10 TIPS CARA MENDIDIK DAN MEMBENTUK ANAK BERKEPRIBADIAN BAIK

Rabu, 18 Desember 2013

Membentuk Kepribadian anak yang baik

Mendidik dan Membentuk kepribadian anak dilakukan dengan proses yang panjang dan melelahkan jika ingin tercapai harapan kita untuk memiliki generasi-generasi baru yang berkualitas yang memiliki kepribadian baik dan berhati mulia. Berikut beberapa tips cara mendidik dan membentuk anak agar memiliki kepribadian yang baik :
 
1. Menanamkan Nilai-nilai Agama
 
Begitu pentingnya penanaman nilai-nilai keagamaan kepada anak, sehingga ia harus ditanamkan sejak usia dini. Bahkan penanaman nilai-nilai ini dilakukan sejak bayi masih dalam kandungan. Anak harus diajarkan untuk mengenal Tuhannya lewat aktivitas-aktivitas keagamaan yang dilakukan oleh kedua orangtuanya di rumah. Setelah anak lahir dan tumbuh besar mulailah ditanamkan nilai-nilai agama dalam dirinya. Bila anak terbiasa menjalankan kegiatannya sesuai dengan nilai-nilai agama maka orangtua akan menemukan kemudahan dalam mendidik dan mengarahkannya, karena anak sudah memiliki pondasi awal yang baik dengan nilai-nilai keimanan dan ketakwaan di dalam dirinya. Anak akan senantiasa melakukan hal-hal positif dan baik yang tidak merugikan dirinya sendiri dan orang lain.


2. Menerapkan Disiplin
 
Membiasakan diri berdisiplin itu sangat penting, Karena itu penerapan disiplin juga harus dimulai sejak anak usia dini, baik ketika masih ada di lingkungan keluarga, masuk ke lingkungan sekolah, maupun dalam pergaulan di masyarakat. Hal penting yang dilakukan untuk menerapkan disiplin pada anak adalah dengan melakukan pendekatan yang sesuai dengan tingkat kematangan, perkembangan anak, dan kesamaan sikap antara orangtua dan guru pendidik. Dengan disiplin anak akan belajar menghargai, dan mengelola waktu untuk hal-hal yang berguna. Disiplin akan membentuk watak anak yang baik dengan peribadi mandiri, dan menghargai waktu, yang sangat penting dalam perjalanan hidup anak kelak ketiak ia dewasa.


3. Menegur bila anak berbuat salah
 
Kepada anak harus sejak dini disampaikan tentang moralitas dan tata cara bertingkah laku yang benar sesuai etika, norma dan kaidah yang berlaku. anak harus diberikan pemahaman tentang mana hak dan mana kewajiban. Memberikan kebebasan kepada anak boleh-boleh saja sebagai bentuk kasih sayang orangtua. Tapi hal itu harus diimbangi dengan adanya aturan-aturan yang membatasi agar anak tidak keluar jalur. Sebagai orangtua diperlukan sikap tegas untuk dapat menegur perilaku anak yang tidak baik dan menyalahi norma-norma yang ada. Dengan adanya teguran membuat anak sadar dan mengerti akan kesalahannya dan ada kesadaran untuk tidak mengulangi perbuatan tersebut.


4. Memuji bila anak berperilaku baik
 
Melontarkan pujian setiap kali anak berperilaku baik akan mendorong anak untuk senantiasa berbuat kebaikan. Perkataan sederhana sebagai bentuk penghargaan menumbuhkan kepercayaan diri pada anak bahwa orangtua mendukung tindakan mereka. Contohnya ketika anak menunjukkan kepuliannya dengan ikut membantu teman atau orang lain yang tertimpa musibah, maka orangtua hendaknya berkata: “Ibu/Ayah bangga padamu, nak”.


5.Membantu memecahkan masalah anak
 
Seorang anak akan merasa diperhatikan dan disayangi bila orangtuanya dapat mendengar dan memberi perhatian terhadap segala macam permasalahan anak. Memberi usulan atau jalan keluar terhadap masalah yang dihadapi, tanpa paksaan dan memberikan kesempatan kepada anak untuk mencoba pendapatnya merupakan wujud kasih sayang orangtua dalam memberikan pelajaran dalam hal anak harus bisa mempertanggungjawabkan perbuatannya.


6. Menyediakan waktu untuk anak
 
Sesibuk apapun pekerjaan ayah dan ibu tetapi sebagai orangtua mereka harus bisa menyisakan waktu walau sedikit untuk mengetahui perkembangan anak-anaknya. Seperti mengawasi dengan siapa mereka bergaul, bagaimana perilaku mereka di luar rumah, bagaimana prestasi belajar mereka dan lain sebagainya. Alangkah senangnya anak-anak bila orangtuanya masih mempunyai waktu untuk hal-hal kecil. Seperti menyediakan waktu walaupun sedikit hanya untuk bermain, melakukan aktivitas bersama seperti makan di luar atau pergi ke toko buku pada hari libur atau sekedar menanyakan keadaannya. Hal ini merupakan hadiah tersendiri untuk anak-anak karena mereka merasa diperhatikan bukan hanya materi tapi juga kebutuhan batinnya.


7.Menyediakan fasilitas belajar sesuai dengan kemampuan keluarga
 
Orangtua mana yang tidak ingin anaknya berhasil dan berprestasi dalam pembelajarannya. Tapi untuk mencapai sebuah prestasi tentu diperlukan fasilitas yang dapat memotivasi anak dalam belajar. Orangtua dapat menyediakan fasilitas belajar seperti menyediakan berbagai macam peralatan dan perlengkapan sekolah anak sesuai dengan kemampuan keluarga dan menciptakan suasana belajar yang dibuat setenang mungkin agar anak terfokus pada pelajarannya.


8. Memahami dan menyelami perasaan anak
 
Orangtua harus bersikap simpati dan empati kepada anak, kita harus belajar untuk memahami perasaan anak. Hal ini bisa dilakukan dengan memahami pesan atau tanda-tanda yang disampaikan oleh anak. Misalnya anak pulang sekolah dengan muka cemberut. Sebagai orangtua tidak ada salahnya dengan membuka komunikasi lebih dulu dengan pertanyaan yang memperlihatkan kita simpati dan perhatian pada anak, contohnya: “Capek ya nak”. Anak akan merespon dengan berkata “iya”. Barulah orangtua dapat bertanya lebih lanjut dengan suasana yang tenang dan lebih akrab.


9. Mengelola emosi diri sendiri (untuk orangtua)
 
Orangtua yang pemarah dan mudah terpancing emosinya tidak akan membuat anak nyaman berada di dekatnya. Anak akan takut salah, takut bertanya, dan terhambat kreativitasnya. Orangtua dapat meredakan kemarahannya, tidak mudah emosi, memahami perkembangan anak, dapat memposisikan dirinya sebagai teman bicara anak tentu lebih disukai.


10. Memberi contoh yang baik
 
Orangtua adalah model dan contoh langsung bagi prilaku anak di rumah. Orangtua harus memulai dengan memberikan teladan yang baik dalam segala hal sehingga dapat menjadi cermin dan tuntunan bagi anak-anaknya. Anak akan belajar dan meniru apa yang dikatakan atau dikerjakan orangtua. Anak yang mendengar orangtuanya berkata buruk, caci maki, dan celaan, mereka akan sulit untuk bertutur manis. Anak yang melihat orangtuanya pemarah, sulit untuk belajar sabar. Anak yang melihat orangtuanya bersikap keras, tidak mungkin belajar kasih sayang. 


Demikian cara mendidik dan membentuk anak agar memiliki kepribadian yang baik, yang menjadi harapan ayah dan bunda...semoga bermanfaat...terimakasih.


Sumber: Disarikan dari berbagai sumber !!



11.42.00

0 komentar: