PAUD-Anakbermainbelajar----Pendidikan usia dini (PAUD) adalah usia emas (golden Age) yang memerlukan perhatian khusus terkait perkembangan pisik dan motorik anak, kini anak kecil juga sangat perlu olahraga agar badan sehat jasmani selain itu juga anak akan berkembang berbagai aspek yaitu berkembang fisiknya, baik motorik kasarnya maupun halus, berkembang aspek kognitif, aspek sosial dan emosional. Tujuan melibatkan anak dalam aktifitas olahraga adalah sebagai pengenalan pengalaman olaharaga, meningkatkan ketrampilan fisik, membangun percaya diri dan tentunya sangat menjaga kesehatan tubuh sendiri.
Seperti diketahui bersama bahwa fungsi untama dari bidang perkembangan fisik adalah terkait kemampuan anak untuk bergerak dan mengendalikan bagian tubuhnya. Proses perbaikan (refinenment) perkembangan fisik terkait dengan kematangan pada otak, masuknya input dari sistem sensorik, adanya peningkatan ukuran dan jumlah urat otot, sistem syaraf yang sehat dan kesempatan yang diberikan untuk berlatih secara simulatan.
Ahli perkembangan anak, Allen dalam buku profile of child development. pre-birth to 12 years old, menjelaskan tiga prinsip yang mengatur perkembangan motorik anak usia dini yaitu:
1. Cephalocaudal
Perkembangan tulan dan otot bermula dari kepala kearah kaki. Setiap individu akan belajar untuk mengendalikan otot yang menunjang kepala dan leher, bergerak ke arah tubuh, dan kemudian segala hal yang memungkinkan menjangkau benda. Baru setelah itu otot untuk berjalan yang mengalami perkembangan agak terakhir.
2. Proximodistal
Perkembangan tulang dan otot yang dimulai dengan meningkatnya pengendalian otot yang poisisnya paling dekat dengan bagian tubuh, secara bertahap bergerak ke bagian luar menuju kebagian yang jauh dari titik tengah menuju ke bagian kaki dan tangan. Seorang anak sebelum ia mampu untuk melukis menggunakan kuas kecil pada bidang kecil maka ia akan mencoba melukis dengan kuas yang besar pada bidang yang besar karena otot-oto yang lebih dahulu matang adalah otot lengan atasnya yang lebih mampu menopang kuas besar.
3. Refinenment
Refinenment (Perbaikan) perkembangan otot dari yang umum menuju yang lebih khusus dan ini mencakup baik motorik kasar maupun motorik halus. Pada usia dini anak misalkan bari bisa melempar bola ke arah depan pada jarak yang pendek, dengan bertambahnya usia dan pengalaman anakpun dapat melempar bola dengan jarak yang jauh dan juga akurat mengenai sasaran.
Karena itu olahraga sebagai salah satu bentuk gerak tubuh anak, sangat penting sekali untuk membantu mengatur perkembangan motorik yang mendukung pertumbuhan fisik anak. Tetapi Olahraga pada anak usia dini tentu tidak sama dengan anak-anak yang usianya lebih besar. Tentunya bukan jenis olahraga prestasi, tetapi lebih kepada bagaimana gerak tubuh dapat mendukung perkembangan dan pertumbuhan anak. Sesuai dengan laju pertumbuhan fisiknya, apa pun pilihan bentuk kegiatan fisik yang dilakukan anakharus memperhatikan perkembangan kemampuan motorik sesuai usianya. Sekadar bergerak dan melakukan suatu gerakan saja bagi anak sudah bentuk berolahraga juga. Termasuk lari-larian bermain dengan teman-temannya ya bunda...jadi jangan marah...
Banyak ahli kesehatan berpendapat bahwa olahraga dapat meningkatkan kebugaran jasmani yang ditandai dengan meningkatkan fungsi jantung, pembuluh darah, sirkulasi darah, sistem pernafasan dan proses mebolisme tubuh serta kemapuan tubuh untuk menagakal dan mencegah bermacam-macam penyakit yang disebabkan oleh virus atau infeksi maupun bukan karena infeksi, olahraga juga dapat menghilangkan stress misalnya tekanan jiwa, ketegangan jiwa, dengan melalukan aktifitas olahraga yang menantang, apabila seseorang mampu mengatasi tantangan tersebut, akan muncul suatu kepuasan, dan rasa puas ini kan mengurangi ketegangan jiwa.
Kemampuan melakukan gerak pada anak juga melatih keaktifan dan seorang guru juga mengatuhui kesehatan pada anak masing-masing dan dapat dibanyangkan jka apabila terjadi pada seorang anak yang mengalami gangguan fungsi organ tubuh misalnya jatung, paru-paru ataupun organ tubuh lainya, tentunya anak akan mengalami hambatan atu keluahan pada saat olahraga seperti anak terlihat lemas, lesu kadang ada yang mengeluh kesakitan di bagian organ tubuh tertentu pada anak.
Olahraga sanagt penting bagi ank-anak karena mempunyai banyak manfaat diantaranya adalah untuk memacu pertumbuhan dan perkembangan organ –organ tubuh terhadap penyakit(imun), mempunyai fungsi rehabilitasi atau penormalkan kecacatan bagi anak yang kebutuhan khusus. Dilihat biologisnya seorang anak usia dini sangat masih dalam taraf pengembangkan aspek-aspek atau kebugaran jasimaninya. Anak-anak yang mengalami hambatan dalam pertumbuhan dan perkembangan otak, maka organ tubuh ini tidak akan dapat berfungsi secara baik. Otak berfungsi sebagai pusat segala koordinasi organ tubuh, dan juga mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan organ tubuh manusia lainya.
Mematangkan kemampuan motorik
Motorik anak berkembang dimulai dengan kemampuanmenggenggam. Maka aktivitas yang memacu kemampuan menggenggam ini lah yang perlu dilakukan untuk melatih bayi berumur setahun. Kemampuanmenggenggam yang dilanjutkan dengan kemampuan memegang dan menjumput, juga menajamkan indra perasa pada jemari untuk membedakan tekstur, bentuk, dan fisik suatu benda atau barang. Rasa hangat dan dingin, selain rasa nyeri juga ditajamkan dengan cara mengajak anak untuk banyak meraba, menyentuh, dan menggenggam.
Bermain dengan mainan, membalik lembaran buku, menyentuh bahan kain, kulit, kayu, plastik, juga termasuk sebagai bagian dari acara bermain dan gerak tubuh si Kecil. Aktivitas mengambil dan memberi barang, juga memperkaya gerakan otot lengan dan sensorik kulit jemari tangan serta menambah perbendaharaan perasa pada kulit anak, selain tentunya mematangkan motorik.
Setelah umur setahun, selain kemampuan menggenggam dan memegang, anak mulai bisa berjalan dengan dibantu, lalu duduk bersila, misalnya sambil bermain dengan boneka atau balok. Dalam aktivitas bermain, anak tanpa sadar sudah melakukan aktivitas olahraga, yang lebih lanjut dapat mempertajam kemampuan sensorik selain melatih motorik otot-otot tungkai dan kaki dalam aktivitas belajar berjalan. Aktivitas-aktivitas ini tentunya juga melatih keseimbangan tubuh anak.
Mendampingi Buah Hati Sepenuh Hati
Setelah pandai berjalan, anak dapat semakin banyak mengeksplorasi lingkungan sekitarnya, makin mematangkan kemampuan motorik anggota badannya, meraih, menarik, mengambil, sehingga makin kaya pula kemampuan gerakan lengan dan tangannya, selain tungkai dan kakinya pun kian menjadi lincah.
Makin banyak jenis gerakan yang anak lakukan selama berjalan, melihat, mendengar, dan memegang segala sesuatu, semakin matang juga kemampuan motorik dan ketajaman sensoriknya. Dengan semakin matang motoriknya, makin terasah pula keterampilannya mengerjakan suatu tugas. Mengambilkan barang atau mainan, dan menyerahkan barang atas perintah. Ini semua adalah bentuk aktivitas fisik yang dapat dikemas dalam aktivitas bermain.
Variasi Gerakan Kaki Berjalan Berlari Berjinjit
Sesuai dengan kemampuan anak berumur di bawah 6 tahun, aneka gerakan tubuh dikombinasi untuk melatih motorik saat berjalan, kemudian berlari pada umur 2 tahun, berdiri dengan satu kaki pada umur 3 tahun, lalu kemampuan berjinjit pada umur 4 tahun, dansemuanya masih dikemas dalam aktivitasbermain.
Berolahraga bagi anak usia dini memang bisa berarti bermain dan bukan sebagai tugas atau beban. Bermain dengan melibatkan seluruh fungsi motorik anak. Bentuk permainan bisa dikreasikan dengan alat permainan, seperti bola, balon, dan permainan tradisional seperti petak umpet bagi yang sudah mampu berlari.
Lebih lanjut, bisa dikatakan bahwa kegiatan berlari itu paling menyehatkan. Anak-anak sekarang ini terkadang miskin aktivitas berlari, karena lebih banyak duduk sehingga selain kematangan motoriknya menjadi lamban, otot-otot anggota gerak tak bertumbuh optimal. Padahal sering berlari berarti melatih keseimbangan tubuh juga, sehingga anak tak rentan jatuh. Kegiatan berlari ini bisa dikemas dalam berbagai aktivitas yang seru, seperti lomba adu cepat memindahkan bola atau sekadar berkejaran-kejaran.
Berlari juga merangsang pertumbuhan tulang dan struktur rangkanya, selain mengokohkan ruas tulang belakang, menambah tebal otot jantung, dan menambah lentur pembuluh paru-paru. Dengan berlari-lari dan berkejar-kejaran dalam bentuk aktivitas bermain itulah kesenangan anak terpicu untuk bergerak, sesuai dengan yang seharusnya.
Senam Anak Usia Dini
Olahraga senam memiliki manfaat besar bagi anak usia dini. Namun, gerakan senam harus disesuaikan dengan usia dan tingkat kemampuan Anak Usia Dini. Selain mampu melatih keseimbangan dan kelincahan tubuh, olahraga senam bisa membantu perkembangan motorik anak. Gerakan senam khusus dengan irama dan musik yang menyenangkan membantu anak untuk aktif bergerak, anak akan lebih aktif dalam bergerak dan melompat, berolahraga, hal ini tentunya bisa memperkuat otot punggung dan perut.
Olahraga senam bagi anak usia dini selain sebagai media untuk membuat anak aktif bergerak berolahraga, dapat menjadi ajang rekreasi yang menyenangkan, tentunya juga akan membuat anak lebih senang dan ceria dalam berolahraga.
Senam Ceria Anak PAUD - Via YouTube
0 komentar:
Posting Komentar