Tepuk Tangan Siap Berdoa
Satu jari Kanan, satu jari kiri
Kugabung menjadi dua kubuat jembatan panjang
Dua jari kanan, dua jari kiri
Kugabung menjadi empat kubuat kamera ceklik
Tiga jari kanan, tiga jari kiri
Kugabung menjadi enam kubuat menara tinggi
Empat jari kanan, empat jari kiri
Kugabung menjadi delapan kubuat telinga kelinci
Lima jari kanan, lima jari kiri
Kugabung menjadi sepuluh kusiap berdoa
* * *
prok..prok..prok (tepuk tangan)
Tepuk jari satu
Tepuk jari dua
Tepuk jari tiga
Tepuk jari empat
Tepuk jari lima berfungsi semua
satu, dua, tiga, kusiap berdoa..
TEPUK TANGAN PAUD TK SIAP BERDOA
Tepuk Tangan Satu Jari
Tepuk Tangan dengan satu jari
Tepuk Tangan dengan dua jari
Tepuk Tangan dengan tiga jari
Tepuk Tangan dengan empat jari
Tepuk Tangan Tidak berbunyi
Coba ulang Sekali lagi
Tepuk Tangan dengan punggung tangan
Lakukan berulang-ulang
Tepuk-tepuk tangan kiri mu
Tepuk-tepuk sampai kebahu
Tepuk-tepuk tangan kanan mu
Tepuk-tepuk sampai kebahu
Gerak-gerak jari tangan mu
Putar-putar dihadapan mu
Satukan kedua tangan mu
Berjinjit sesuka hati mu
--- Musik ---
Tepuk Tangan dengan satu jari
Tepuk Tangan dengan dua jari
Tepuk Tangan dengan tiga jari
Tepuk Tangan dengan empat jari
Tepuk Tangan Tidak berbunyi
Coba ulang Sekali lagi
Tepuk Tangan dengan punggung tangan
Lakukan berulang-ulang
Tepuk-tepuk tangan kiri mu
Tepuk-tepuk sampai kebahu
Tepuk-tepuk tangan kanan mu
Tepuk-tepuk sampai kebahu
Gerak-gerak jari tangan mu
Putar-putar dihadapan mu
Satukan kedua tangan mu
Berjinjit sesuka hati mu.....
--- Musik ---
Tepuk Tangan dengan satu jari
Tepuk Tangan dengan dua jari
Tepuk Tangan dengan tiga jari
Tepuk Tangan dengan empat jari
Tepuk Tangan Tidak berbunyi
Coba ulang Sekali lagi
Tepuk Tangan dengan punggung tangan
Lakukan berulang-ulang
Tepuk-tepuk tangan kiri mu
Tepuk-tepuk sampai kebahu
Tepuk-tepuk tangan kanan mu
Tepuk-tepuk sampai kebahu
Gerak-gerak jari tangan mu
Putar-putar dihadapan mu
Satukan kedua tangan mu
Berjinjit sesuka hati mu.....
LIRIK LAGU TEPUK TANGAN DENGAN SATU JARI
3. Login (Masuk)
Apabila anda berhasil login, maka sistem akan langsung menampilkan jendela Dahsboard Data Profile satuan pendidikan kita.
Untuk Logout (keluar) dari aplikasi Sispena 2.0 silakan klik tombol Logout.
5. Merubah password
Untuk melanjutkan merubah password klik tombol setting maka akan muncul menu ubah Password seperti di bawah ini.
CARA PENGISIAN EDS LEMBAGA UNTUK AKREDITASI PAUD DAN PNF PKBM 2019
PAUD-Anakbermainbelajar----Bermain merupakan kebutuhan bagi setiap anak. Setiap saat anak ingin selalu bermain. Dimanapun dalam kondisi apapun, anak akan berusaha mencari sesuatu untuk dapat dijadikan mainan. Anak-anak, baik di kota besar, desa, pantai, dan gunung' senang dengan permainan yang ada. Baik yang dimainkan berupa permainan tradisional maupun permainan modern. Anak-anak selalu bermain dengan riang, melalui bermain anak akan merasa rileks. Anak akan tertawa, teriakan, sorakan, ekspresi wajah yang ceria selalu mengiringi suasana anak bermain.
Anak walaupun sakit tetap akan bermain meskipun secara terbatas kemampuannya. Di tempat tidur, saat anak tergolek sakit, masih tampak ia membawa mainan di samping tempat tidurnya, yang mudah ia mainkan pada saat-saat tertentu.
Kebutuhan akan permainan dan bermain sangatlah mutlak bagi perkembangan anak. Lingkungan dan orang dewasa dalam hal ini orang tua, maupun guru perlu memfasilitasi kebutuhan anak dengan menyediakan berbagai permainan yang dapat mendukung perkembangan anak. Tentu saja permainan dan alat bermainnya tersebut bukanlah suatu yang harus bernilai ekonomi tinggi (mahal), tetapi dapat dijadikan alat bermain. Misalnya mainan dari alam berupa dedaunan kering dapat dijadikan alat hitung untuk mengembangkan konsep matematika, dapat mengklasifikasikan jenis-jenis daun, manfaat daun dalam hal ini untuk mengembangkan konsep sains pada anak, dapat dijadikan bahan kreasi seni untuk mengembangkan seni dan lain sebagainya yang dapat dikembangkan hanya dari daun. Indonesia negeri yang kaya sumber alam yang masih dapat kita eksplorasi untuk dijadikan alat bermain.
Pembelajaran yang menyenangkan di lembaga PAUD memang dapat dilakukan melalui bermain ini. Pembelajaran yang menyenangkan tersebut berdasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut :
- Pembelajaran berorientasi pada kebutuhan anak. Dengan demikian, setiap kegiatan pembelajaran harus selalu mengacu pada tujuan pemenuhan kebutuhan perkembangan anak secara individu.
- Dunia anak adalah dunia bermain, maka selaknyalah pembelajaran untuk anak usia dini dirancang dalam bentuk bermain. Intinya, bermain adalah belajar, dan belajar adalah bermain. Anak belajar melalui bermain, bermain yang menyenangkan. Melalui sentra, proses pembelajaran dilakukan dengan menempatkan siswa pada posisi yang proporsional. Anak dirangsang untuk secara aktif melakukan kegiatan bermain sambil belajar. Perlu ditekankan bahwa bermain yang menyenangkan dapat merangsang anak untuk melakukan eksplorasi dengan menggunakan benda-benda yang ada di sekitarnya (happy learning). Sehingga, anak dapat menemukan pengetahuan dari benda-benda yang dimainkannya.
- Kegiatan pembelajaran dirancang secara cermat untuk membangun sistematika kerja/aktivitas. Bagaimana anak membuat pilihan-pilihan dari serangkaian kegiatan, focus pad apa yang dikerjakan dan berusaha untuk menyelesaikan pekerjaan yang dia telah mulai dengan tuntas
- Kegiatan pembelajaran berorientasi paa pengembangan kecakapan hidup anak, yaitu membantu anak menjadi mandiri, disiplin, mampu bersosialisasi dan memiliki keterampilan dasar yang berguna bagi kehiupannya kelak
- Pembelajaran dilaksanakan secara bertahap dan berulang-ulang dengan mengacu pada prinsip-prinsip perkembangan anak. Stimulasi pendidikan bersifat menyeluruh, mencakup semua aspek perkembangan. Karena itu, setiap kegiatan harus dapat mengembangkan atau membangun berbagai perkembangan atau kecerdasan anak. Dalam hal ini guru memfasilitasi agar semua aspek perkembangan anak berkembang secara optimal.
- Anak akan memperoleh lebih banyak pengetahuan bila mendapat pijakan/ dukungan dari guru pada saat main.
PEMBELAJARAN YANG MENYENANGKAN MELALUI BERMAIN PADA ANAK PAUD
PAUD-Anakbermainbelajar----Ayah-bunda, dalam dunia anak, orang tua yang paling penting dan adalah jiwa utama kehidupan anak. karena itu seharusnya membekali anak dengan karakter positif menjadi tanggung jawab orangtua. Dalam hal ini, ayah memang berperan penting, tetapi tangan lembut seorang ibu lebih dominan dalam pendidikan karakter anak di rumah. Hingga kita tumbuh menjadi diri kita saat ini, tak lepas dari kehebatan tangan seorang ibu.
CORETAN RINGAN - RUMAHKU ADALAH IBUKU
PAUD-Anakbermainbelajar-----Pendidikan Anak Usia sebagai sesuatu yang sangat penting dalam pengembangan sumber daya manusia di Indonesia. Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang PAUD HOLISTIK INTEGRATIF, Sebagai bentuk komitmen pemerintah dalam menjamin terpenuhinya hak tumbuh kembang anak usia dini dalam hal pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, serta perlindungan dan kesejahteraan anak. Pelaksanaan PAUD HI dilakukan secara simultan, sistematis, menyeluruh, terintegrasi dan berkesinambungan untuk mendukung tumbuh kembang yang optimal demi mewujudkan anak yang sehat, cerdas dan berkarakter sebagai generasi masa depan yang berkualitas dan kompetitif.
Program PAUD HI Menjadi tanggung jawab semua pihak, sedangkan pembinaan satuan PAUD menjadi tanggung jawab pemerintah melalui Departemen Pendidikan dan kebudayaan, merujuk Peraturan Presiden Nomor 60 Tahun 2013 tentang Pengembangan Anak Usia Dini Holistik Integratif yang menerapkan bahwa Pusat dalam hal Direktorat terkait menyusun NPSK PAUD HI yang diterapkan di Satuan PAUD dengan berdasarkan ketentuan yang tercantum dalam Peraturan tersebut.
Prinsip Pelaksanaan PAUD HI di Satuan PAUD
1. Pelayanan yang menyeluruh dan terintegrasi.
satuan PAUD sebagai wadah pemberian layanan pemenuhan kebutuhan pertumbuhan dan perkembangan anak yang mencakup pendidikan kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan dan kesejahteraan anak oleh berbagai pihak dan pemangku kebijakan;
2. Pelayanan yang berkesinambungan.
Pelayanan yang berkesinambungan yakni layanan dilakukan pada seluruh layanan PAUD yang dilakukan secara berkelanjutan sejak lahir hingga usia 6 tahun.
3. Pelayanan Non diskriminasi.
Pelayanan yang non diskriminasi yakni pelayanan yang dilaksanakan oleh berbagai pihak dan pemangku kebijakan diberikan kepada seluruh anak PAUD, yang ada di satuan PAUD secara adil tanpa membeda-bedakan jenis kelamin, status sosial ekonomi, kondisi tumbuh kembang anak (berkebutuhan khusus), suku, agama, ras, antar golongan (SARA).
4. Pelayanan yang tersedia.
Pelayanan yang tersedia dapat dijangkau dan terjangkau,serta diterima oleh kelompok masyarakat yakni lokasi layanan PAUD HI diupayakan dekat dengan tempat tinggal masyarakat dan terjangkau dari aspek biaya.;
5. Partisipasi masyarakat.
Partisipasi masyarakat, yakni melibatkan masyarakat dalam perencanaan, pelaksanaan, pemantauan, dan evaluasi program PAUD HI sehingga rasa memiliki program dari oleh masyarakat menjadi lebih kuat;
6. Berbasis budaya yang konstruktif.
Berbasis budaya yang konstruktif yakni pemberian layanan pendidikan, kesehatan, gizi, perawatan, pengasuhan, perlindungan, dan kesejahteraan anak dilakukan dengan memanfaatkan potensi lokal dan memperhatikan nilai budaya lokal yang sejalan dengan prinsip layanan PAUD Holistik Integratif.
7. Tata kelola yang baik
Tata kelola yang baik pengelolaan program dilakukan secara efektif, efisien, transparan, dan dapat dipertanggungjawabkan.
PAUD Holistik Integratif memerlukan keterlibatan berbagai pihak terkait sebagai berikut:
1. Satuan PAUD
Satuan PAUD Penyelenggara layanan PAUD Holistik Integratif dengan bimbingan dan pengawasan instansi terkait.
2. Dinas Pendidikan
Dinas Pendidikan melaksanakan pelayanan bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan pendidikan di Satuan PAUD.
3. Dinas Kesehatan
Dinas Kesehatan melaksanakan pelayanan bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan kesehatan di dalam atau di luar Satuan PAUD yang meliputi pemeriksaan kesehatan, gizi, imunisasi, pemberian vitamin kepada anak, dan penyuluhan kesehatan untuk orang tua.
4. Dinas Sosial
Dinas Sosial melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan sosial di Satuan PAUD, meliputi: perlindungan, rehabilitasi untuk anak yang mengalami kasus kekerasan, atau penelantaran, dan penyuluhan kepada orang tua.
5. BKKBN
Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan pengasuhan di Satuan PAUD, termasuk penyuluhan tentang pengasuhan kepada orang tua.
6. Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil.
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi, dan penyuluhan tentang hak anak memiliki identitas Akta Kelahiran kepada orang tua.
7. Badan Pemberdayaan Masyarakat
Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis supervisi, advokasi; fasilitas layanan PAUD Holistik Integrasi dengan mengoptimalkan daya dukung yang ada di masyarakat.
8. Polres/Polsek
Melaksanakan pelayanan, bimbingan teknis, supervisi, advokasi; pelatihan, evaluasi dan pelaporan terkait layanan keamanan dan ketertiban di Satuan PAUD, termasuk penyuluhan tentang jaminan keamanan dan perlindungan hukum dari tindak penelantaran dan kekerasan terhadap anak di dalam keluarga.
9. Organisasi Mitra
Organisasi Mitra sebagai pendamping, pembina, dan mitra kerja Satuan PAUD dalam menyelenggarakana PAUD Holistik Integratif.
10. Posyandu
Melaksanakan pelayanan kesehatan di lingkungan desa dan atau pemukiman dimana satuan PAUD tersebut berada.
Demikianlah tentang pentingnya PAUD Holistik Integratif di Indonesia, semoga bermanfaat. Terimakasih.
Akhmad Solihin 09.58.00 PAUD Anakbermainbelajar IndonesiaPERAN PENTING PAUD HOLISTIK INTEGRATIF DI INDONESIA
MODUL KONFRENSI INTERNASIONAL PAUD MERANGKUM RISET PAUD DI DUNIA
PAUD-Anakbermainbelajar---Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) adalah suatu upaya pembinaan yag ditujukan kepada anak sejak lahir sampai dengan usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsanga pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani, agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Pendidikan anak usia dini itu memang sangat penting dilaksanakan sebagai dasar bagi pembentukan kepribadian manusia secara utuh, yaitu untuk membentuk karakter, budi pekerti luhur, cerdas, ceria terampil, dan bertaqwa kepada Tuhan Maha Esa.
Salah satu bentuk satuan PAUD yang terdapat jalur pendidikan formal adalah Taman Kanak-kanak (TK). Hal ini sesuai dengan Pasal 28 ayat 3 (Sisdiknas 2003), yang menyebutkan bahwa pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak (TK), Raudatul Athfal (RA), atau bentuk lain yang sederajat.
Anak TK adalah sosok individu yang sedang dalam proses perkembangan yang merupakan proses perubahan perilaku dari yang tidak matang menjadi matang, dari sederhana menjadi kompleks, suatu proses evolusi manusia dari ketergantungan menjadi makhluk dewasa yang mandiri. Perkembangan anak adalah suatu proses perubahan dimana anak beajar menguasai tingkat yang lebih tinggi dari aspek-aspek: gerakan, berpikir, perasaan dan interaksi baik dengan sesama maupun dengan benda-benda dalam lingkungan hidupnya.
Sebagai bentuk ikatan batin, sebagai pengganti orang tua di sekolah, tentunya para guru harus mengetahui segala aspek yang terdapat di dalam diri para muridnya, baik itu dari segi psikologis maupun dari segi keunggulan dan kekurangan dalam aktivitas di sekolah. Dalam hal ini, para guru dituntut untuk proaktif dalam membangun karakter (Character building) para murid sehingga apa yang diharapkan para orang tua, dapat terealisasi dengan baik. Maka dari itu, interaksi antara guru dan orang tua dalam mencapai suatu misi yang prosfektif dalam mengembangkan potensi anak di sekolah harus sinergis, sehingga guru dapat mengetahui dan mempelajari sifat dan karakter dari anak-anak mereka selaku orang tua.
Jika para guru dan orang tua sudah mengetahui segala aspek yang terdapat pada peserta didiknya, bukan hal yang tidak mungkin, penanaman budi pekerti, pengembangan potensi, dan kedisiplinan dapat dilakukan oleh para murid dimanapun jika para guru menerapkan metode khusus dari para orang tua untuk melakukan pembimbingan.
Sebagai penghubung Taman Kanak-kanak dengan keluarga maka dibentuk Buku Penghubung. Sesuai dengan namanya, yang dimaksud dengan buku penghubung TK adalah buku harian atau jurnal yang bermanfaat sebagai sarana komunikasi antara guru dengan orang tua peserta didik.Buku penghubung bukanlah buku laporan pendidikan yang diserankan setiap satu semester sekali, tetapi buku yang bisa digunakan sesuai dengan kebutuhan, bahkan setiap hari. Buku tersebut bisa digunakan untuk menyampaikan pengumuman kepada orang tua tentang hal-hal yang berhubungan dengan proses belajar mengajar, misalnya pekerjaan rumah, pengumuman libur karena adaya arapat, pemberitahuan tentang studi tour, dan sebagainya.
Selain bermanfaat sebagai sarana komunikasi antara pendidik dan orang tua, sehingga orangtua mengetahui kegiatan dan perilaku anak di sekolah, buku ini juga berguna untuk mengingatkan anak apabila ada pekerjaan yang harus dikerjakan di rumah. Untuk laporan yang bersifat pengumuman sebaiknya ditulis secara terperinci, sedangkan bila laporan untuk orang tua perilaku anak yang tidak baik, maka cukup ditulis situasinya saja untuk kemudian dibicarakan lebih lanjut saat bertemu langsung.
Buku ini juga berguna bagi orang tua yang sibuk bekerja sehingga mempunyai sedikit kesempatan untuk berkomunikasi dengan buah hatinya. Apa lagi kadang-kadang suasana hati anak yang berubah-ubah membuatnya tidak selalu mau bercerita tentang kegiatan di sekolah.
Sebagai penyemangat, guru bisa memberikan penghargaan di buku penghubung TK jika anak berhasil menyelesaikan tugas dengan baik, atau bersikap manis di sekolah pada hari itu. Penghargaan itu bisa berupa stempel atau stiker dengan label "bagus", "sempurna", "cukup", dan sebagainya.
Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi tentang perkembangan dan pertumbuhan anak di TK. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan perkembangan dan pertumbuhan anak berdasarkan standar kompetensi dan komp-etensi dasar yang harus dicapai. Penilaian kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikator-indikator hasil belajar yang memuat berbagai aspek perkembangan.
Indikator-indikator pada setiap kompetensi dasar merupakan acuan yang digunakan untuk melakukan penilaian dengan menggunakan alat dan cara penilaian serta serangkaian prosedur.
1. Cara Penilaian
a) Pengamatan (Observasi)
Pengamatan (OBservasi) adalah cara pengumpulan data untuk memperoleh informasi melalui pengamatan langsung terhadap bidang pengembangan pembiasaan (agama, moral, sosial emosional dan kemandirian) dan bidang pengembangan kemampuan dasar (kemampuan berbahasa, kognitif, fisik/motorik, dan seni) yang dilakukan sehari-hari secara terus menerus.
Agar observasi lebih terarah maka diperlukan buku bantu atau kertas catatan yang dikembangkan oleh guru untuk mencatat hal-hal yang dianggap perlu dan yang dituangkan dalam RKH.
b) Catatan Anekdot (Anecdotal Record)
Catatan anekdot adalah catatan tentang sikap dan perilaku anak secara khusus yang terjadi pada anak secara insidental/tiba-tiba atau dalam situasi tertentu.
Contoh format catatan Anekdot Taman Kanak-kanak / RA:
2. Teknik Penilaian
a) Unjuk Kerja (Performance)
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati kegiatan anak dalam melakukan sesuatu, misalnya praktek menyanyi, olah raga, bermain peran, memperagakan seni. Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan aspek-aspek yang diamati agar dapat dinilai.
Teknik penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan alat atau format instrumen daftar cek atau sekala penilaian. Contoh penilaian Kinerja Bidan Pengembangan PEMBIASAAN: Pada indikator "Berdoa sebelum dan sesudah melaksanakan kegiatan"
b) Penggunaan daftar Cheklist:
Format Contoh Penilaian Berdoa
Catatan :
- = Anak yang belum mencapai indikator seperti yang diharapkan dalam RKH atau dalam melaksanakan tugas selalu dibantu guru.
v = Anak menunjukan kemampuan sesuai indikator yang tertuang dalam RKH.
0 = Anak yang sudah melebihi indikator yang tertuang dalam RKH atau mampu melaksanakan tugas tanpa bantuan secara tepat/cepat/lengkap/benar.
c) Menggunakan Skala Penilaian
Format Penilaian Bernyanyi
---Contoh Format Penilaian Bernyanyi---
Penjelasan:
Penilaian 1,2,3, dan 4, menunjukan tingkatan nilai yang diperoleh
1 = belum berkembang
2 = sudah berkembang
3 = berkembang
4 = memiliki bakat khusus
Jika seseorang anak memproleh skor 24 dapat ditetapkan "memiliki bakat khusus dalam bernyanyi".
d) Hasil Karya (Product)
Hasil karya adalah hasil kerja anak setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau kaya seni. Penilaian hasil karya anak tidak diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga proses pembuatannya.
Contoh format penilaian Produk : Contoh Penilaian Produk Bidang Pengembangan FISIK MOTORIK pada indikator "Membuat berbagai bentuk dengan menggunakan plastisin, playdough, tanah liat".
Demikian artikel tentang pengenalan lingkungan akademik sekolah (Anekdoit, buku penghubung, penilaian lainnya di Taman Kanak-kanak). Terimakasih sudah berkunjung kembali di blog PAUD-Anakbermainbelajar ini. Semoga bermanfaat. Sukses selalu.
Akhmad Solihin 08.09.00 PAUD Anakbermainbelajar Indonesia