PAUD Anakbermainbelajar-Blog--- Awal Tahun pelajaran baru telah dimulai dengan kegiatan awal berupa Masa Pengenalan sekolah (MPLS).
Transisi PAUD ke Sekolah Dasar menjadi masa yang penting bagi anak-anak. Mereka akan masuk jenjang pendidikan yang lebih tinggi sekaligus masuk pada lingkungan baru. Sekolah perlu menyiapkan agar masa MPLS bagi peserta didik baru yang secara psikologis juga memasuki jenjang sekolah dengan struktur pembelajaran yang berbeda. Pelibatan orang tua dalam masa MPLS sangat penting untuk kesuksesan adaptasi anak.
Memahami Tujuan MPLS
Sebelum merancang kegiatan MPLS, penting untuk memahami tujuan utamanya. MPLS bukan hanya sekadar orientasi, tetapi juga momen penting untuk membangun fondasi yang kuat bagi siswa baru. Tujuan utama MPLS adalah membantu siswa mengenal lingkungan sekolah, membiasakan diri dengan jadwal dan kegiatan sekolah, serta mengenal guru dan staf. Selain itu, MPLS juga bertujuan untuk mengembangkan keterampilan sosial siswa, seperti kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan. Adaptasi ketrampilan sosial sangat prioritas bagi transisi anak dari PAUD ke SD.
Perencanaan yang matang adalah kunci untuk menyelenggarakan MPLS yang sukses. Sekolah perlu membentuk tim khusus yang bertanggung jawab atas pelaksanaan MPLS. Tim ini harus terdiri dari guru, staf, dan siswa lama/kelas atas yang terlatih untuk membimbing siswa baru khususnya untuk menemani masa transisi. Langkah pertama dalam perencanaan adalah menyusun jadwal kegiatan yang jelas dan terstruktur. Kegiatan harus dirancang sedemikian rupa sehingga memberikan informasi yang dibutuhkan siswa tanpa membuat mereka merasa terbebani atau stres. Kebiasaan-kebiasaan di PAUD seperti belajar sambil menyanyi dan bermain penting dilakukan pada fase adaptasi MPLS.
Kegiatan yang Edukatif dan Menyenangkan
Kegiatan selama MPLS harus bersifat edukatif dan menyenangkan. Kegiatan tersebut dapat mencakup berjalan keliling sekolah, pengenalan fasilitas, sesi informasi tentang aturan dan norma sekolah, serta berbagai permainan dan aktivitas yang mendukung interaksi sosial. Permainan dan aktivitas kelompok dapat membantu siswa baru merasa lebih nyaman dan terintegrasi dengan teman-teman baru mereka. Pastikan juga untuk menyertakan sesi perkenalan dengan guru dan staf, sehingga siswa merasa lebih dekat dan lebih mudah untuk berkomunikasi. Mempertimbangkan transisi pembelajaran dari PAUD ke SD menjadi penting.
Perpeloncoan atau praktik-praktik yang merendahkan martabat siswa baru harus dihindari sepenuhnya. Perpeloncoan tidak hanya merusak tujuan MPLS, tetapi juga dapat menyebabkan trauma psikologis dan menciptakan lingkungan yang tidak aman bagi siswa. Sekolah harus memiliki kebijakan tegas terhadap perpeloncoan dan memastikan bahwa semua pihak, termasuk siswa senior, guru, dan staf, memahami dan mematuhi kebijakan tersebut. Apalagi bagi jenjang Sekolah Dasar, transisi dari PAUD ke SD harus dalam situasi yang menyenangkan.
Lingkungan yang inklusif adalah lingkungan yang menerima dan menghargai perbedaan. Sekolah harus memastikan bahwa semua siswa, tanpa memandang latar belakang, memiliki kesempatan yang sama untuk berpartisipasi dalam kegiatan MPLS. Ini berarti memberikan perhatian khusus kepada siswa dengan kebutuhan khusus atau siswa yang mungkin menghadapi tantangan tertentu dalam beradaptasi. Membentuk kelompok yang beragam selama aktivitas MPLS dapat membantu menciptakan rasa kebersamaan dan menghargai perbedaan. Selain itu, para siswa juga perlu dipahamkan, bahwa segala tidak bullying dan kekerasan adalah dilarang, baik secara fisik, verbal, maupun digital. Anak-anak juga belajar saling menghargai dan saling menghormati satu dengan yang lain sejak mereka pertama kali sekolah.
Melibatkan orang tua dalam MPLS dapat membantu memperkuat hubungan antara sekolah dan keluarga. Sekolah dapat mengadakan sesi pertemuan dengan orang tua untuk memberikan informasi tentang kegiatan MPLS dan tujuan-tujuannya. Ini juga merupakan kesempatan bagi orang tua untuk mengenal lebih dekat lingkungan sekolah dan staf pengajar. Melibatkan orang tua dapat memberikan rasa aman tambahan bagi siswa baru, karena mereka tahu bahwa orang tua mereka juga mendukung dan terlibat dalam proses adaptasi mereka. Apalagi adaptasi ini bertransformasi dari PAUD ke SD.
Kesehatan dan keamanan siswa harus menjadi prioritas utama selama MPLS. Informasi antar jemput, dan pusat informasi sekolah terkait penjemputan harus diupayakan. Dalam hal sarana dan prasarana, merespon situasi seperti sekarang yang cuacanya kadang tidak menentu, sekolah harus memperhatikan berbagai kemungkinan, serta menyiapkan fasilitas kesehatan dan sarana prasarana pendukung, seperti penyediaan fasilitas cuci tangan yang memadai. Selain itu, pastikan bahwa lingkungan fisik sekolah aman dan bebas dari potensi bahaya. Selalu ada staf yang siap membantu dan ruang Unit Kesehatan Sekolah (UKS) jika ada siswa yang membutuhkan bantuan medis, serta ada guru yang menjadi rujukan jika ada mengalami kesulitan selama kegiatan.
Mempersiapkan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) yang aman dan nyaman bagi anak memerlukan perencanaan yang matang, apalagi adaptasi pada masa transisi PAUD ke SD. MPLS sudah seharuanya merupakan kegiatan yang edukatif dan menyenangkan, serta lingkungan yang inklusif dan bebas dari perpeloncoan. Dengan melibatkan orang tua, mengutamakan kesehatan dan keamanan, serta menyediakan dukungan lanjutan, sekolah dapat menciptakan pengalaman MPLS yang positif dan bermanfaat bagi siswa baru. Implementasi yang baik dari MPLS akan membantu siswa merasa lebih nyaman, percaya diri, dan siap menghadapi tantangan di lingkungan sekolah yang baru.
Kegiatan MPLS di satuan PAUD mulai sejak masa persiapan penerimaan peserta didik baru sampai pada tahapan kegiatan MPLS hingga puncaknya pada kegiatan puncak MPLS. Beragam kegiatan MPLS Yang dilakukan satuan PAUD hingga puncaknya. Untuk lebih mempertajam puncak pengenalan sekolah beserta lingkungan, karakteristik dan potensi kearifan lokal lingkungan sekolah.
Kegiatan Puncak MPLS PAUD
Contoh kegiatan Puncak MPLS
0 komentar:
Posting Komentar