PAUD-AnakBermainbelajar--Bagi anak kegiatan Bermain memang dunia mereka, tapi tahukah bunda-ayah apa yang terjadi dibalik kegiatan bermain anak tersebut. seperti keinginan mereka, seperti kata mereka :
Ketika kau melihat aku belajar melompat, berlari dan memanjat, tolong jangan katakan aku "Hanya bermain", Karena seperti itu kau lihat, Aku bermain sambil belajar, Aku belajar tentang bagaimana tubuhku, Mungkin saja suatu hari nanti aku menjadi Dokter, Perawat atau Atlet.
Ketika kau lihat aku duduk disebuah kursi, "Membaca Keras-keras" di depan penonton khayal, Tolong jangan tertawa dan mengira aku "Hanya bermain", Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar, Aku mungkin menjadi guru suatu hari nanti.
Ketika aku sedang menyusun kubus, jangan katakan aku "Hanya Bermain", Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar, tentang keseimbangan bentuk.
Ketika aku sedang berpakaian lengkap membuat rumah-rumahan, lalu bermain boneka bayi, jangan katakan aku "Hanya bermain", Karena seperti kau lihat, Aku bermain sambil belajar. Untuk menjadi ibu dan ayah suatu hari nanti.
Ketika kau bertanya apa yang kau kerjakan di sekolah hari ini, Dan aku menjawab "Aku hanya bermain". Tolong jangan salah mengerti, Karena seperti kau lihat Aku bermain sambil belajar, Aku belajar menikmati hidup sambil meraih sukses dalam bekerja, Aku menyiapkan diri untuk masa depan.
So..ibu dan ayah..apakah sudah kita biarkan anak-anak kita bermain??...
Sumber : Copas-copasan di Facebook
Gambar : pixabay.com
SAAT INI AKU ADALAH ANAK-ANAK DAN TUGASKU MEMANG BERMAIN
Sebagai individu yang harus terus bekembang dalam kehidupannya, anak-anak usia dini sangat perlu memiliki kemampuan seni. Dengan penanganan yang tepat maka seni menjadi hla yang sangat berperan penting dalam mengembangkan kemampuan-kemampuan dasar pada diri anak. Dalam kegiatan seni untuk anak-anak ditemukan nilai-nilai edukasi yang kemudian dikenal sebagai konsep education through art yang dikemukakan oleh Herbert Read yang dikembangkan dari pemikiran Plato (428-347 SM) yang mengatakan art should be the basis of education. Selanjutnya Lowenfeld dan Brittain (1980) menjelaskan bahwa kegiatan seni berperan dalam mengembangkan berbagai kemampuan dasar di dalam diri anak, seperti kemampuan: fisik, perseptual, pikir/intelektual, kreativitas, sosial dan estetik. Seiring dengan bertambahnya usia anak, maka seluruh kemampuan dasar dapat perkembang secara terpadu.
Haskel (1979) mengungkapkan bahwa pendidikan usia dini amat tidak efektif dan kurang sempurna tanpa musik. Belajar melalui seni pada hakikatnya menyenangkan, menjadikan anak belajar dari dalam dirinya sendiri, sehingga belajar lebih bermakna dari pada sekedar melaksanakan perintah guru. Kegiatan seni mengasah ketajaman rasa (feeling) dan mengendalikan emosi.
Anak di usia 4-6 tahun merupakan bagian dari anak usia dini yang secara terminologi disebut sebagai anak usia pra-sekolah atau Taman Kanak-kanak. Sejumlah riset membuktikan bahwa perkembangan kecerdasan anak pada masa ini mengalami peningkatan dari 50% menjadi 80%. Hal ini menunjukan pentingnya upaya pengembangan seluruh potensi anak di usia pra-sekolah karena pada usia tersebut anak mengalami masa peka, yaitu masa terjadinya pematangan fungsi-fungsi fisik dan psikis yang siap merespon stimulus yang diberikan oleh lingkungan. Maa peka merupakan masa untuk meletakan dasar pertama dalam mengembangkan seluruh potensi anak termasuk pula potensi, minat dan bakat dalam bidan seni khususnya seni musik.
Menurut John M. Ortiz (2002), memberikan kesempatan kepada anak-anak untuk mendengarkan berbagai macam suara (kata-kata, musik, dan suara pada umumnya) juga dapat menstimulasi otak anak ntuk membentuk berbagai macam “koneksi suara”. Hal ini akan memudahkan mereka memperbanyak simpanan suara dalam hidup mereka selanjutnya. Memperkenalkan berbagai macam suara sedini mungkin terbukti meningkatkan keragaman, fleksibilitas, dan daya tahan koneksi saraf tersebut, terutama di bidang matematika, bahasa, dan logika.
Teori Multiple Intelligences yang dikembangkan Gardner pada tahun 1980-an, memperkuat pendapat bahwa seni khususnya musik mempunyai fungsi dan pengaruh dalam mengembangkan intelegensi anak. Teori ini memberikan wacana yang lebih luas dalam memandang seorang anak secara holistik. Secara khusus tentang musik dan anak ini, teori multiple intelligences yang dikembangkan Garner ini memberikan perluasan wawasan bahwa manusia memiliki intelegen khususnya intelegen musikal.
Kecerdasan musikal didefinisikan sebagai kemampuan menangani bentuk-bentuk musikal. Kemampuan ini, meliputi (1) kemampuan mempersepsi bentuk musikal, seperti menangkap atau menikmati musik dan bunyi-bunyi berpola nada, (2) kemampuan membedakan bentuk musikal, seperti membedakan dan membandingkan ciri musikal bunyi, suara, dan alat musik, (3) kemampuan mengubah bentuk musikal, seperti mencipta dan memversikan musik, dan (4) kemampuan mengekspresikan bentuk musikal, seperti menyanyi, bersenandung, dan bersiul-siul. Hal ini berarti, kecerdasan musikal meliputi kemampuan mempersepsi dan memahami, mencipta, dan menyajikan bentuk-bentuk musikal (Armstrong, 2003).
Anak-anak yang mempunyai kecerdasan musikal dalam taraf berkembang, sering menyanyi, senang bersenandung atau bersiul seorang diri. Kemunculan kecerdasan musikal pada anak-anak mudah dikenali karena begitu diperdengarkan musik mereka langsung mendengarkan atau mengikuti irama atau ikut menyanyi (Armstrong, 2003).
Tujuan kegiatan seni musik di PAUD bukanlah membuat anak mampu menghasilkan keterampilan khusus dalam bermusik, tetapi lebih pada membantu anak untuk mampu mengungkapkan diri melalui seni musik tersebut. Dengan kegiatan bermain musik anak mampu berkembang menjadi pribadi yang lebih baik karena kemampuan untuk untuk mengungkapkan dirinya.
Sesuai kurikulum tahun 2004, pendidikan di Taman Kanak-kanak bertujuan mengembangkan kemampuan fisik, bahasa, sosial-emosional, moral dan nilai agama, kognitif serta seni. Pendidikan ini tercakup dalam tiga rumpun pengembangan yaitu pengembangan moral dan nilai agama, sosial-emosional serta kemampuan dasar bahasa, kognitif dan pra-akademik (Kurikulum Pendidikan Usia Dini 2004, Diknas).
Dalam kurikulum Nasional pengembangan seni mengacu pada kompetensi dasar anak mampu mengungkapkan gagasan dan daya ciptanya dalam berbagai bentuk meliputi berbagai media; bergerak sesuai irama musik dan menyanyi (Kurikulum Pendidikan Usia Dini – TK -,2004).
Terkait dengan kemampuan musikal anak ini, telah banyak dilakukan penelitian dan dipulikasikan diberbagai negara, salah satu hasil penelitian yang diterbitkan dalam jurnal yang dikeluarkan oleh The National Association for Music Education di Amerika. Ada beberapa aspek yang dapat diukur dalam kemampuan musik anak, diantaranya sepek ritmik, melodi, menyanyi, dan literasi. Ada juga beberapa kemampuan dasar musik yang dimiliki anak usia TK dapat ditinjau dari aspek intelektual, emosional, sosial, perseptual, fisikal, estetik dan kreatif yang kesemuanya dapat berkembang jika didukung oleh penerapan kegiatan bermain musik yang baik di bawah bimbingan dan arahan guru dan pendidik.
INILAH PENTINGNYA MENGEMBANGKAN PENDIDIKAN SENI MUSIK DI PAUD
PAUD-Anakbermainbelajar----Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) merupakan pendidikan yang sangat mendasar dan sangat menentukan bagi perkembangan anak di kemudian hari. PAUD berfungsi untuk mengembangkan berbagai potensi anak secara optimal sesuai dengan kemampuan yang dicapai anak pada seluruh aspek perkembangan dan pertumbuhan yaitu aspek nilai moral agama, fisik motorik, kognitif, bahasa, sosial emosional, dan seni yang sesuai dengan tahap-tahap perkembangan anak seperti yang tercantum dalam Permendikbud 137 tahun 2014 tentang Standar Pendidikan Anak Usia Dini.
PAUD diselenggarakan melalui jalur formal, nonformal dan informal dengan berbagai program yang dilakukan secara fleksibel dan situasional sebagai langkah awal dalam pembinaan dan pengembangan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani serta rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut.
Upaya Pemerintah di dalam mengeluarkan kebijakan tentang program PAUD sebagai bagian dari pembangunan bidang pendidikan adalah agenda besar dalam konstruksi pembangunan bangsa untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang berkualitas, menghadirkan pemikiran akan pentingnya pendidikan anak bangsa sejak dini. Dalam merespon kebijakan tersebut, masyarakat telah menunjukkan kepedulian terhadap masalah pendidikan, pengasuhan dan perlindungan anak usia dini dengan berbagai jenis layanan sesuai kondisi dan kemampuan masing-masing.
Berkaitan dengan hal tersebut, keberadaan mitra sebagai jembatan dalam memenuhi layanan PAUD sangat penting dan dibutuhkan. Harus ada wadah atau himpunan untuk bias menyatukan visi dan misi PAUD agar tujuan pendidikan dapat terwujud secara optimal. Di Indonesia sudah terbentuk organisasi profesi sebagai mitra yang mempunyai maksud dan tujuan mencerdaskan kehidupan bangsa melalui PAUD. Himpunan Pendidik dan Tenaga Kependidikan Anak Usia Dini Indonesia yang selanjutnya disingkat HIMPAUDI adalah sebuah organisasi independen yang menghimpun unsur pendidik dan tenaga kependidikan di seluruh Indonesia.
Mereka adalah sumber daya manusia yang paling berpengaruh terhadap pengasuhan, pengajaran dan perlindungan serta mengembangkan program PAUD melalui berbagai potensi kecerdasan dalam menunjang tumbuh kembang anak secara menyeluruh.
Organisasi HIMPAUDI dibentuk untuk membantu menangani tugas-tugas yang tidak mungkin dilakukan Pemerintah karena keterbatasan sumber daya manusia. HIMPAUDI Pusat dideklarasikan di Kota Batu Provinsi Jawa Timur pada tanggal 31 Agustus 2005 oleh utusan dari 33 Provinsi di seluruh Indonesia pada saat itu nama HIMPAUDI disepakati untuk organisasi profesi PAUD non formal. Musyawarah Nasional pertama kali diselenggarakan di Denpasar, Bali pada tanggal 2-4 Agustus 2006 yang bertujuan untuk menyempurnakan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART), program kerja, dan rekomendasi serta mengukuhkan kepengurusan HIMPAUDI tingkat pusat.Pengurus Pusat (PP) HIMPAUDI yang berkedudukan di Jakarta bertujuan melakukan pembinaan dan pengembangan organisasi secara berjenjang, menampung, memperjuangkan dan mewujudkan aspirasi para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini serta memfasilitasi pengembangan profesi pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini. Dalam menjalani fungsinya PP HIMPAUDI berupaya untuk mempersatukan para pendidik dan tenaga kependidikan anak usia dini Indonesia meningkatkan kualitas PAUD sesuai dengan konsep dasar pembinaan tumbuh kembang anak usia dini.
Dengan adanya pengukuhan PP HIMPAUDI melalui Musyawarah Nasional (Munas) secara otomatis kepengurusan HIMPAUDI tingkat provinsi yang telah terbentuk mendapat Surat Keputusan dari PP HIMPAUDI mengikuti periode kepengurusan yaitu setiap 4 tahun sekali. Pengurus HIMPAUDI Provinsi dilantik oleh Ketua umum PP HIMPAUDI. Selanjutnya untuk tingkat Kota dan Kabupaten, pengurus wilayah HIMPAUDI Provinsi melantik Pengurus Daerah HIMPAUDI yang sudah terbentuk di masing-masing Kota dan Kabupaten.
Di dalam pembentukan sebuah organisasi profesi seperti HIMPAUDI, diperlukan seorang pemimpin yang diharapkan menggunakan pengaruhnya dalam mewujudkan dan mencapai tujuan organisasi. Seorang pemimpin harus senantiasa memiliki kepekaan tinggi yang mampu menciptakan pembaharuan secara efektif dan efisien, benar dan tepat sesuai dengan tantangan yang menghadang dan mempengaruhi kehidupan organisasi. Intinya pemimpin harus mampu menciptakan keberhasilan-keberhasilan kecil secara bertahap dan berkesinambungan dengan membina komitmen yang mendalam dengan semua pihak yang terkait.
Pergerakan HIMPAUDI di Kota Sukabumi mulai terasa geliatnya sejak tahun 2011. Jabatan kepemimpinan HIMPAUDI Kota Sukabumi periode 2011 sampai saat ini yang dijabat oleh Dewi Agustiana, M.Pd, menunjukkan perubahan yang lebih baik dalam upaya peningkatan wawasan pendidik dan tenaga kependidikan. Usaha-usaha ini dilakukan bersama dengan Pemerintah daerah melalui berbagai bentuk pelaksanaan peningkatan mutu kualitas dan professional pendidik.
Layanan-layanan PAUD terus dikembangkan melalui sosialisasi PAUD non formal yang mendapat legalitas dari Pemerintah Kota Sukabumi. Sosialisasi ini diperlukan karena lembaga PAUD non formal masih kurang diminati oleh orangtua, praktisi pendidikan serta ketidaktahuan masyarakat tentang layanan yang dilakukan PAUD non formal sama dengan layanan yang dilakukan oleh PAUD formal. Masih banyak orangtua yang mempercayakan anaknya untuk sekolah di lembaga formal padahal pembinaan yang dilakukan di non formal pun sudah disetarakan. Namun sejalan dengan waktu, keberadaan lembaga PAUD non formal mulai dilirik sebagai salah satu alternatif lembaga pendidikan yang terjangkau, lebih murah dan bersifat kekeluargaan dalam melayani keinginan orangtua memasukkan anaknya ke lembaga tersebut sesuai dengan kemampuan orangtua.
Seiring dengan berkembangnya lembaga PAUD di Indonesia, hal ini dipicu dan di dukung program satu desa satu PAUD, anggota HIMPAUDI bertambah. Ini artinya tanggung jawab secara pribadi maupun lembaga untuk meningkatkan pengetahuan pendidik harus terus dilakukan. Dalam memenuhi kompetensi pendidik PAUD non formal, salah satu yang harus dikuasai oleh para pendidik dan tenaga kependidikan yaitu kompetensi profesional. Hal ini merupakan syarat penting tercapainya tujuan pendidikan di PAUD.
Seorang pendidik yang memiliki profesionalisme tinggi akan tercermin dalam sikap mental serta komitmennya terhadap perwujudan dan peningkatan kualitas profesional melalui berbagai cara dan strategi. Semangat para pendidik ntuk melakukan perubahan dalam dirinya demi peningkatan mutu pendidik menjadi prioritas utama untuk mengikuti pelatihan, seminar, diklat berjenjang tingkat dasar dan lanjut, wokshop dan kegiatan lain yang mendukung.
SEJARAH HIMPAUDI DALAM PERKEMBANGAN PAUD INDONESIA
Lompat Tali yuk....Ayukk..hihi |
Kegiatan ini menjadi sangat penting sekali karena pada anak erat sekali kaitannya antara pengembangan fisik dengan sikap perilaku anak. Pengembangan fisik pada anak usia PAUD adalah upaya untuk memberikan perlakuan tertentu secara sistematis pada kegiatan yang memperlihatkan interaksi dan kematangan anak dengan lingkungannya. Pada anak usia prasekolah, perkembangan gerak merupakan perubahan kemampuan yang melibatkan berbagai aspek perilaku dan kemampuan geraknya. Aspek perilaku dan perkembangan motoriknya saling mempengaruhi satu sama lain.
Nah....bunda mungkin ada yang tertarik, dan bisa mengembangkannya atau membuat desain permainannya lebih komplit lagi dengan ide yang menarik ini, untuk permainan anak yang mudah, murah dan meriah, di Lembaga PAUD kita..?
Kita mulai ya..1..2..3... |
Bunda contohin ya..Hup...lompat yang tinggi !! |
Ayo..dicoba..semangat ya..nak.. |
Hup..hore bisa...eh gantian dong jangan berebut..hihi |
TPAIT AL-AMIN. Yayasan Islam Al-Amin Kapuas, kelompok Bermain Islam terpadu (KBIT Al-Amin), Taman Penitipan Anak Islam Terpadu (TPAIT Al-Amin). Jl. Barito Gg. XI Kel. Selat Hulu Kuala Kapuas.
MEMANFAATKAN TALI BEKAS BUAT BERMAIN YANG SERU DI PAUD
PAUD-Anakbermainbelajar----NUPTK adalah kepanjangan dari Nomor Unik Pendidik dan Tenaga Kependidikan yang mana NUPTK merupakan Nomor Induk bagi seorang Pendidik atau Tenaga Kependidikan (PTK).
- Program dan kegiatan di lingkungan Direktorat Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan pada tahun 2016 menggunakan Dapodik Guru dan Tenaga Kependidikan yang terintegrasi dengan Dapodik yang dikelola oleh Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK), Ditjen Dikdasmen dan Ditjen PAUD dan DIKMAS.
- Sesuai hasil kesepakatan rapat sebelumnya, penerbitan NUPTK akan menjadi tugas dari Pusat Data dan Statistik Pendidikan dan Kebudayaan (PDSPK) dengan tetap berkoordinasi kepada Tim Dapodik Unit Utama yang akan dilaksanakan mulai tahun 2016.
- Adapun syarat dan ketentuan penerbitan NUPTK bagi Guru dan Tenaga Kependidikan adalah sebagai berikut;
- Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah pada jenjang TK, SD, SMP, SMA, SMK, PLB.
- Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan pendidikan Non Formal (KB/TPA/SPS, PKBM/TBM, Kursus, dan UPT.
- Pendidik dan Tenaga Kependidikan pada Satuan pendidikan Non Formal PNS/CPNS dan bukan PNS.
- S-1/D4 dari LPTK/PTN yang memiliki prodi terakreditasi atau dari LPTK /PTS yang terakreditasi Kopertis setempat bagi guru dan tenaga kependidikan yang diangkat setelah Januari 2006.
- Guru dan tenaga kependidikan yang aktif dalam dapodik Dikdasmen dan PAUD-Dikmas dengan ketentuan;
- Belum memiliki NUPTK melalui proses veval GTK oleh PDSPK
- Kandidat guru dan tenaga kependidikan penerima NUPTK melengkapi persyaratan dengan memindai (meng- upload) dokumen persyaratan melalui aplikasiverval GTK:
- Guru dan tenaga kependidikan PNS, SK CPNS/PNS + SK Penugasan dari Dinas Pendidikan
- Guru dan tenaga kependidikan non PNS,
- di sekolah negeri: SK Pengangkatan dari Bupati/Walikota/Gubernur
- di sekolah swasta: SK Pengangkatan GTY selama 2 tahun secara terus menerus dihitung sampai dengan bulan Januari 2016 (SK tidak berlaku surut).
- Diajukkan oleh operator Disdik melalui aplikasi verval GTK
- Belum memiliki NUPTK melalui proses verval GTK oleh PDSPK
- Kandidat guru penerima NUPTK melengkapi persyaratan dengan memindai (meng- upload) dokumen persyaratan melalui aplikasi verval GTK:
- Guru PNS, SK CPNS/PNS + SK Penugasan dari Disdik
- Guru nonPNS,
- di sekolah negeri: SK Pengangkatan dari Bupati/Walikota/Gubernur
- di sekolah swasta: SI< Pengangkatan GTY selama 2 tahun secara terus menerus dihitung sampai dengan bulan Januari 2016 (SK tidak berlaku surut)
- Adapun persyaratan dan ketentuan penonaktifan NUPTK adalah sebagai berikut;
- 1. Guru Kemendikbud
- mengajukan surat penonaktifan NUPTK ke Disdik dengan melampirkan surat pengantar dari Kepala Sekolah;
- Operator Disdik melalui aplikasi verval GTK mengajukan penonaktifan NUPTK dengan memindai (meng- upload) dokumen penonaktifan dari: guru ybs, surat pengantar Kepsek, Surat Persetujuan dari Disdik
- 2. Guru Kemenag
- mengajukan surat penonaktifan NUPTK ke disdik dengan melampirkan surat pengantar dari Kepala Madrasah dan surat persetujuan dari Kanwil Kemenag;
- Operator Disdik melalui aplikasi verval PTK mengajukan penonaktifan NUPTK dengan memindai (meng- upload) dokumen penonaktifan dari: guru ybs, surat pengantar Kepala Madrasah, Surat Persetujuan dari Kanwil Kemenag dan Surat Persetujuan dari Disdik
CARA PENGAJUAN NUPTK BARU UNTUK GURU PENDIDIK TK PAUD
Berdasarkan pengalaman yang sudah-sudah, mengandalkan data dan aplikasi dari pusat yang sering berubah-ubah, agaknya sulit untuk dijadikan pegangan dalam menyimpan data dan alamat TK-PAUD. Google Maps sebagai aplikasi yang dapat kita jamin keberlangsungan hidupnya bisa kita andalkan sebagai pencarian tempat dan lokasi lembaga TK-PAUD yang selalu kita butuhkan disaat penting dan mendesak. Selain itu keuntungan bagi lembaga TK-PAUD menjadi media promosi yang mengangkat eksistensi Lembaga nya di masyarakat dalam jangkauan yang lebih luas.
- Syarat utama bisa membuat nama tempat di google map harus mempunyai akun google (Google Akun Gmail), kalau belum punya silahkan mendaptar Klik disini !!
- Silahkan login Gmail terlebih dahulu, kemudian buka http://google.co.id/maps/
- Apabila halaman google maps sudah terbuka dalam bentuk tampilan Peta, anda juga bisa beralih pada tampilan Satelet (Earth)
Atau bunda-ayah bisa juga langsung menuju situs google maps dengan link berikut dengan aku Google kita kemudian ketikan nama tempat di kotak pencarian : https://www.google.co.id/maps/
Selanjutnya akan terbuka halaman Google Maps seperti di bawah ini, kemudian klik link "Add (nama lembaga TK-PAUD kita) to Google Maps" atau ketikan nama TK-PAUD kita yang ingin di daftarkan.
Kemudian isikan lengkapi kotak yang tersedia sesuai dengan informasi tempat kita seperti nama, Alamat, Kategori, Phone, Website. Selanjutnya pindahkan marker atau pointer yang muncul ke titik tempat yang kita ingin kita tandai, lalu setelah marker-pointernya pas posisinya sesuai lokasi wilaya'h dan alamat dengan tempat kita tinggal klik tombol "submit" atau "Kirim". Contohnya seperti gambar berikut ini :
Jika telah selesai selanjutnya secara otomatis akan masuk email dari Google Maps ke kotak masuk email kita yang menyatakan bahwa proses tempat yang kita tandai telah diterima dan akan direview. Kemudian selanjutnya setelah proses review selesai maka akan masuk lagi ke email yang menyatakan bahwa tempat kita telah sukses ditambahkan ke Google Maps, tetapi kadang tempat kita tidak direview yang langsung sukses ditambahkan di Google Maps dengan masuk email seperti gambar di bawah. Untuk mengeceknya, Anda tinggal klik link "See 'Your Addition" yang terdapat pada email tersebut untuk melihat Lembaga dan tempat TK-PAUD kita di Google Maps. Dan perlu diingat, Google memerlukan waktu sekitar 24 jam untuk benar-benar menampilkan tempat kita di Google Maps sampai tempat kita tampil ketika dicari.
Setidaknya sudah sampai pada tahapan di atas maka sudah dapat terlihat lembaga PAUD kita di google maps. Berikutnya untuk lebih melengkapi dan memperindah tampilan kita bisa memasang kode tertentu yang disebut kode embed Google Maps tempat lembaga PAUD kita.
Agar menjadi responsive, silakan kita rubah sedikit kode di atas dengan menghapus kode width="600 height="450" frameborder="0" dan menambahkan kode width : 100%;height:450px pada style sehingga menjadi seperti di bawah ini :
-- Gambar --
CARA MENAMBAHKAN LOKASI LEMBAGA TK-PAUD KE GOOGLE MAPS
Bagi anak usia dini literasi lebih diarahkan pada pengenalan dan pemahaman anak melalui tahapan-tahapan bermain dan belajarnya tentang aksara dan angka, hingga membentuk anak kreatif dan mandiri yang mampu berkaya sesuai dengan usia dan perkembangannya. Karena itu kita sebagai pendidik wajib memberikan dorongan atau stimulus dengan cara-cara tertentu agar anak berhasil mempelajari literasi ini.
Menurut Brian Cambourne (1988) anak akan berhasil dalam mempelajari literasi apabila terdapat kondisi-kondisi belajar sebagai berikut :
1. Demonstrasi (Demonstration)
Bagi anak kecil, mempelajari literasi tidak cukup hanya dengan melihat tulisan-tulisan atau mendengarkan orang berbicara di sekelilingnya. Mereka perlu demonstrasi yaitu melihat bagaimana orang dewasa berperilaku dan berbahasa. Mereka juga perlu melihat benda-benda dan bagaimana orang dewasa menyebut benda-benda tersebut.
2. Keterlibatan (Engagement)
Seorang akan belajar dari suatu demonstrasi apabila ia terlibat di dalamnya (Fisher, 1991) dan menurut Brian Cambourne (1988) anak akan terlibat dalam suatu kegiatan aabila ia merasa kegiatan tersebut berarti dan berguna bagi dirinya ketika ia berpikir bahwa ia akan mendapatkan pengalaman yang menyenangkan. Oleh karena itu, guru perlu mengupayakan agar anak-anak senantiasa terlibat dalam kegiatan-kegiatan di kelas yaitu dengan menarik minat anak dan membuat setiap kegiatan menyenangkan.
3. Ketenggelaman (Immersion)
yang dimaksud dengan immersion atau ketenggelaman adalah bahwa anak "tenggelam" dalam suatu keadaan. lingkungan dan kondisi yang dipenuhi oleh percakapan dan tulisan-tulisan. Percakapan dan tulisan-tulisan tersebut merupakan modle atau contoh bagi anak untuk berbicara, membaca dan menulis. Dengan kata lain, anak belajar secara alami bagaimana berbicara, membaca dan menulis dari lingkungannya.
Implikasi dari teori tersebut adalah bahwa dalam ruang kelas guru perlu menyediakan berbagai tulisan yang terdapat dalam nyanyian, puisi, chart, poster, big book serta berbagai karya anak-anak yang ditempel di dinding atau digantung di dalam kelas. Perlu juga disediakan berbagai judul buku yang dijual di toko-toko buku serta alat-alat menulis seperti kertas, pensil, pensil warna, krayon dan sebagainya.
4. Harapan (Expectation)
Yang utama bagi anak dalam belajar literasi adalah mereka menyadari bahwa orang tuanya atau gurunya berharap agar ia dapat mendengarkan, berbicara, membaca dan menulis seperti mereka (orang dewasa). Harapan orang dewasa di sekelilingnya akan mendorong anak untuk terlibat dalam setiap kegiatan literasi yang ada disekitarnya. Di sekolah, seorang guru hendaknya mempunyai harapan yang besar bahwa anak didiknya akan dapat belajar mendengar, berbicara, membaca dan menulis melalui kegiatan-kegiatan yang diciptakannnya di dalam kelas.
5. Kedekatan ucapan (Approximation)
Yang dimaksud dengan kedekatan ucapan adalah ucapan anak yang mendekati kebenaran. Misalnya, seorang anak mengucapkan "tutu" untuk kata susu. Biasanya para orang tua tidak mengoreksi kata-kata anaknya tetapi meresponnya dengan benar, misalnya dengan mengatakan "Ini susunya"sambil memberikan segelas susu pada anaknya.
Menurut Holdaway (1984) pendekatan ucapan mendominasi belajar anak, khususnya pada awal-awal belajar mereka di sekolah. Jadi kedekatan ucapan yang dilakukan anak adalah wajar bahkan merupakan sarana bagi anak untuk mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Bukan pada tempatnya apabila guru mengoreksi ucapan anak. Yang perlu diperhatikan guru adalah memberikan kesempatan kepada anak untuk 'mengambil risiko' mengucapkan dan memonitor ucapannya sendiri serta merespon ucapan anak dengan tepat.
6. Tanggung Jawab (Responsibility)
Anak hendaknya mempunyai tanggung jawab terhadap belajarnya sendiri karena dengan demikian motivasi intrisiknya akan muncul dan mendorong belajar. Tanggung jawab guru adalah menyediakan kegiatan-kegiatan yang dapat mengkondisi anak untuk belajar. Namun anak bertanggung jawab untuk terlibat dalam kegiatan-kegiatan tersebut. Cara menimbulkan rasa tanggung jawab tersebut misalnya dengan memberi kesempatan pada mereka memilih kegiatan yang mereka inginkan dalam waktu 'bebas memilih'.
7. Penggunaan (Use)
Kondisi belajar terbaik bagi anak yang belajar membaca adalah ketika ia membaca dan bagi anak yang belajar menulis adalah ketika ia menulis. Smith (1983) mengatakan bahwa anak belajar membaca dengan membaca dan belajar menulis dengan menulis. Dengan demikian anak harus mempunyai kesempatan membaca dan menulis yang sesungguhnya dalam belajar literasi. Anak harus diberi kesempatan menggunakan atau memperaktikan pengetahuannya tentang membaca dan memulis yang didapatnya dari pengalaman dan pengamatannya dalam kehidupan sosial baik di sekolah maupun di luar sekolah. Kegiatan membaca dan menulis di dalam kelas dapat berupa kegiatan yang direncanakan oleh guru seperti membaca big-book, menulis daftar kegiatan yang akan dilakukan anak-anak hari itu, dan sebagainya, atau kegiatan yang dipilih sendiri oleh anak, seperti membaca buku pilihan mereka sendiri, menuliskan sesuatu pada gambar yang mereka buat dan sebagainya.
8. Tanggapan (Respon)
Tanggapan adalah suatu yang diperlukan anak dalam kehidupan sosial di rumah maupun di sekolah. Ketika mereka bercerita, mereka ingin ada orang lain yang menanggapi, seperti teman, orang tua, guru atau siapa saja yang ada di dekatnya mereka. Atau pada saat mereka bertanya pada orang dewasa, mereka mengharapkan tanggapan.
Di dalam kelas guru hendaknya menanggapi keinginan dan perbuatan anak secara alami. Misalnya, menjawab pertanyaan, mengomentari pekerjaan mereka ketika mereka menunjukannya, membantu mereka jika membutuhkan pertolongan, dan sebagainya.
Demikian bunda-ayah, tentang cara-cara agar anak berhasil mempelajari literasi, semoga bermanfaat. terimakasih.
INILAH CARA AGAR ANAK BERHASIL MEMPELAJARI LITERASI
SPESIFIKASI MINIMAL KOMPUTER (HARDWARE)
Untuk dapat menjalankan Aplikasi Dapodik PAUD Dikmas, Spesifikasi perangkat keras-Hardware minimal yang diperlukan adalah :
a. Processor minimal Pentium IV
b. Memory minmal 512 MegaByte
c. Storage tersisa minimal 100MegaByte
d. CD/DVD drive jika instalasi melalui meida CD/DVD
SPESIFIKASI MINIMAL SOFTWARE (OPERATING SYSTEM)
Untuk dapat menjalankan Aplikasi Dapodik PAUD Dikmas, Spesifikasi perangkat lunak-Software yang diperlukan adalah:
Operating sistem:
a. Windows XP SP3
b. Windows Vista
c. Windows 7 - 32 & 64 Bit
d. Windows 8 - 32 & 64 Bit
e. Windows 8.1 32 & 64 Bit
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam aplikasi dapodik PAUD-DIKMAS Versi 3.0.0 dalam memasuki tahun ajaran baru 2016
a. Registrasi kembali ke aplikasi dengan kode registrasi lama
b. Lulusan/Keluaran siswa tahun ajaran sebelumnya ke PD keluar
c. Entri siswa baru ke aplikasi
d. Entri PTK jika ada perpindahan dari/masuk sekolah
e. Buat rombel baru
f. Pindahkan siswa pada anggota rombel sesuai rombelnya
g. Entrikan data JJM PTK pada pembelajaran
h. Jangan lupa untuk sinkron setelah melakukan perubahan
Browser
a. Google Chrome (Sangat Disarankan dan Bersih dari plugins-plugins)
b. Opera
c. Mozila Firefox
LANGKAH-LANGKAH INSTALASI APLIKASI
1. Terlebih dahulu dapatkan dan Download Aplikasi Dapodik PAUD Versi 3.0.0 atau versi terbarunya lagi untuk Tahun Pelajaran 2016/2017
2. Setelah mendapatkan aplikasi bisa langsung melakukan instalasi pada PC atau Laptop khusus pendataan Dapodik PAUD. Disarankan menggunakan 1 PC atau Laptop khusus dalam melakukan entry data. Seteleh itu aplikasi akan berjalan dan akan ditayangkan jendela berikut ini.
Anda sangat disarankan untuk menutup program lain sebelum proses instalasi. Hal ini diperlukan agar berkas yang terkait dapat diperbaharui tanpa harus booting ulang komputer Anda.
Tekan tombol (Lanjut>) untuk melanjutkan atau tombol (Batal) untuk membatalkan instalasi.
Jika anda memilih batal maka akan dikonfirmasi proses pembatalan instalasi, tekan tombol (Yes) untuk membatalkan instalasi, tombol (No) untuk melanjutkan instalasi.
Bacalah dengan seksama sebelum menginstall atau menggunakan perangkat lunak ini. Setelah anda baca dengan seksama dan anda menyetujui tekan tombol (Saya Setuju) yang berarti Anda setuju dengan ketentua yang dituliskan dengan lisensi tersebut lalu klik (Lanjut>). Atau tekan tombol (Batal) jika tidak setuju.
Tunggu sampai indikator proses ekstrasi selesai, setelah itu tekan toombol (Selesai) untuk menutup penutup instalasi.
CARA INSTAL APLIKASI DAPODIK PAUD DIKMAS VERSI TERBARU 2017
Berikut penjelasannya :
Moda Daring Kombinasi atau yang populer disebagian orang disingkat "DARKOM", pada moda ini peserta melakukan interaksi belajar secara daring dan tatap muka. Interaksi belajar daring dilakukan secara mandiri dengan memanfaatkan teknologi informasi dan pembelajaran yang telah disiapkan secara elektronik, dan dapat dilakukan kapan saja dan dimana saja. Interaksi tatap muka dilaksanakan bersamaan dengan peserta lainnya di pusat belajar (PB) yang telah ditetapkan dan difasilitasi oleh seorang mentor. Interaksi pada daring kombinasi dapat dilihat pada Gambar berikut.
Gambar. Model pembimbingan Guru Pembelajar moda daring kombinasi |
- Interaksi Pengampu – Mentor: Pengampu memfasilitasi mentor dan berinteraksi dengan mentor secara daring.
- Interaksi Mentor – Peserta: Mentor mendampingi, berdiskusi dan berkoordinasi dengan peserta secara daring dan luring.
- Interaksi Pengampu – Peserta: Pengampu memfasilitasi dan berkomunikasi dengan peserta secara daring.
- Pertemuan tatap muka dilaksanakan sesuai jadwal yang disepakati bersama antara peserta dan mentor. Struktur program pertemuan antara peserta dan mentor di PB
PERAN PENGAMPU
Peran Pengampu pada Guru Pembelajar Moda daring Kombinasi
Peran tersebut secara rinci adalah sebagai berikut.
a. Peran pengampu terhadap Mentor
1) Berkomunikasi dengan mentor secara daring untuk memonitor pelaksanaan pembelajaran Guru Pembelajar moda daring
2) Memfasilitasi proses belajar selama pembelajaran daring berlangsung
3) Mendampingi dan memberi semangat kepada mentor dalam proses pembimbingan pembelajaran Guru Pembelajar moda daring
4) Memeriksa rekaman kegiatan mentor dengan menggunakan analytic tool, dan
5) Memberikan umpan balik terhadap laporan kemajuan peserta yang dikirimkan oleh mentor.
b. Peran pengampu terhadap peserta
1) Memonitor keaktifan peserta dalam pembelajaran daring
2) Memfasilitasi proses belajar selama pembelajaran daring berlangsung
3) Menganalisis hasil rekaman kegiatan dan hasil penilaian peserta yang diserahkan kepada Koordinator Program Guru Pembelajar sebagai bahan laporan bagi UPT.
PERAN MENTOR
Tugas utama mentor adalah melakukan pendampingan kepada peserta di dalam pelaksanaan peningkatan kompetensi Guru Pembelajar moda daring. Peran mentor terhadap peserta dapat dijelaskan sebagai berikut.
a. Peran mentor pada Guru Pembelajar moda daring kombinasi
1) Mendukung peserta mengikuti kegiatan Guru Pembelajar moda daring
2) Mendampingi dan memfasilitasi peserta dalam mengikuti pembelajaran Guru Pembelajar moda daring
3) Memberikan semangat dan mengingatkan peserta untuk menyelesaikan tugas secara daring
4) Memberi umpan balik terhadap lembar kerja yang diunggah peserta
5) Memeriksa rekaman kegiatan secara daring melalui activity completion
6) Menyampaikan laporan kemajuan peserta kepada pengampu melalui portfolio “Laporan Hasil Kemajuan Peserta” secara berkala setiap akhir minggu
7) Menjadi pengawas ujian tes akhir di TUK bersama administrator TUK.
b. Peran mentor pada Guru Pembelajar moda daring kombinasi
1) Mendukung peserta mengikuti kegiatan Guru Pembelajar moda daring
2) Mendampingi peserta dalam mengikuti pembelajaran Guru Pembelajar moda daring
3) Memfasilitasi peserta secara tatap muka pada pembelajaran Guru Pembelajar moda daring di Pusat Belajar
4) Memberikan semangat dan mengingatkan peserta untuk menyelesaikan tugas secara daring maupun luring
5) Memberi umpan balik terhadap lembar kerja yang diunggah peserta
6) Memeriksa rekaman kegiatan secara daring melalui activity completion
7) Menyampaikan laporan kemajuan peserta kepada pengampu secara berkala setiap akhir minggu
8) Menjadi pengawas ujian tes akhir di TUK bersama administrator TUK.
PERAN PESERTA
Peserta dalam Guru Pembelajar moda daring harus berperan aktif dalam seluruh proses pembelajaran daring, antara lain:
a. Melaksanakan proses pembelajaran secara aktif dan berkomitmen tinggi
b. Melaksanakan pembelajaran secara kolaboratif
c. Berbagi pengalaman kepada peserta lain
d. Memberikan umpan balik yang konstruktif
e. Mencari jawaban terhadap permasalahan melalui berbagai sumber antara lain melalui internet, buku, dan lain-lain
f. Mengungkapkan permasalahan terkait pembelajaran yang dihadapi
g. Menyelesaikan tugas sesuai dengan materi pembelajaran
h. Mengunggah seluruh lembar kerja ke dalam portofolio elektronik (e-portofolio).
Berikut adalah alur kegiatan pengampu pada Guru Pembelajar moda daring/daring kombinasi:
Alur kegiatan pengampu pada Guru Pembelajar moda daring/daring kombinasi |
Demikian mengenai moda Daring kombinasi 'Darkom' dan peranya para pengampu, mentor dan peserta, semoga bermanfaat. Selamat belajar.
SUMBER : Kemendikbud P4TK dan PLB Bandung.
INILAH PERAN PENGAMPU, MENTOR DAN PESERTA DALAM MODA DARING KOMBINASI GPO
PERSIAPAN (Apa yang perlu dipersiapkan?)
- Siapkan Nomor UKG 2015 (ada di Kartu peserta atau Data di Dinas)
- Ingat-ingat tanggal lahir kita.
Cara mendaftar atau registrasi guru pembelajar dengan langkah-langkah berikut ini :
- KLIK LINK berikut : https://sim.gurupembelajar.id/akun/registrasi
- Isikan no ukg dan tanggal lahir, jangan lupa centang "v" i'm not robot
- pastikan isian sesuai, baru klik register
- otomatis kita dapat download otomatis sebuah file pdf, surat rahasia berisi user name dan password
- Ingat baik-baik user name dan pasword tsb. Bile perlu dicatat
- buka link berikut dengan cara klik; http://sim.gurupembelajar.id
- isikan email (username) dan pasword sesuai dengan yang tertulis di surat
dan buka raport ukg 2015.
CARA MENDAPATKAN USER NAME DAN PASSWORD GURU PEMBELAJAR (UKG)
Cara dan teknik pengembangan Tema dalam PAUD
1. DIRI SENDIRI
a. Aku
Contoh pokok bahasan sub tema "Aku" ;
b. Panca Indra
Contoh pokok bahasan sub tema "Panca Indra";
c. Kesukaanku
Contoh pokok bahasan sub tema "Kesukaanku" ;
Senin: Makanan yang disukai
Selasa: Minuman yang disukai
Rabu: Warna yang disukai
Kamis: Permainan yang disukai
Jumat: Kegiatan yang disukai (memancing, berenang, bersepeda, dll)
Sabtu: Tempat rumah makan atau resto yang disukai.
2. LINGKUNGANKU
contoh pokok bahasan sub tema "Keluargaku";
b. Lingkungan Rumah
contoh pokok bahasan sub tema "Lingkungan Rumah";
c. Lingkungan Sekolah
contoh pokok bahasan sub tema "Lingkungan Sekolah";
d. Lingkungan Alam
e. Lingkungan Sosial
"Tetanggaku"
"Teman bermain"
"Gotong royong bersama"
"Pos hansip" .
3. KEBUTUHANKU
4. BINATANG
a. Binatang yang hidup di air (ikan lele, ikan mas, dll)
b. Binatang yang hidup di laut (lumba-lumba, cumi-cumi, dll)
c. Binatang yang hidup di udara (burung pipit, kekelawar, dll)
d. Binatang yang bertelor (ayam, itik)
e. Binatang yang beranak(kucing, anjing)
f. Binatang omnivora, herbivora, karnivora.
g. Binatang peliharaan (kucing, anjing, dll)
h. Binatang buas (macan, singa, buaya, dll)
i. hewan ternak (sapi, kambing, ayam, domba, bebel, dll)
5. TANAMAN
a. Buah-buahan
b. Sayur-sayuran
c. Tanaman hias
d. Tanaman apotik hidup/bisa dijadikan obat
6. REKREASI
a. Bercerita tentang tempat berlibur atau berekreasi (bukit tangkiling, ujung pandaran, dll)
7. PEKERJAAN
a. Pekerjaan ayah/ibu, pekerjaan kakek/nenek
b. macam-macam pekerjaan (dokter, perawat, guru, polisi, petani, peternak dll)
8. AIR / UDARA / API
a. Manfaat air
b. Manfaat udara
c. Manfaat api
d. Bahaya air
e. Bahaya udara tercemar (jika menghirup gas beracun, menghirup polusi udara)
f. Bahaya api
9. ALAT KOMUNIKASI
a. telepon, pos surat, dll
10. ALAT TRANSPORTASI
a. Kendaraan roda dua
b. Kendaraan roda tiga
d. Kendaraan roda empat
11. TANAH AIRKU
a. Lambang negara
b. Bendera negara
c. Lagu kebangsaan
d. Pahlawan nasional
e. Lagu nasional
12. ALAM SEMESTA
13. BUDAYA
14. HARI BESAR AGAMA
a. Natal
b. Idul Fitri
c. Idul Adha
d. Nyepi
e. Waisak, dll
B. Keluasan Tema
C. Berapa lama waktu yang dibutuhkan