelajaran. Selain itu dapat membantu Pendidik PAUD dalam rangka merencanakan pembelajaran PAUD Terpadu sesuai dengan kondisi daerahnya, untuk mengembangkan dan menstimulasi seluruh aspek kecerdasan yang masing-masing dimiliki oleh anak. Selain itu dengan mengembangkan pembelajaran di PAUD terpadu dapat menggunakan sarana dan prasarana yang dimiliki oeh lembaga secara efisien dan optimal dalam memberikan layanan pembelajaran terhadap anak usia dini.

Sumber :  Di ringkas Dari :

Makalah Model Pembelajaran di PAUD Terpadu, Mengoptimalkan Stimulasi Perkembangan Anak Usia Dini Oleh Sri Iswahyuningsih dalam Jurnal J-PAUDNI4. BP -PADNI REGIONAL IV Banjarbaru Kalimantan Selatan Tahun 2013.



13.55.00

0 komentar: