Home » Archives for Juni 2013
Sebenarnya susu formula diberikan kepada sikecil jika terjadi hal-hal sebagai berikut :
Unknown
23.04.00
PAUD Anakbermainbelajar
Indonesia- Diperlukan makanan pengganti atau tambahan karena ibu tidak menyusui atau tidak dapat memberikan ASI kepada bayinya (misalnya karena ibu bekerja)
- Terdapat kelainan bawaan atau keadaan lain yang menyebabkan bayi alergi terhadap ASI (misalnya galaktosemia dan tirosenemia)
- Ibu menderita infeksi tertentu, yang kumannya bisa ditularkan melalui ASI, sehingga dapat membahayakan sikecil (misalnya infeksi HIV)
- Ibu sedang menjalani kemoterapi untuk kanker atau menerima obat lainnya yang bisa 'dipindahkan' ke dalam ASI yang jika terminum sikecil akan sangat berbahaya.
- Bayi mengalami kegagalan penambahan berat badan meskipun telah mendapat ASI yang cukup
CARA PEMBERIAN SUSU FORMULA BOTOL
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
23.04.00
Alat dan Cara Asesmen PAUD
1. Observasi
Asesmen untuk mendapatkan informasi dengan mengamati secara langsung perilaku dan perkembangan anak secara terus menerus dengan mengacu pada indikator yang telah ditetapkan.
2. Pencatatan anekdot
Sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu (peristiwa yang terjadi secara insidental)
3. Percakapan
Asesmen untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengeani sesuatu hal.
4. Penugasan (project)
Asesmen berupa tugas yg harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu tertentu dalam pengerjaannya. Misalnya melakukan percobaan menanam biji.
5. Unjuk Kerja (performance)
Asesmen yang menuntut anak didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati. Misalnya praktek menyanyi, olahraga, memperagakan sesuatu.
6. Hasil Karya (product)
Hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni.
Prosedur Asesmen PAUD
Unknown
18.01.00
PAUD Anakbermainbelajar
Indonesia1. Observasi
Asesmen untuk mendapatkan informasi dengan mengamati secara langsung perilaku dan perkembangan anak secara terus menerus dengan mengacu pada indikator yang telah ditetapkan.
2. Pencatatan anekdot
Sekumpulan catatan tentang sikap dan perilaku anak dalam situasi tertentu (peristiwa yang terjadi secara insidental)
3. Percakapan
Asesmen untuk mendapatkan informasi tentang pengetahuan atau penalaran anak mengeani sesuatu hal.
4. Penugasan (project)
Asesmen berupa tugas yg harus dikerjakan anak yang memerlukan waktu tertentu dalam pengerjaannya. Misalnya melakukan percobaan menanam biji.
5. Unjuk Kerja (performance)
Asesmen yang menuntut anak didik untuk melakukan tugas dalam perbuatan yang dapat diamati. Misalnya praktek menyanyi, olahraga, memperagakan sesuatu.
6. Hasil Karya (product)
Hasil kerja anak didik setelah melakukan suatu kegiatan dapat berupa pekerjaan tangan atau karya seni.
Prosedur Asesmen PAUD
- Mengacu pada kompetensi (indikator) dan dilakukan seiring dengan kegiatan pembelajaran berlangsung yang telah diprogramkan pada RKH.
- Mencatat hasil penilaian perkembangan anak.
- Hasil catatan penilaian dirangkum dan dipindahkan ke dalam format Penilaian Perkembangan Anak Didik baik Bulanan maupun per Semester.
- Data dari buku rangkuman selama satu semester dibuatkan pelaporan hasil penilaian berupa deskripsi.
CARA ASESMEN PAUD
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
18.01.00
PAUD-Anakbermainbelajar----Cara menidurkan anak usia dini dan bayi balita yang baik adalah dengan tidur bersama kita orang tua. Tidak sedikit orangtua yang sudah tidur terpisah
dengan anak sejak si anak masih bayi. Padahal berdasarkan penelitian, tidur
bersama si kecil dalam satu ranjang, mempunyai banyak manfaat dan keuntungan.
Manfaat tidur bersama anak ini sangat terasa ketika ibu baru melahirkan. Selain memudahkan ibu memberi ASI, ada manfaat-manfaat lainnya, seperti dipaparkan She Knows berikut ini:
1. Mendorong Kemandirian
Manfaat tidur bersama anak ini sangat terasa ketika ibu baru melahirkan. Selain memudahkan ibu memberi ASI, ada manfaat-manfaat lainnya, seperti dipaparkan She Knows berikut ini:
1. Mendorong Kemandirian
Pada umumnya orang-orang percaya menemani anak tidur akan membuat anak itu menjadi tergantung dan 'lengket' pada orangtuanya. Namun penelitian menyatakan sebaliknya. Anak-anak yang berbagi tempat tidur dengan orangtua mereka sebenarnya mengembangkan kemandirian lebih awal dan kurang membutuhkan benda-benda pada masa transisi, contohnya seperti harus membawa bantal atau selimut kemanapun mereka pergi. Hal ini karena mereka tidak mengalami kecemasan pada perpisahan.
CARA TIDUR YANG BAIK DAN BENAR BERSAMA ANAK
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
17.16.00
Ketika sikecil sudah memasuki usia tertentu, sudah saatnya diperkenalkan dengan makanan padat pertamanya. Ada beberapa tanda-tanda di kecil siap untuk menerima makanan padat pertamanya yaitu :
- Bayi mulai mengunyah tangannya atau mencoba memasukan sesuatu ke dalam mulutnya
- Bayi sudah bisa membuka mulutnya saat makanan diarahkan ke padanya
- Bayi tampak gelisah dan rewel karena lapar meskipun sudah diberikan ASI atau susu formula
- Bayi memalingkan wajahnya dari payudara ibu atau dari botol susunya, dan lebih tertarik kepada makanan yang ibu makan.
CARA MEMPERKENALKAN MAKANAN PADAT PERTAMA BAYI
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
00.01.00
Pendekatan dan pengembangan peribadian anak usia dini melingkupi 2 (dua) aspek ialah :
Pertama: Pendekatan pola pikir, perasaan, reaksi terhadap suatu keadaan, kemampuan menyesuaikan diri terhadap situasi kondisi lingkungan/masyarakat.
Kedua: Aspek yang bersifat lebih mendalam ialah : Jati diri, kemandirian, kreatifitas dan inisiatif.
Untuk dapat menyelaraskan pola asuh dangan perkembangan jiwa anak, maka orang tua perlu memahami, mengenal ciri-ciri perkembangan jiwa anak yang tidak mengalami gangguan jasmani dan kejiwaan sebagai berikut :
1. Masa Bayi (0 - 1 tahun)
Masa ini adalah Masa gerak sensomotori, masa dimana anak berkembang geraknya (motorik) dan inderanya. Ciri-ciri normal pada masa ini adalah :
- Pada masa bayi pancaindra mulai berkembang sehingga bayi mulai mengenal ibunya, tertarik oleh warna dan suara sekelilingnya.
- Bayi mulai mampu mengutarakan kebutuhan minum dan makan melalui gerakan tangan dan suaranya.
- Selanjutnya bayi dapat mengutarakan perasaannya denagan menangis maupum ketewa, dan berceloteh.
- Menangis bila ingin mendapat perhatian, baik karena keinginan makan/minum, merasa sakit, nyeri merasa risi (kotor).Bayi mulai mengenal bnetuk dan ciri-ciri ibunya atau orang-orang tertentu yang menyayangi dirinya.
2. Masa Balita (1 - 5 tahun)
Pada masa ini anak mulai mengembangkan dirinya mengenal dan menguasai sekelilingnya dangan memiliki ciri-ciri sebagai berikut :
- Anak mualai berkahayal; kursi digunakan sebagai mobil-mobilan, sapu sebagai kuda-kudaan.
- Anak mulai meniru sikap perilaku arang lain, meniru tangis orang, meniru oarang menyanyi, menari, sering dikatakan anak sedang lucu-lucunya. Ia mulai dapat membedakan dan membandingkan ukuran, keindahan/kebagusan : Yang kecil, lebih kecil dan terkecil. Yang indah, lebih indah dan terindah
- Anak mulai mengerti batasan-batasan yang diberikan oleh orang lain (boleh tidak, baik buruk dan sebagainya).
- Anak kemudian masuk dalam masa bertanya : Apa ini ? Apa itu, Mengapa, Bagaimana. Meskipun sudah dijelaskan masih bertanya terus. Suka menagih janji yang tidak ditepati.
- Anak mulai berpusat pada akunya (egosentrik). Menganggap semua barang menjadi miliknya, minta selalu diperhatikan dan dilayani. Mementingkan diri sendiri tidak mau mengalah, suka merebut. Masa ini disebut juga masa bandel, masa kemratu-ratu (seperti ratu), masa krisis, karena pendiriannya sukar dipenggang, berubah-ubah dan suka menentang.
- Secara tidak sadar tidak mau mandi pada waktunya, dan bermain pada saat tidur siang. Dikenal sebagai masa persiapan masuk sekolah.
- Perkembangan selanjutnya, anak tidak sabar menunggu pelaksanaan janji, misalnya masalah pemberian hadiah, ajakan pergi piknik, ia akan selalu menanyakan kapan dan selalu menagih.
- Anak tidak terlalu menghiraukan pertentangan dan seolah- olah tidak ada dendam, habis berkelahi langsung berdamai.
3. Masa Makan memiliki perasaan tajam/intuisi (5 -7 tahun)
Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Bahasa sosial mulai berkembang, ia sudah mampu berbicara dengan ibunya, temannya, bahkan dengan bonekanya.
- Bahasa dipergunakan sebagai alat berkomunikasi dengan orang lain, ia mulai mampu bertanya jawab.
- Mulai mampu bertanya : Apa itu bu ? Api mengapa bisa panas, dan seterusnya. Tetapi ia juga mampu menjawab pertanyaan, misalnya : bila ditanya namanya.
- Khayalan masih terus berkembang.
- Berbicara dengan bonekanya dan senang mendengarkan dongeng, cerita-cerita khayalan dan bohong-bohongan.
- Mulai mengerti dan mengenal simbol huruf, angka dan tanda- tanda misalnya 2 = jumlahnya dua.
- Mampu membedakan ukuran, warna yang berlawanan. Besar lawanya Kecil.
- Mulai berfikir logis (wajar), akal dan pikiran sehat mulai berkembang; 2+2=4, Pisang 3 buah dibagi kepada 3 temannya.
4. Masa berpikir konkrit (berdasarkan kenyataan) 7-12 tahun.
Ciri-cirinya sebagai berikut :
- Mampu bekerja sendiri, melaksanakan dan menyelesaikan kebutuhannya sendiri misalnya memakai baju sendiri, makan sendiri dan seterusnya.
- Mampu memecahkan masalah, misalnya berusaha memperbaikai mainannya yang rusak, memilih baju.
- Mulai mampu membedakan sifat-sifat benda, misalnya gula itu manis, kopi pahit, garam asin.
- Mampu mengolong-golongkan ini rumah, ini taman, laki-laki atau perempuan.
- Mulai memiliki dan mengenal dasar norma peraturan yang berlaku, misalnya bila tidak belajar akan dimarahi ibu.
- Mulai mampu berdiskusi : mangapa manusia perlu makan, mengapa perlu tidur siang, mengapa bangun harus tepat waktu.
- Mulai mampu menciptakan suatu kreasi/sesuatu mainan, mi- salnya : membuat mainan sendiri, membuat mainan melipat- lipat kertas, membuat sesuatu dari tanah liat.
- Mulai mampu berfikir wajar, menyusun kalimat yang betul, meminta makan pada waktuya.
- Mengamatan dan menanyakn benda-benda sekelilingnya secara teliti. Berpikir secara logis mengapa benda bisa jatuh. Kadang-kadang mempertanyakan kebenaran cerita-cerita/do-ngeng-dongeng yang pernah didengarnya.
5. Masa remaja (12 - 18 tahun)
Dengan ciri-ciri sebagai berikut :
- Dapat berpikir wajar dan nyata.
- Sudah dapat menganalisa dan menyimpulkan. misalnya : Menguraikan sebab-sebab menusia mengalami sakit perut.
- Menyimpulkan sebab dab akibat sakit perut.
- Mulai memikir masa depan, misalnya : bercita-cita ingin menjadi direktur bank. Berusaha bekerja agar dapat membantu adik-adiknya.
- Timbul perubahan kejiwaan dari masa remaja ke dewasa.
- Senang pada situasi baru, suka rekreasi ditempat lain, senang menengok saudara dikota lain.
- Cenderung mencari tantangan hidup.
- Setia kepada kolompok usia sebayanya.
- Emosinya peka terhadap rangsangan.
- Merasa mendarita bila dimarahi, memberontak, penuh dinamika tetapi kadang-kadang tenang.
- Kadang-kadang bersifat radikal, agresif, cemooh (dengan nada mengejek) dan sinis.
- Tingkah lakunya sering nyerempet-nyerempet bahaya, sering menyimpang dari perasaan orang tua, guru atau pembinanya.
- Sering memuji orang yang dianggap idola.
- Masa ini disebut masa peralihan dari remaja menjadi dewasa.
- Masa pancaroba menggelora, meledak-ledak dalam upayamencari bentuk jati dirinya.
- Pada masa ini perlu orang yang berkerpibadian berwibawa, tegas dan penuh perhatian.
Demikian cara mengenal perkembangan kejiwaan anak usia dini, semoga dengan memahami hal ini kita dapat mengetahui dan memahami tentang kondisi kejiwaan anak-anak kita, sehingga kita dapat memberikan bimbingan yang sesuai dengan kondisi kejiwaan anak kita tersebut.
MENGENAL PERKEMBANGAN KEJIWAAN ANAK
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
17.27.00
Musik ternyata mampu mempengaruhi perkembangan intelektual anak sekaligus membuat anak pintar bersosialisasi. Tapi musik yang bagaimanakah itu ?
Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Seorang psikolog Dr. Alfred Tomatis, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Menyehatkan Tubuh. Banyak fakta menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia. Musik (klasik) terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia secara optimal. Campbell kemudian mengambil contohkarya Mozart, Sonata in D major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi. Sedangkan menurut Dra. Louise, M.M.Psi., psikologi sekaligus terapis musik dari Present Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak. Lebih sering disebut efek Mozart sebab musik-musik gubahan Mozart-lah yang pertama kali di teliti. Tapi ternyata musik-musik dari composer lain juga patut diperdengarkan. Umumnya dari era Barok atau Romantik, seperti karya-karya Schubert, Schumman, Chopindan Tchaikovsky. “Saya sendiri sering memutarkan Vivaldi untuk diperdengarkan pada ibu-ibu hamil,” kata Louise. Menurutnya, selain memberikan efek relaksasi pada ibu yang sedang mengandung, musik juga merupakan bentuk rangsangan yang disarankan untuk memicu pertumbuhan sel otak janin.
Pada tahun 1998, Don Campbell, seorang musisi sekaligus pendidik, bersama Seorang psikolog Dr. Alfred Tomatis, mengadakan penelitian untuk melihat efek positif dari beberapa jenis musik. Hasilnya dituangkan dalam buku mereka yang di Indonesia diterbitkan dengan judul Efek Mozart, Memanfaatkan Kekuatan Musik Untuk Mempertajam Pikiran, Meningkatkan Kreativitas dan Menyehatkan Tubuh. Banyak fakta menarik yang diungkap Campbell dan Tomatis. Diantaranya, adanya hubungan yang menarik antara musik dan kecerdasan manusia. Musik (klasik) terbukti dapat meningkatkan fungsi otak dan intelektual manusia secara optimal. Campbell kemudian mengambil contohkarya Mozart, Sonata in D major K 488 yang diyakininya mempunyai efek stimulasi yang paling baik bagi bayi. Sedangkan menurut Dra. Louise, M.M.Psi., psikologi sekaligus terapis musik dari Present Education Program RSAB Harapan Kita, Jakarta, sesungguhnya bukan hanya musik Mozart yang dapat digunakan. Semua musik berirama tenang dan mengalun lembut memberi efek yang baik bagi janin, bayi dan anak-anak. Lebih sering disebut efek Mozart sebab musik-musik gubahan Mozart-lah yang pertama kali di teliti. Tapi ternyata musik-musik dari composer lain juga patut diperdengarkan. Umumnya dari era Barok atau Romantik, seperti karya-karya Schubert, Schumman, Chopindan Tchaikovsky. “Saya sendiri sering memutarkan Vivaldi untuk diperdengarkan pada ibu-ibu hamil,” kata Louise. Menurutnya, selain memberikan efek relaksasi pada ibu yang sedang mengandung, musik juga merupakan bentuk rangsangan yang disarankan untuk memicu pertumbuhan sel otak janin.
CARA MEMBANGUN KECERDASAN ANAK DENGAN MUSIK
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
22.38.00
Kegiatan Jambore PTK-PAUDNI adalah salah satu fungsi dan tugas Dit. PPTK PAUDNI dalam rangka pemberian penghargaan dan perlindungan kepada pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, kursus dan pelatihan, serta pendidikan masyarakat.
Kegiatan Jambore PTK-PAUDNI yang setiap tahun dilaksanakan, telah dimulai sejak tahun 2007 hingga sekarang tahun 2017. Merupakan penyelenggaraan program Direktorat PTK-PAUDNI sebagai salah satu kegiatan pemberian penghargaan kepada pendidik dan tenaga kependidikan pendidikan anak usia dini, kursus dan pelatihan, serta pendidikan masyarakat PTK-PAUDNI berprestasi yang diwadahi dalam bentuk kegiatan Jambore. Seiring dengan perkembangan organisasi maka pada tahun 2012 nomenklatur kegiatan Jambore PTK-PAUDNI ini diubah namanya menjadi : "Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi".
Program Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi ini tetap dipertahankan karena merupakan ajang kompetisi yang baik bagi para PTK-PAUDNI untuk menggelar karya terbaiknya mulai dari tingkat Kab/Kota/Propinsi hingga tingkat nasional, untuk meningkatkan profesionalisme, sportivitas, guna membangun semangat persahabatan, persatuan dan kesatuan bagi PTK PAUDNI yang berasal dari berbagai daerah di Indonesia.
Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi dilaksanakan melalui berbagai lomba perorangan (individu) yaitu lomba karya nyata, karya tulis, olahraga dan seni yang melibatkan beberapa jenis PTK dengan mengembangkan konsep kegiatan yang mengandung unsur edukasi, kompetensi, dan reaksi. Selain lomba yang bersifat perorangan juga diadakan lomba kelompok yaitu Senam (Sajojo/Poco-poco) dan Paduan Suara yang diikuti oleh juara dan finalis dari lomba individu.
Puncak dari kegiatan Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi ini disebut dengan penganugrahan PTK-PAUDNI Berprestasi yang dipusatkan di tempat pelaksanaan yang ditunjuk menjadi tuan rumah dan dihadiri oleh seluruh peserta Jambore.
Untuk Gambaran dan Perbandingan Penyelenggaraan Kegiatan Jambore/ Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi dari tahun-ketahun pelaksanaan lomba dapat dilihat dibawah ini :
1. Jambore PTK-PNFI Tahun 2007
Panduan dan juknis Jambore PTK-PNFI Tahun 2007 dapat dilihat disini !!
2. Jambore PTK-PNFI Tahun 2008
Judul : Jambore 1000 PTK PAUDNI
Judul : Jambore 1000 PTK PAUDNI
Tema : " Dengan Jambore kita wujudkan PTK PAUDNI yang bermartabat dan berkarakter Indonesia".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : Tanggal 6 - 11 Agustus 2008 di Semarang Jawa Tengah
Panduan dan juknis Jambore PTK-PNFI Tahun 2008 dapat dilihat disini !!
3. Jambore PTK-PNFI Tahun 2009
Panduan dan juknis Jambore PTK-PNFI Tahun 2009 dapat dilihat disini !!
4. Jambore PTK-PNFI Tahun 2010
Judul : Jambore 1000 PTK PAUDNI
Tema : " Dengan Jambore kita wujudkan PTK PAUDNI yang bermartabat dan berkarakter Indonesia".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : Tanggal 6 - 11 Agustus 2008 di Surabaya Jawa Timur
Judul : Jambore 1000 PTK-PNF
Tema : " Dengan Jambore kita wujudkan PTK PAUDNI yang bermartabat dan berkarakter Indonesia".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : Tanggal 14 - 19 Juli 2011 di Mataram Nusa Tenggara Barat
6. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2012
Judul : Jambore 1000 PTK PAUDNI
Tema : " Dengan Jambore kita wujudkan PTK PAUDNI yang bermartabat dan berkarakter Indonesia".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : Tanggal 14 - 19 Juli 2012 di Jakarta
7. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2013
Judul : Jambore 1000 PTK PAUDNI
Tema : " Dengan Jambore kita wujudkan PTK PAUDNI yang bermartabat dan berkarakter Indonesia".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : Tanggal 2 Oktober sampai dengan 8 Oktober 2013 di Batam Kepulauan Riau
Panduan dan juknis Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2013 dapat dilihat disini !!
8. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2014
9. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2015
10. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2016
11. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2017
Judul : .............................
Gambar: Koleksi Pribadi
Judul : .............................
Tema : "Melalui Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Kita Wujudkan PTK-PAUDNI yang Kompetitif, Profesional dan Bermartabat".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : Tanggal 9 - 15 Juli 2014 di Kota Bandung Jawa Barat.
Panduan dan juknis Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2014 dapat dilihat disini !!9. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2015
Judul : .............................
Tema : "Melalui Apresiasi PTK PAUDNI Kita Wujudkan PTK PAUDNI yang berkarakter dan Profesional".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : 3 Juni 2015 s.d Senin 8 Juni 2015 di Medan Sumatera Utara.
Panduan dan juknis Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2015 dapat dilihat disini !!10. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2016
Judul : .............................
Tema : "Melalui Apresiasi PTK PAUDNI Kita Wujudkan PTK PAUDNI yang berkarakter dan Profesional".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : 3 Juni 2015 s.d Senin 8 Juni 2015 di Palu Sulawesi Tengah.
Panduan dan juknis Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2015 dapat dilihat disini !!11. Apresiasi PTK-PAUDNI Berprestasi Tahun 2017
Judul : .............................
Tema : "Melalui Apresiasi PTK PAUDNI Kita Wujudkan PTK PAUDNI yang berkarakter dan Profesional".
Waktu dan Tempat Pelaksanaan : Minggu 9 Juni 2017 s.d Sabtu 15 Juni 2017 di Bengkulu Utara.
Panduan dan juknis Apresiasi GTK-PAUD Dikmas Berprestasi Tahun 2017 dapat dilihat disini !!.Gambar: Koleksi Pribadi
SEJARAH JAMBORE APRESIASI PTKPAUD-NI -GTK PAUD DIKMAS DARI MASA-KEMASA
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
09.52.00
TK Tunas Baru Banjarmasin |
Taman Kanak-Kanak (TK) adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan bagi anak usia empat sampi enam tahun.
Raudhtaul Athfal adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum dan pendidikan keagamaan Islam bagi anak berusia empat sampai enam tahun.
Unknown
22.16.00
PAUD Anakbermainbelajar
IndonesiaRaudhtaul Athfal adalah salah satu bentuk satuan pendidikan anak usia dini pada jalur pendidikan formal yang menyelenggarakan program pendidikan umum dan pendidikan keagamaan Islam bagi anak berusia empat sampai enam tahun.
PENGERTIAN DAN KURIKULUM TK/RA
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
22.16.00
Karya Wisata TK Nur Syafa Ambon |
1. Bagaimana Anak Belajar
Anak belajar menggunakan panca inderanya dengan menggunakan benda- benda konkrit.
Anak belajar dengan melakukan/mengalami langsung
Anak belajar sesuai dengan kecepatan dan minat masing-masing
Belajar lebih menekankan proses dari pada hasil akhir
2. Bagaimana Guru Mengajar
Guru memberikan pengalaman yang nyata.
Guru memberikan pengalaman sesuai dengan usia anak agar anak dapat mengeksplor dan memanipulasi mainan dan lingkungannya.
Guru sebagai fasilitator memberikan pengalaman yang bervariasi dan bahan yang berbeda-beda sehingga anak dapat melakukan permainan yang beragam.
Metode yang dapat digunakan untuk pengembangan kognitif anak PAUD diantaranya adalah sbb:
- Bermain
- Pemberian tugas
- tanya jawab
- Demonstrasi
- Mengucapkan syair
- Percobaan atau eksperimen
- Mendongeng atau bercerita
- Karyawisata
- Dramatisasi
IMPLIKASI PERKEMBANGAN KOGNITIF TERHADAP PEMBELAJARAN
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
20.52.00
Sebagai orang tua kita wajib mengetahui tangisan bayi kita, karena melalui tangisannya inilah sikecil berusaha menyampaikan keadaannya kepada kedua orang tuanya. Jika sikecil menangis, maka ada beberapa tanda atau sinyal pemberitahuan yang dikirim bayi untuk kita.
Menurut sebuah penelitian, ada 5 macam tangisan bayi di seluruh dunia yang sama konsepnya, dimana jenis tangisan itu memiliki makna sendiri-sendiri. karena itu perlu mendapat respon dari orang tua, sehingga ketika bayi kita menangis, kita dapat mengetahui maksud dari bayi tersebut dan orang tua dapat bertindak sesuai dengan kebutuhan bayi kita tersebut.
CARA MENGETAHUI TANGISAN BAYI
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
17.37.00
PANDUAN PENYELENGGARAAN PAUD BERBASIS BINA IMAN ANAK
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
00.28.00
Buku Panduan Petunjuk Teknis Penyelenggaraan PAUD Berbasis Layanan Anak Agama Kristen, dapat di download di bawah ini :
PANDUAN PENYELENGGARAAN PAUD AGAMA KRISTEN
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
00.11.00
Contoh RKH Rencana Kegiatan Harian Pembuka Sentra dapat di Download di bawah ini :
CONTOH RKH RENCANA KEGIATAN HARIAN PEMBUKA SENTRA
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
23.03.00
PAUD-Anakbermainbelajar---Di lembaga PAUD anak-anak sebagai peserta didik bermain dengan senang dan suka hati. Anak suka bermain karena kegiatan ini sangat menyenangkan dan membuat mereka bersuka cita. Bermain adalah aktivitas umum yang tidak dibatasi realitas. Melalui imajinasi, anak dapat mengatur dunia bermainnya sendiri. Karena itu, anak bisa bermain sendiri dengan imajinasi yang tidak terbatas. Namun, anak juga bisa bermain bersama temannya sehingga imajinasi semakin berkembang dan mereka dapat saling bertukar ide serta pengalaman.
1. Pengertian Bermain
Bermain adalah kegiatan yanga anak-anak lakukan sepanjang hari, karena bagi anak bermain adalah hidup dan hidup adalah bermain (Mayesty,1990:196-197). Anak usia dini tidak membedakan antara bermain belajar dan bekerja. Anak – anak umumnya menikmati permainan dan akan terus melakukan dimanapun mereka berada dan memiliki kesempatan untuk bermain.
Piaget dalam Mayesti (1990:42) mengatakan bahwa bermain adalah sesuatu kegiatan yang dilakukan secara berulang-ulang dan akan menimbulkan kesenangan, kepuasan bagi diri sendiri, sedangkan Parten dalam Dockett dan Fleer (2000:14) memandang bahwa bermain adalah sebagai sarana sosialisasi diharapkan melalui bermain dapat memberi kesempatan anak untuk bereksplorasi, menemukan, mengekspresikan perasaan, berkreasi dan belajar secara me nyenangkan.
Emmy Budiati (2008) Bermain merupakan kebutuhan bagi anak, karena melalui bermain anak akn merasa senang, dan bermain adalah suatu kebutuhan yang sufah ada (inhem) dalam diri anak. Dengan demikian anak dapat mempelajari berbagai keterampialan dengan senang hati, tanpa merasa di paksa atau pun ter paksa ketika kegiatan bermain. Bermain mempunyai banyak manfaat dalam mengembangkan ketrampilan dan kecerdasan anak agar lebih siap menuju pendidikan selanjutnya. Kecerdasan anak tidak hanya di tentukan oleh skor tunggal yang di ungkap melalui tes intelegensi saja akan tetapi anak juaga memiliki sejumplah kecerdasan jamak yang berwujud keterampilan dan kemampuan.
Contohnya ketika menolong teman tidak saling berebut dan bertengkar kesediaan berbagi dan kedisiplinan, berani mengambil keputusan dan bertanggung jawab.
Sebagai mana plato dan Aristoteles, frobel menganggap jika bermain sebagai legiatan yang mempunyai nilai praktis. Artinya, bermain sebagai media untuk meningkatkan ketrampilan dan kemampuan tertentu pada anak. Bermain juga berfungsi sebagai sarana refresing untuk memulihkan tenaga seseorang setelah lelah bekerja dan dihinggapi rasa jenuh.
Jadi jika sejak awal perkembangan nya anak di kondisikan pada bidang yang di minatinya maka anak akan semakin meningkat pengetahuan nya akan bidang yang ditekuni telak. Sedangkan Frobel berdasarkan pengalaman nya sebagai pengajar, lebih menekan kan pentingnya bermain dalam belajar, dia menyadari bahwa kegiatan bermain maupun mainan yang dinikmati anak dapat digunakan untuk menarik perhatian kepada anak dan mampu untuk mengembangkan pengetahuan mereka.
Bermain merupakan suatu aktivitas yang langsung dan spontan. Bermain dapat diartikan sebagai suatu kegiatan yang digunakan untuk berbagai tujuan yang menyenangkan. Menurut Roger, Cosby S. dan Janet K. Sawyers (1995) setiap anak ingin selalu bermain, sebab dengan bermain anak merasa rileks, senang dan tidak tertekan. Di mananapun, dalam kondisi apapun, anak akan berusaha mencari sesuatu untuk dapat dijadikan mainan. Kita dapat mengamati anak-anak di kota besar, desa, pantai, maupun gunung yang selalu asyik dengan permainan yang mereka jumpai di lingkungan masing-masing. Anak-anak selalu bermain dengan riang, jika bermain bersama teman-teman sebaya.
Kebutuhan bermain sangatlah mutlak bagi perkembangan anak. Lingkungan dan orang dewasa ,dalam hal ini orangtua, maupun guru perlu memfasilitasi kebutuhan anak dengan menyediakan berbagai permianan yang dapat mendukung perkembangan anak. Tentu saja permainan dan alat bermainnya tersebut bukanlah suatu yang harus bernilai ekonomi tinggi atau mahal, tetapi apapun dapat dijadikan alat bermain. Misalnya daun dapat dijadikan alat hitung untuk mengembangkan konsep matematika, dengan menggunakan daun anak dapat mengklasifikasikan jenis-jenis daun, mengenali bentuk daun, mengenali warna daun, memahami manfaat daun dan sebagainya. Daun juga dapat mengembangkan konsep sains dan dapat dijadikan bahan kreasi seni untuk anak. Indonesia negeri yang kaya sumber alam yang masih dapat kita eksplorasi untuk dijadikan alat bermain.
Bagaimana anak bermain ? Anak bermain sesuai dengan tahapan usianya, dengan pikirannya sendiri, dengan perasaannya sendiri, dengan pengertiannya sendiri dan dunianya sendiri. Anak bermain ditentukan oleh dirinya sendiri, orang lain disekitarnya, lingkungannya, kemampuan dirinya dan kemampuan orang lain dan lain sebagainya sebagai faktor lain yang mempengaruhinya. (Bronson, 1995). Untuk itu, satu bentuk permainan atau alat permainan semestinya diciptakan dengan tujuan yang jelas sehinggga pertumbuhan dan perkembangan yang diharapkan dari anak akan dapat dicapai. Melalui bermain anak tidak saja dapat tumbuh secara fisik tetapi juga dapat berkembang secara psikis. Oleh sebab itu berbagai bentuk permainan harus berisi kegiatan-kegiatan yang melibatkan aspek fisik dan psikis harus dapat terwujud. (Johnson, 1990; Singer dan Singer, 1990; Smilansky, 1990).
Bermain membawa harapan tentang dunia yang memberikan kegembiraan, memungkinkan anak berkhayal tentang sesuatu atau seseorang. Bermain juga merupakan tuntutan dan kebutuhan yang esensial bagi anak karena melalui bermain anak dapat memuaskan tuntutan dan kebutuhan perkembangan dimensi motorik, kognitif, kreativitas, bahasa, emosi, social, nilai dan sikap hidup. Bermain dilakukan dengan perasaan senang, sukarela dan imajinatif. Anak senang bermain karena melalui bermain anak memperoleh suatu cara untuk mengetahui dan mencoba melakukan sesuatu dengan benda yang ada di sekitarnya. Dengan demikian fungsi bermain tidak saja dapat meningkatkan perkembangan kognitif dan social, tetapi juga perkembangan bahasa, disiplin, perkembangan moral, kreativitas, dan perkembangan fisik anak.
2. Tujuan bermain
Pada dasrnya bermain memiliki tujuan utama yakni memelihara perkembangan atau pertumbuhan optimal anak usia dini melalui bermain yang kreatif, interaktif dan terintregrasi dengan lingkungan bermain anak.
Elkonin dalam Catron dan Allen (1999:163) salah seorang murid dari Vygodsky menggambarkan empat prinsip bermain yaitu.
a) Dalm bermain anak mengembangkan sistem untuk memahami apa yang sedang terjadi dalam rangka mengetahui tujuan yang kompleks
b) Kemampuan untuk menempatkan perspektif orang lain melalui aturan – aturan dan menegosiasikan aturan bermain.
c) Anak menggunakan suatu replika untuk menggantikan prodak nyata lalu mereka menggantikan suatu prodak yang berbeda, kemampuan menggunakan simbul termasuk kedalam perkembangan berfikir abstrak dan imajinatif.
d) Kehati –hatian dalam bermain mungkin terjadi karena anak perlu mengikuti aturan permainan yang telah di tentukan bersama teman lain nya.
Untuk mendukung hal tersebut seorang anak mampu melakukan pembelajaran yang situasinya merupakan khayalan anak tersebut atau yang bisa di sebut dengan bermain sosiodrama bermain pura – pura atau bermain drama.
Beberapa tujuan dari bermain dan permainan anak sebagai berikut
a. Menanamkan kebiasaan disiplin dan tanggungjawab dalam kehidupan sehari- hari.
b. Melatih sikap ramah dan suka bekerja sama dengan teman, menujukkan kepedulian.
c. Menanamkan budipekerti yang baik.
d. Melatih anak untuk berani dan menantang ingin mempunya rasa ingin tahu yang besar.
e. Melatih anak untuk menyayangi dan mencintai lingkungan dan ciptaan tuhan.
f. Melatih anak untuk mencari berbagai konsb moral yang mendasar seperti salah, benar, jujur, adil dan fair.
3. Fungsi bermain
Pada awal abad yang lalu, Sigmund Freud sudah mengemukakan bahwa kegiatan bermain memungkinkan tersalurnya dorongan – dorongan instingtual anak dalm meringankan snak pada beban mental. Kegiatan bermain merupakan sarana yang aman yang dapat digunakan untuk mengulan ulang pelaksanan dorongan – dorongan itu dan juga reaksi – reaksi mental yang mendasarinya .
Wolfgang dan wolfgang (1999:32-37) berpendapat bahwa terdapat sejumplah nilai- nilai dalam bermain (the value of play) yaitu bermain dapat mengembangkan keterampilan sosial, emosional, koknitif .dalam pembelajaran terdapat berbagai kegiatan yang memiliki dampak dalam perkembangan anak, sehingga dapat di identifikasikan bahwa fungsi bermain antara lain:
a. Berfungsi untuk mencerdaskan otot pikiran.
b. Berfungsi untuk mengasah panca indra.
c. Berfungsi sebagai media terapi.
d. Berfungsi untuk memacu kreatifitas.
e. Berfungsi untuk melatih intelektual.
f. Berfungsi utuk menemukan sesuatu yang baru.
g. Berfungsi untuk melatih empati.
4. Ciri-ciri Bermain
Kegiatan bermain yang dilakukan oleh anak memiliki beberapa ciri-ciri sebagai berikut:
Bermain dilakukan atas dasar sukarela, bukan paksaan.
Bermain merupakan kegiatan untuk dinikmati, itu sebabnya bermain selalu menyenangkan, mengasyikkan dan menggairahkan.
Tanpa imbalan apapun, kegiatan bermain itu sendiri sudah menyenangkan.
Bermain lebih mementingkan proses daripada tujuan. Tujuan bermain adalah kegiatan bermain itu sendiri.
Bermain menuntut partisipasi aktif, baik secara fisik maupun secara psikis.
Bermain itu bebas dilakukan oleh anak. Bebas membuat aturan sendiri dan mewujudkan fantasinya.
Makna dan kesenangan bermain sepenuhnya ditentukan anak sebagai pelaku.
5. Manfaat Bermain
Beberapa ahli pendidikan diantaranya Plato, Aristoteles, dan Frobel menganggap bahwa bermain sebagai suatu kegiatan yang mempunyai manfat nyata bagi anak. Artinya bermain digunakan sebagai media untuk menguatkan keterampilan dan kemampuan tertentu pada anak.
Walaupun aktivitas bermain adalah kegiatan bebas yang spontan dan tidak selalu memiliki tujuan duniawi yang jelas tetapi bermain sendiri banyak memiliki manfaat yang positif bagi anak, diantaranya :
- Bagi perkembangan aspek fisik: anak berkesempatan melakukan kegiatan yang melibatkan gerakan-gerakan tubuh yang membuat tubuh anak sehat dan otot-otot tubuh menjadi kuat.
- Bagi perkembangan aspek motorik halus dan kasar: dalam bermain dibutuhkan gerakan dan koordinasi tubuh (tangan, kaki, dan mata).
- Bagi perkembangan aspek emosi: dengan bermain anak dapat melepaskan ketegangan yang ada dalam dirinya. Anak dapat menyalurkan perasaan dan menyalurkan dorongan-dorongan yang membuat anak lega dan relaks.
- Bagi perkembangan aspek kognisi: dengan bermain anak dapat belajar dan mengembangkan daya pikirnya.
- Bagi perkembangan alat pengindraan: aspek penginderaan (penglihatan, pendengaran, penciuman, pengecapan, dan perabaan) perlu diasah agar anak lebih tanggap atau peka terhadap hal-hal yang ada disekitarnya.
- Dapat mengembangkan keterampilan olah raga dan menari.
- Sebagai media terapi, karena selama bermain perilaku anak akan tampil lebih bebas dan bermain adalah suatu yang alamiah pada diri anak.
- Sebagai media intervensi: bermain dapat melatih konsentrasi (pemusatan perhatian pada tugas tertentu) seperti melatih konsep dasar warna, bentuk, dan lain-lain.
Untuk mencapai manfaat positif dari bermain maka dibutuhkan alat permainan yang tepat untuk anak, yaitu dalam pemilihan alat permainan sebaiknya harus memperhatikan hal-hal sebagai berikut :
- Alat permainan tidak berbahaya bagi anak.
- Bukan pilihan orang tua tetapi berdasarkan minat anak terhadap mainan tersebut.
- Alat permainan sebaiknya beraneka macam, sehingga anak dapat bereksplorasi dengan berbagai macam alat permainannya.
- Tingkat kesulitan sebaiknya disesuaikan pada rentang usia anak, alat permainan tidak terlalu sulit dan juga tidak terlalu mudah bagi anak.
- Peralatan permainan yang tidak terlalu rapuh.
- Tidak memilih alat permainan yang menurut urutan usia, karena ada anak yang lambat perkembangan fisik dan mentalnya dari anak-anak seusianya atau juga sebaliknya, maka yang menjadi dasar pemilihan alat permainan lebih pada perkembangan fisik dan mental anak secara individu.
Semua kegiatan bermain dapat menggunakan alat-alat permainan tertentu sesuai dengan kebutuhan anak masing-masing, yang terpenting dalam pelaksanaannya harus menyenangkan dan menarik untuk anak, sehingga ia melakukannya dengan minat dan perasaan senang tanpa ada keterpaksaan. (Mayke. Soegianto, 1999). Alat permainan seperti boneka dan binatang dapat merangsang kegiatan bermain khayal. Sedangkan tersedianya permainan balok-balok, cat air, keping-keping plastik untuk dirakit dapat mendorong anak bermain konstruktif. Sangat bijaksana bila guru dan orang tua dapat menyediakan alat permainan yang bervariasi sehingga berbagai jenis kegiatan bermain dapat dilakukan anak dan sangat berarti untuk mengembangkan berbagai aspek perkembangan anak secara optimal.
Sumber : Dra. Sofia Hartati, M.Si, Bermain dan Penataan Lingkungan Main, Bahan Penataran Pendidik PAUD, PENINGKATAN MUTU PENDIDIK DAN TENAGA KEPENDIDIKAN PENDIDIKAN NON FORMAL (PTKPNF)-PMPTK-DEPDIKNAS Tahun 2009.
Referensi :
Phelp, Pamela C. Beyond Centers and Circle Time: Scaffolding and Assesing The Play of Young Children. Florida: The Creative Center for Childhood Research and Traning , Inc. (CCCRT), 2005.
Phelp, Pamela C. Beyond Cribs Rattles. Playfully Scafolding the Development of Infant and Toddlers. Florida: The Creative Center for Childhood Research and Traning , Inc. (CCCRT), 2005.
Wolfgang, Charles H, Bea Mackender, Mary E. Wolfgang. Growing and Learning through Play. USA: Judy/Instructo, 1981.
Dockett, Sue dan Marilyn Fleer, Play and Pedagogy in Early Childhood, Australia: Thomson Learning Inc., 2002.
Moyles, Janet R, The Excellence of Play, Bristol: Open University Press, 1995
Roger, Cosby S. and Janet K. Sawyers, Play in The Lives of Children, Washington DC: National Association For The Young Children, 1995.
Seefeldt, Carol & Nita Baurbor, Early Childhood Education, Columbus: Meril Publishing Company, 1990.
Referensi :
Phelp, Pamela C. Beyond Centers and Circle Time: Scaffolding and Assesing The Play of Young Children. Florida: The Creative Center for Childhood Research and Traning , Inc. (CCCRT), 2005.
Phelp, Pamela C. Beyond Cribs Rattles. Playfully Scafolding the Development of Infant and Toddlers. Florida: The Creative Center for Childhood Research and Traning , Inc. (CCCRT), 2005.
Wolfgang, Charles H, Bea Mackender, Mary E. Wolfgang. Growing and Learning through Play. USA: Judy/Instructo, 1981.
Dockett, Sue dan Marilyn Fleer, Play and Pedagogy in Early Childhood, Australia: Thomson Learning Inc., 2002.
Moyles, Janet R, The Excellence of Play, Bristol: Open University Press, 1995
Roger, Cosby S. and Janet K. Sawyers, Play in The Lives of Children, Washington DC: National Association For The Young Children, 1995.
Seefeldt, Carol & Nita Baurbor, Early Childhood Education, Columbus: Meril Publishing Company, 1990.
PENGERTIAN DAN TEORI BERMAIN
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
20.22.00
Berpuasa di bulan Ramadhan hukumnya wajib bagi kaum muslim yang sudah baliq. Tidaklah mudah menjalankan puasa untuk pertama kali, apalagi untuk anak-anak. Untuk itu ada baiknya jika kita dapat mengajarkan puasa pada anak sejak usia dini. Berikut beberapa tips mendidik anak untuk berpuasa di bulan Ramadhan ini:
TIPS DAN CARA MENDIDIK ANAK BERPUASA RAMADHAN
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
22.27.00
Dongeng Anak Indonesia kali ini bercerita tentang seekor burung elang yang sangat sombong dan seekor kupu-kupu yang sedang mencari makan ditengah hutan. Suatu ketika si kupu-kupu masuk kedalam hutan tanpa disengaja karena dia sibuk mencari bunga untuk dihisap sari bunganya. Sesampai di dalam hutan si kupu-kupu merasa lelah dan hinggap disebuah tangkai pohon yang besar.
KISAH KUPU-KUPU DAN BURUNG ELANG YANG SOMBONG
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
21.36.00
Salah satu film anak dan keluarga yang dapat dibilang abadi dan sepanjang masa adalah film berjudul The Lion King. ,
The Lion King adalah film animasi ke-32 dari Disney. Dirilis di bioskop pada tanggal 24 Juli 1994, The Lion King meraup $ 783.841.776 di seluruh dunia dan menjadi salah satu film paling sukses tahun 1994. Film The Lion King adalah milik perusahan film yang disebut Disney Renaissance yang berdiri tahun 1989 - 1999, yang telah meproduksi banyak film se film seperti The Little Mermaid, The Rescuers Down Under, Beauty and the Beast, Aladdin, Pocahontas, The Hunchback
The Lion King adalah film animasi ke-32 dari Disney. Dirilis di bioskop pada tanggal 24 Juli 1994, The Lion King meraup $ 783.841.776 di seluruh dunia dan menjadi salah satu film paling sukses tahun 1994. Film The Lion King adalah milik perusahan film yang disebut Disney Renaissance yang berdiri tahun 1989 - 1999, yang telah meproduksi banyak film se film seperti The Little Mermaid, The Rescuers Down Under, Beauty and the Beast, Aladdin, Pocahontas, The Hunchback
Ada beberapa persiapan khusus yang harus diperhatikan berkaitan dengan awal menghadapi kelahiran bayi baru dalam kehidupan kita diantaranya :
- Pemahaman pasangan (Calon ayah dan Ibu) serta orang-orang terdekat dimana bayi akan lahir dan dirawat nantinya.
- Persiapan sarana dan prasarana (perlengkapan bayi).
- Persiapan dan Perencanaan Pendidikan Anak Di usia tahun-tahun berikutnya.
CARA MEMPERSIAPKAN KELAHIRAN BAYI
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
15.31.00
Penataan sentra terdiri dari sentra ruangan dan sentra luar, kedua bagian sentra ini dapat disesuaikan dengan tujuan untuk mengefisienkan ketersediaan ruangan dan tempat untuk sentra. Ada beberapa rambu-rambu penting yang harus diperhatikan dalam menata sentra, salah satu hal yang terpenting adalah penempatan area dan jenis main. Misalnya area pasir dan air harus ditempatkan didekat pintu atau pembuangan agar mudah dibersihkan. Berikut ini adalah gambar contoh penataan atau susunan area dari penataan sentra :
Keterangan Gambar : - Balok
- Main Peran
- Permainan
- Seni
- Perpustakaan
- Manipulatif (discovery)
- Bahan alam
- Musik dan gerak
- Memasak
- komputer
CONTOH PENATAAN SENTRA RUANGAN
ANAK PAUD BERMAIN BELAJAR | Blog Tentang Bahan Materi Tips Cara Belajar Pendidikan anak usia dini PAUD untuk orang tua, pendidik guru Paud TK Taman Kanak-kanak.
di
22.00.00