CARA MENGATUR POLA MAKAN DAN KEBUTUHAN GIZI ANAK USIA DINI

Jumat, 10 Juli 2020

PAUD-Anakbermainbelajar---- Di lembaga  Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) biasanya ada kegiatan makan bersama yang dilaksanakan pada hari-hari tertentu atau setiap hari untuk lembaga PAUD yang menyelenggarakan program layanan Penitipan dan Pengasuhan anak Usia Dini (TPA). Dalam kegiatan makan bersama tentunya diperlukan cara mengatur pola makan dan pemenuhan kebutuhan gizi anak usia dini yang baik.


Pemberian makan dan pengartian pemenuhan kebutuhan gizi anak usia dini di Lembaga PAUD yang berkualitas adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. 

Kegiatan makan bersama ini sebaiknya diatur sesuai dengan acuan dari pola makan dan pemenuhan kebutuhan giji anak usia dini yang baik.

Berikut Aspek-aspek dan cara pengaturan pola makan dan pemenuhan kebutuhan giji anak usia dini yang baik sebagai berikut:

1. Pegertian Pola Makan

menurut Harper (1986), pola makan (dietary pattern) adalah cara yang ditempuh seseorang atau sekelompok untuk memillih makanan dan mengkonsumsinya sebagai reaksi terhadap pengaruh fisiologis, psikologis, budaya dan sosial. Adapun faktor-faktor yang memengaruhi pola makan meliputi: kondisi fisiologis, budaya, pembiasaan, pengetahuan, pendidikan, agama dan kepercayaan, ketersediaan pangan, kondisi fisiologis.

2. Prinsip Pemberian Makan

Makan pada dasarnya memberikan asupan gizi ke dalam tubuh. Sehingga tujuan utama pemberian makan atau kegiatan makan adalam memenuhi gizi tubuh. Menurut Soediatama (1987) ada lima fungsi zat gizi yaitu:
  1. Sumber energi atau tenaga
  2. Menyokong pertumbuhan badan (penambahan sel baru pada sel yang sudah ada)
  3. Memelihara jaringan tubu, mengganti jaringan yang rusak atau aus terpakai, yaitu terjadinya jaringan penutup luka.
  4. Mengatur metabolisme dan berbagai keseimbangan dalam cairan tubuh(keseimbangan air, asam basa dan mineral)
  5. Berperan dalam mekanisme pertahanan tubuh terhadap berbagai penyakit sebagai antioksidan dan antibodi lainnya.


Kekurangan atau kelebihan zat gizi berdampak negatif bagi tubuh. Berbeda halnya dengan orang dewasa, kekurangan gizi pada anak usia dini dapat memengaruhi kecerdasannya Pemberian makan menjadi dterminan penting yang perlu diperhatikan baik oleh keluarga maupun lembaga PAUD yang bersangkutan.

Terdapat dua hal penting yang harus diperhatikan dalam pemberian makan anak usia dini adalah: 1) jumlah dan 2) jenis zat gizi. Mutu konsumsi zat gizi yang baik akan tercapai jika asupan zat tersebut memenuhi kebutuhan tubuh terhadap berbagai jenis zat gizi dengan jumlah sesuai dengan kebutuhan untuk masing-masing zat gizi.

3. Jenis Zat Gizi

Terdapat banyak zat giji yang dibutuhkan tubuh. Memang kadang-kadang zat gizi mempunyai tugas dan fungsi yang berbada dalam tubuh. Zat-zat giji ini berdasarkan jumla yang dibutuhkan bagi tubuh dapat dikelompokan menjadi dua kelompok besar yaitu:

a. MAKRO NUTRIEN
MAKRO NUTRIEN Air, Karbohidrat, Lemak dan Protein

b. MIKRO NUTRIEN
MIKRO NUTRIEN : Vitamin dan mineral.


ZAT GIZI KELOMPOK NUTRIEN

AIR
a. Cairan Ekstraseluler
sebagai alat angkut
b. Cairan Intraseluler
Terjadinya proses metabolisme cairan ekstraseluler sebagai alat angkut

KARBOHIDRAT
Sebagai sumber energi dan Panas
Monosakarida (Gula sederhana)
Glukosa, Fruktosa dan Galaktosa
Sebagai faktor Bifidus
latulosa
Merangsang Tumbuh Latobasilus

PROTEIN
Pembangun sel jaringan tubuh
Mengganti sel tubuh yang rusak
Membuat enzim dan hormon
Membuat protein darah
Menjaga keseimbangan Asam basa
Pemberi kalori
Protein Penting: Taurin, Laktoferin, Karnitin, NUkleotida

LEMAK
Pemberi kalori
Pelarut Vitamin
Memberikan Asam Lemak Esensial



FUNGSI DARI VITAMIN
Vitamin A 
Sebagai Sistem kekebalan, Fungsi Penglihatan, Pertumbuhan, Refroduksi

Vitamin D
Mengatur metabolisme, Pembentukan (Kalsiferol) Fosfor, Pengerasan Tulang, Keseimbangan Hormon

Vitamin E
Anti Oksidan, Anti Radikal Bebas, (Tokoferol) Mencegah Proses Penuaan, Reproduksi

Vitamin K
Perose Pembekuan Darah

Vitamin B1 (Tiamin)
Metabolesme Karbohidrat, Mengatur Air dan Saluran Cerna

Vitamin B2 (Riboflavin)
Koenzim Oksidasi/Reduksi, Transfort
Elektron, Sintesa Asam, Lemak dan Asam Amino

Vitamin B3 (Nasin)
Sebagai Penyedia Konezim

Vitamin B6 (Piridoksin)
Sitensis/Katabolisme/Transport

Vitamin B12
Untuk Pembentukan sel darah merah

Asam Pantotenat
Koenzim Vitamin A, Penghasil Energi Motkhondria

Asam Folat
Mencegah kerusakan Kromosom X

Biotin
sitesis asam lemak

Kolin
Substrat Pembentuk Neurotransmitter

Vitamin C (Asam Ascorbat)
Pembentuk dan Pemelihara Zat Penghubung Antar Sel jaringan.


FUNGSI DARI MINERAL

Calcium
Bahan utama Pembuatan tulang dan gigi, Membantu pembekuan darah, Rangsang sistem saraf dan kontraksi otot

Posfor
Membentuk struktur tulang dna gigi Metabolisme tenaga, intrasel buffer*

Magnesium
Untuk mengisi jaringan tulang

Natrium
Memengaruhi Solubility Protein

Sulfur
Sulfur jaringan penyangga, Bahan pembangun tulang dan Kulit, Pembentuk Koenzim dan vitamin

Ferum
Pembentuk Hemoglobin, Transfort O2, Transfer Elektron

Iodin
Pembuat Hormon tiroksin, mempercepat proses metabolisme

Zink
Metabolisme Kh, Protein, Asam Nukleat, Heme, Sekresi, Enzim Protease, Depo Insulin, Hormon

Selenium
Mencegah kanker, Mengikat Pb

Plumbum
Mempengaruhi Hematopoitik sistem, Kerja Enzim

Fluorine
Membentuk Fluer pada Tulang

Mangan
Proses metabolisme, Mineraltulang

Copper
Enzimatik Proses, Potensial Insulin

Chromium
Meningkatkan Sintesa Glikogen


4. Jumlah Zat Gizi

Prinsip pemberian makan yang pertama adalah menyediakan makanan dengan jumlah zat gizi yang dikandung makanan tersebut dapat memenuhi kebutuhan tubuh anak usia dini. Kebutuhan Zat Gizi (nutrional requirement)* adalah tindakan jumlah zat gizi yang diperlukan oleh tubuh agar semua proses fisiologis dapat berlangsung engan baik. Kebutuhan zat gizi bervariasi setiap individu. Beberapa faktor yang memengaruhi kebutuhan gizi seseorang antara lain:
1. Umur
2. Jenis kelamin
3. Aktivitas
4. Berat
5. Tinggi Badan
6. Status Fisiologis
7. Genetika

Sebagai panduan dan pemberian makan telah disusun Angka kecukupan Gizi (AKG) atau Recommended Diertary Allowances. AKG pada dasarnya berbeda dengan Angka Kebutuhan Gizi. AKG adalah suatu anjuran tentang jumlah zat gizi yang harus diperoleh dari makanan yang dikonsumsi sehari-hari agar kebutuhan gizi terpenuhi. Jumlah anjuran ini bukan jumlah gizi yang benar-benar akurat dibutuhkan oleh tubuh namun jika anak sudah mengonkumsi sesuai anjuran, maka konsumsi tersebut hampir terpenuhi seluruhnya kebutuhan untuk hidup sehat.

Berbagai pertimbangan diperhitungkan dalam penyusunan AKG seperti variasi kebutuhan individu dan penyediaan cadangan zati gizi bagi tubuh. AKG dibuat menurut kelompok umur, misalnya AKG untuk kelompok umur 1-3 tahun. Antar anak di kelompok umur tersebut tentu terdapat variasi kebutuhan individu. AKG dibuat setingkat dengan kebutuhan rata-rata ditambah dua kali simpangan baku (Standar deviasi) sehingga sudah mencakup lebih dari 97.5 Populasi. 

Beberapa zat gizi dapat disimpan dalam tubuh sebagai cadangan yang akan digunakan tubuh jika terjadi defisiensi zat gizi tersebut. Dalam upaya mengantisipasi keadaan tersebut maka AKG untuk beberapa zat gizi seperti vitamin dan mineral sudah memperhitungkan cadangan bagi tubuh. Angka Kecukupan Gizi untuk Energi, Protein, vitamin untuk anak usia dini (0-6 tahun) seperti terlihat pada Tabel dibawah ini:



Demikian cara mengatur pola makan dan pemenuhan kebutuhan giji anak usia dini yang baik, yang dapat diterapkan di lembaga PAUD kita, semoga bermanfaat. Terimaksih yang bunda sudah berkunjung lagi diblog PAUD-Anakbermainbelajar, ini. Sukses selalu.



12.19.00

0 komentar: