DONGENG KEADILAN UNTUK ANAK-ANAK BERANG-BERANG (CERITA INSPIRATIF)

Selasa, 28 Januari 2020

DONGENG KEADILAN UNTUK ANAK-ANAK BERANG-BERANG (CERITA INSPIRATIF)

PAUD-Anakbermainbelajar----cerita inspiratif-Dongeng-Keadilan untuk Anak-anak Berang-berang:--Pada suatu hari seekor Berang-berang bergegas menghadap Raja, seraya berseru lantang, "Paduka, Paduka raja yang mencintai keadilan dan memerintah dengan adil. Paduka telah menanamkan kedamaian di antara semua makhluk Paduka dihutan ini, namun kini kedamaian itu telah sirna.

     "Siapa yang telah mengganggu kedamaian?" tanya Raja dengan mata tajam. 

     "Musang!" teriak berang-berang. "Aku menyelam ke air untuk mencari makanan bagi anak-anak, menitipkan mereka kepada musang. Selagi aku pergi, anak-anakku semua mati. 'Mata ganti mata', kata pepatah lama. Aku menuntut pembalasan! nyawa dibalas nyawa".

     Raja pun memanggil musang, yang segera menghadap "Kau dituduh telah mengakibatkan kematian anak-anak berang-berang. Apa pembelaanmu?" tuntut Raja.

     "Ampun, yang Mulia," musang mulai menangis. "Saya memang bertanggung atas kematian anak-anak berang-berang, meskipun itu kecelakaan. Saat mendengar burung pelatuk membunyikan tanda bahaya, saya bergegas mempertahankan tanah kami. Saat melakukan itu, saya tidak sengaja menginjak anak-anak berang-berang."

     Raja memanggil burung pelatuk untuk menghadap.

     "Apakah benar bahwa kau membunyikan tanda bahaya dengan pengaruh yang besar?" tanya Raja.

     "Itu benar, Yang Mulia," jawab burung pelatuk. "Saya mulai membunyikan tanda bahaya setelah melihat kalajengking mengasah capitnya."

     "Kau paham bahwa mengasah capitmu merupakan tanda memulai perang?" tanya Raja.

     "Saya paham, saya paham," jawab kalajengking, "tapi saya bersiap-siap hanya karena saya melihat kura-kura memoles cangkangnya."

     Dalam pembelaannya, kura-kura berkata, "Saya tidak akan memoles cangkang saya kalau tidak melihat kepiting menyiapkan tombaknya."

     Kepating berkata, "Saya menyiapkan tombak karena lobster mengayunkan tombaknya."

     Ketika lobster menghadap Raja, dia menjelaskan, "Saya mulai mengayunkan tombak saya ketika melihat berang-berang berenang menuju anak-anak saya, siap menyantap mereka."

     Lalu Sang Raja berbalik kepada berang-berang, dan Raja bertitah, "Kaulah, bukan musang, yang bersalah. Anak-anakmu mati karena kesalahanmu. Siapa yang menabur, dia yang akan menuai."


Nilai Moral terkait untuk orang tua dan Anak usia dini :

- Siapa yang menabur dia yang akan menuai. Segala yang terjadi pada anak adalah karena apa yang kita lakukan sendiri. Apa yang kita tulis, apa yang kita poles itulah cerminan kita pada diri anak-anak kita.  


Baca Juga : Cerita dan Dongeng Menarik lainnya di sini !!



03.17.00

0 komentar: