Musik
membuat hidup ini serasa indah dan berwarna. Musik juga dapat mengoptimalkan kecerdasan dan kemapuan otak.
Pada abad 19 seorang pemikir penulis di Inggris pernah berkata “Musik itu adalah
nyanyian para malaikat”. Tidak bisa dipungkiri, musik memang memiliki kekuatan
luar biasa yang juga berdampak besar bagi kejiwaan manusia. Hal ini berlaku juga bagi
bayi dan anak kita.
Musik dan Bermain
Ahli saraf
dari Harvard University, Mark Tramo, M.D. mengatakan, “Dalam otak
kita, jutaan neuron dari sirkuit secara unik menjadi aktif ketika kita
mendengar musik. Neuron-neuron ini menyebar ke berbagai daerah di otak,
termasuk pusat auditori di belahan kiri dan belahan kanan”. Rupanya mulai dari
sinilah kaitan antara musik dan kecerdasan terjadi. Tapi, ini bukan berarti
anda harus memiliki grand piano di rumah. Anda juga tidak wajib
mendominasi rumah dengan berlebihan. Yang penting, biasakanlah musik menghiasi
ruang di sekitar anak-anak. Putarkan lagu di radio. Bernyanyilah bersama. Kalu
perlu, ekspresikan bakat penyanyi terkenal bersama si kecil.
Melalui
kegiatan bermain, anak memperoleh manfaat dari musik. Dr. Dee Joy Coulter,
seorang pendidik Neuroscience dan penulis buku Early Childhood
Connections : The Journal of Music and Moment-Based Learning,
mengklasifikasikan lagu-lagu, gerakan dan permainan anak sebagai latihan untuk
otak yang brilian. Mengenalkan anak pada pola bicara, keterampilan-keterampilan
sensory motor, dan strategi gerakan yang penting. Melalui permainan yang
mengandung musik, tak hanya perkembangan bahasa dan kosa kata saja yang
meningkat, tapi juga berita dan keterampilan beriramanya. Logika membuat anak
nantinya mampu mengorganisasi ide dan mampu memecahkan masalah. Pendidikan
prasekolah pun menggunakan musik sebagai bagian dari proses pendidikan,
dikarenakan berbagai manfaat yang didapat dari musik.
Musik dan Matematika
Banyak
penelitian membuktikan, janin menunjukkan reaksi tertentu jika diperdengarkan
musik. Ibu yang sedang hamil merasakan gerakan janin yang semakin cepat atau justru
lebih santai. Sementara itu, banyak juga yang berpendapat musik klasik yang
diperdengarkan ibu hamil, dan juga janinnya, dapat membuat kecerdasan pada anak
lebih tinggi.
Psikolog
Fran Rauscher dan Gordon Shaw dari University of California-Irvine, Amerika
Serikat pada tahun 1994 melakukan penelitian yang membuktikan bahwa erat kaitan
antara kemahiran bermusik dengan penguasaan level matematika yang
tinggi, dan keterampilan-keterampilan sains. Setelah delapan bulan, penelitian
kedua pakar ini menunjukkan bahwa anak-anak yang mendapatkan program pendidikan
musik, meningkat inteligensi spasialnya (kecerdasan ruang) sebesar 46%
dibandingkan dengan anak-anak yang tidak diekspos oleh musik.
Manfaat
Musik Bagi si Kecil diantaranya adalah:
- Mengoptimalkan perkembangan otak.
- Meningkatkan multiple intelligences.
- Memfasilitasi emotional bonding (ikatan emosional) orang tua dan anak.
- Membangun keterampilan sosial dan emosional anak.
- Meningkatkan perhatian terhadap tugas-tugas dan kemampuan bicara.
- Mengembangkan kontrol impulsif dan perkembangan motorik.
- Menjembatani kreativitas dan kesenangan.
Apresiasi
Musik Sesuai Usia Anak:
Usia 0-1
tahun
Pada usia
sembilan bulan, bayi biasanya mulai bergerak maju-mundur merespons alunan musik
yang didengarnya, melambai-lambaikan tangan mengikuti irama. Di usia 1 tahun,
anak yang intensif diperdengarkan lagu semakin terampil merespons rangkaian
bunyi irama.
Usia 2 tahun
Biasanya
anak dapat mengikuti lagu dengan senandung yang nadanya belum pas benar. Gerak
tubuh lebih terarah dan kesukaannya bergoyang semakin meningkat.
Usia 3 tahun
Si kecil
yang mulai suka menentang berbagai aturan mulai menyukai kegiatan eksperimental
dalam apresiasi musik. Selain mengikuti musik dengan gerak tubuh, ia juga suka
mengetuk-ngetuk, memukul-mukul, atau menggesekan benda mengikuti irama. Bila
dibiasakan mendengarkan musik, anak bahkan bisa lebih kreatif dengan
menciptakan lagu-lagu yang kata-katanya dibuat oleh mereka sendiri.
Usia 4-5
tahun
Sejalan dengan perkembangan emosi yang lebih
matang, tempo dan suara yang dihasilkan dalam bernyanyi, atau mengetuk-ngetuk
alat musik sudah lebih pas. Ketertarikan untuk menguasai sebuah alat musik
semakin besar dan serius. Rentang perhatian yang semakin panjang,
memungkinkannya memainkan sebuah lagu hingga tuntas.Diambil dari Berbagai Sumber
0 komentar:
Posting Komentar