HAKEKAT PERKEMBANGAN ANAK

Rabu, 18 Juni 2014

Penggunaan istilah tumbuh kembang dalam perkembangan seorang manusia memberikan pengertian bahwa sebenarnya ada dua peristiwa penting yang terjadi engan sifat yang berbeda, namun saling berkaitan dan sulit dipisahkan yaitu pertumbuhan dan perkembangan.

Pertumbuhan (growth) merupakan proses dalam hidup manusia yang terkait dengan masalah perubahan dalam besar, jumlah, ukuran organ atau individu. Semua perubahan ini dapat dilihat melalui perubahan dari ukuran berat, panjang, dan besar lingkaran kepala. Perubahan-perubahan ini harus diperhatikan melalui proses pemantauan yang tepat. Adapun alat yang dapat digunakan untuk memantau proses pertumbuhan antara lain adalah Kartu Menuju Sehat telah telah tersebar di puskesmas-puskesmas di seluruh Indonesia.
Kartu Menuju Sehat

paud-anakbermainbelajar.blogspot.com
Sedangkan Perkembangan (development) merupakan proses bertambahnya kemampuan (skill) dalam struktur dan fungsi tubuh yang bersifat kompleks dengan pola yang teratur dan dapat diramalkan, hal ini merupakan hasil dari proses pematangan. Peristiwa perkembangan ini biasanya berkaitan dengan masalah psikologi seperti kemampuan gerak kasar dan halus, intelektual, sosial dan emosional.

Gambar di atas merupakan ilustrasi bagaimana proses perkembangan itu terjadi, diawali dari bayi baru lahir dengan kondisi kemampuan baru bisa telentang saja namun dengan bertambahnya usia serta matanya otot-otot tubuhnya ia mulai dapat tengkurap dan telentang sendiri kemudian ia akan dapat duduk sendiri dan mulai berdiri setelah cukup kuat ia akan mulai berjalan dan bahkan berani naik sepeda.

Dibawah ini terdapat grafik tahap perkembangan bayi dan balita yang dapat mempermudah orangtua atau guru memantau perkembangan seorang anak.


Gambar: kembarshop.com
paud-anakbermainbelajar.blogspot.com
Adapun faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan seorang anak terbagi atas:

1. Faktor dalam diri (internal)

  • Faktor genetik seperti ras, suku bangsa, warna kulit, jenis tambut merupakan faktor yang tidak bisa dirubah atau digantikan.
  • Proses selama kehamilan: nutrisi yang didapat si ibu, penyakit yang diderita, obat-obatan yang dimakan, lingkungan tempat tinggal dll

2. Faktor lingkungan (eksternal)

  • Nutrisi yang diberikan, penyakit yang diderita setelah lahir, kebersihan lingkungan sekitar, aktivitas fisik yang dilakukan, dan stimulasi yang diberikan.

Perkembangan anak juga dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti :

1. Faktor dalam diri (internal)
  • Genetik, potensi kecerdasan dan bakat yang perlu mendapatkan lingkungan yang bisa mengoptimalkan potensi tersebut
  • Proses sejak kehamilan; terjaga kondisi fisik dan mental ibu hamil sehingga janin berkembang dengan baik.
2. Faktor lingkungan (eksternal)
  • Gizi yang diberikan ibu dari mulai dalam kandungan hingga besar, penyakit yang diderita selama hidup, kualitas pengasuhan dari keluarga, hubungan dengan teman, dan sekolah, serta stimulasi yang didapatnya.
Agar tumbuh kembang anak menjadi optimal maka ada beberapa kebutuhan-kebutuhan dasar yang harus dipenuhi yaitu :

1. Fisik - Biologis
  • Nutrisi: yang harus didapat sejak dalam kandungan berupa menu seimbang (protein, karbohidrat, lemak, vitamin, mineral, air)
  • Imunisasi (sejak lahir hingga 18 tahun) bermanfaat untuk mencegah penyakit hingga sakit berat (Hepatitis B, BCG, DPT, Polio, Campak, HiB, MMR)
  • Kebersihan : Badan (Cuci tangan, potong kuku, mandi teratur, membersihkan diri setelah BAK/BAB, cuci rambut); makanan dan peralatan; hygiene dan sanitasi lingkungan rumah, sekolah.
  • Pelayanan kesehatan: pemantauan tubuh kembang, deteksi dini gangguan tumbuh kembang, melalui pemanfaatan layanan posyandu, puskesmas, dan dokter pribadi.
  • Aktvitas fisik: untuk merangsang hormon pertumbuhan, nafsu makan, proses pengaturan dan penguraian karbohidrat, lemak dan protein; merangsang pertumbuhan otot dan tulang; merangsang perkembangan keterampilan anak. 
2. Kasih Sayang - Emosi

Sejak dalam kandungan hingga dewasa anak harus mendapatkan kasih sayang agar emosinya berkembang, dengan cara : paud-anakbermainbelajar.blogspot.com

  • Memberikan rasa nyaman, aman, dan perlindungan
  • Memperlihatkan minat, keinginan dan pendapatnya
  • Memberikan contoh (bukan memaksa)
  • Membantu, mendorong dan menghargai/Menciptakan suasana gembira. Memberikan pemahaman atas kesalahan yang diperbuat anak, bukan dengan mengancam atau menghukum. Mengasuh dengan demokratik
  • Memperhatikan tempramen yang dimiliki anak (apakah anak itu penurut, susah diatur atau pemalu).
3. Stimulasi/ Rangsangan

Merupakan suatu proses masuknya rangsangan ke otak yang dilakukan secara sadar melalui panca indra secara khusus atau beragam dari lingkungan sekitar yang telah dibuat atau secara alamiah.

Yang pertama memperoleh rangsangan adalah otak untuk membuat hubungan antar  sel-sel otak (sinaps). Sejak dalam kandungan usia 6 bulan sudah milyaran sel otak terbentuk namun belum ada hubungan antar sel-sel otak tersebut. Apabila sel-sel otak tersebut diberi rangsangan maka akan terbentuk hubungan yang bermakna, sehingga makin sering dirangsang maka hubungan itu akan semakin kokoh dan semakin banyak variasi rangsangan yang diberikan maka hubungan yang terjadi semakin kompleks/luas dapat merangsang otak kiri dan kanan sehingga berkembang kecerdasan jamaknya.

Adapun aspek-aspek perkembangan yang harus distimulasi adalah fisik melalui gerakan motorik kasar dan halus, kecerdasan, bahasa, seni, sosial emosional, nilai keagamaan dan moral serta kemandirian.

Cara yang dipergunakan untuk menstimulasi anak sangatlah beragam dan itu harus dilakukan setiap saat setiap kali berinteraksi dengan anak. Stimulasi sudah dapat dilakukan sejak janin berusia 23 minggu.

Dalam menstimulasi/ merangsang anak, pendidik haruslah mengenal sifat-sifat dari otak kiri dan kanan anak didik.

Ciri-ciri otak kiri adalah:
- Cara berpikir mengerucut (konvergen)
- Berkaitan dengan angka dan berhitung
- rasional
- Berkaitan dengan tata bahasa, kemampuan membaca dan menulis.

Ciri-ciri dari otak kanan adalah :
- Cara berpikir secara meluas (divergen)
- imajinasi
- kreativitas
- seni
- musik
- bernyanyi
- sosial-emosional
- spiritual.

Penggunaan otak kanan dan otak kiri secara berimbang dapat mengoptimalkan potensi otak seseorang. Demikian juga dengan adanya persfektif kecerdasan jamak (multiple intelligences). Kecerdasan jamak yang mencakup kecerdasan kinestetik, bahasa, matematika, interpersonal, intrapersonal, musik, spasial, natural dan eksistensi juga memberikan pengaruh yang sangat bermakna terhadap pengembangan potensi yang dimiliki seorang anak.  paud-anakbermainbelajar.blogspot.com



Sumber: dirangkum dari buku seri Bahan Ajar Diklat Berjenjang Tingkat Dasar, Kemendikbud, Dirjen PAUD, Nonformal dan Informal Direktorat Pembinaan Pendidikan Anak Usia Dini, Nonformal dan Informal Tahun 2013.



12.21.00

0 komentar: