CARA MELAKUKAN OBSERVASI (PENGAMATAN) DALAM PENILAIAN PAUD

Sabtu, 07 Desember 2013

Pengamatan (observasi) merupakan suatu cara pengumpulan data yang pengisiannya berdasarkan atas pengamatan langsung terhadap sikap dan perilaku anak usia dini. Kegiatan observasi dilaksanakan dengan melibatkan secara langsung peran pendidik dalam proses evaluasi untuk menentukan tingkat perkembangan dan kemajuan anak didik di lembaga yang bersangkutan. Di dalam mengamati/mengobservasi ada beberapa hal yang perlu diperhatikan diantaranya: 

1. Siapa yang diamati
Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan rentangan usia anak usia dini.
 
2. Objek/Perubahan tingkah laku apa yang diamati
Pengamatan dilakukan sesuai dengan sasaran/ruang lingkup evaluasi, yakni sesuai dengan aspek perkembangan anak usia dini.

3. Bagaimana mengamati
Pengamatan dilakukan dengan memperhatikan tatacara yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak usia dini. Melalui tatacara yang disesuaikan dengan tahap perkembangan anak usia dini diharapkan hasil pengamatan merupakan data yang sebenarnya (faktual).

4. Alat apa yang digunakan untuk mengamati
Alat-alat yang dapat digunakan untuk melakukan pengamatan adalah format pengamatan terbuka, daftar ceklis (checklist), dan catatan anekdot (anecdotal record). Format pengamatan terbuka merupakan format yang digunakan pengamat (pendidik usia dini) dengan cara menuliskan hal-hal yang teramati secara alamiah. Daftar ceklis (checklist) digunakan untuk mengamati kejadian dengan cara memberikan cek pada aspek-aspek yang diamati.
Catatan anekdot (anecdotal record) digunakan untuk mengamati secara teliti apa dan bagaimana suatu kejadian berlangsung. Catatan anekdot (anecdotal record) merupakan catatan seketika yang berisi peristiwa atau kenyataan yang spesifik dan menarik mengenai sesuatu yang diamati atau yang terlihat secara kebetulan.

5. Dimana pengamatan dilakukan
Pengamatan dilakukan dimana anak usia dini melakukan kegiatan. Hal ini dimaksudkan agar pendidik melakukan evaluasi perkembangan anak usia dini secara komprehensif.
 
6. Kapan dan  berapa lama mengamati
Pengamatan dilakukan ketika anak usia dini melakukan kegiatan. Dengan demikian, pengamatan dilakukan selama anak usia dini melakukan kegiatan.

7. Bagaimana mendokumentasikan hasil pengamatan
Selesai pengamatan, pendidik harus memberikan interpretasi terhadap hasil pengamatannya. Untuk itu, pendidik harus mampu membuat rekapitulasi hasil pengamatan yang akan dijadikan sebagai bahan dalam memberikan keputusan tentang perkembangan anak usia dini.

8. Bagaimana menggunakan informasi yang diperoleh
Pengamatan dilakukan sesuai tujuan evaluasi. Untuk itu, pendidik harus mampu menggunakan data hasil pengamatan sebagai bahan dalam melaksanakan evaluasi perkembangan anak usia dini yang komprehensif.


Pengumpulan Data melalui Observasi/ Pengamatan

Kegiatan evaluasi PAUD dengan pengamatan dapat dilakukan dengan menggunakan format terbuka, daftar ceklis, dan catatan anekdot.

1. Pengamatan dengan Menggunakan Format Terbuka

Pengamatan yang dilaksanakan dengan menggunakan format terbuka dilakukan dengan menuliskan seluruh kejadian yang diamati secara alamiah. Hal ini mengharuskan pengamatan dilakukan secara objektif sehingga kejadian yang diamati merupakan data yang faktual. Dengan demikian, catatan pengamatan tidak berupa penafsiran, asumsi, atau dugaan terhadap hal-hal yang diamati melainkan merupakan fakta berdasarkan apa yang dilihat dan didengar, bukan apa yang dirasakan pengamat.

Penulisan format pengamatan terbuka dapat dilakukan dengan: 
  • menerangkan kegiatan yang dilakukan anak usia dini,
  • menuliskan penggunaan kata,
  • menjelaskan gerak tubuh,
  • menjelaskan ekspresi wajah, atau
  • menjelaskan karya yang dibuat anak usia dini.

Adapun yang termasuk penafsiran, asumsi, dan dugaan dapat berupa:
  • pemberian label (seperti anak usia dini pemalu, periang, kreatif, dan sebagainya),
  • maksud (seperti anak usia dini mendekati temannya dengan maksud untuk berbagi alat),
  • hasil evaluasi (seperti anak usia dini bekerja kurang rapi, hasil kerjanya bagus, dan sebagainya),
  • pernyataan negatif (seperti anak usia dini itu malas, penakut, dan sebagainya).

2. Pengamatan dengan Menggunakan Daftar Ceklis (Cheklist)

Pada pengamatan dengan menggunakan daftar ceklis, penilai memberikan tanda pada pilihan yang tersedia untuk masing-masing aspek yang diamati. Misal: jarang (J), kadang-kadang (K), dan sering (S) atau mampu/tanpa dibantu (M), masih dibantu (B), dan belum mampu/harus dibantu (BM) atau skala lainnya sesuai dengan aspek yang diamati.


3. Pengamatan dengan Menggunakan Catatan Anekdot (Anecdotal Record)

Pada pengamatan dengan menggunakan catatan anekdot, pengamat mencatat kejadian-kejadian khusus yang dilakukan atau dialami anak usia dini. Untuk itu, penulisan catatan anekdot dibuat secepatnya setelah pengamatan. Pengamat mencatat secara teliti apa dan bagaimana kejadiannya, bukan bagaimana menurut penafsiran pengamat. Artinya data yang dikumpulkan merupakan data khusus yang terjadi pada anak yang diamati.




15.52.00

0 komentar: